Trendtech, Jakarta – TZ APAC, entitas adopsi blockchain terkemuka di Asia yang mendukung ekosistem Tezos, telah bermitra dengan IDNFT, salah satu komunitas NFT ternama di Indonesia, untuk merayakan karya seni digital anak bangsa dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.
Menuju HUT RI ke-77 pada 17 Agustus 2022, 17 seniman dari 17 kota di seluruh Indonesia diajak menciptakan dan mencetak karya seni NFT pada platform Tezos. Inisiatif ini menyoroti pesatnya perkembangan ekosistem NFT di Indonesia, dengan mencerminkan optimisme, semangat baru untuk negeri, serta asa dan harapan rakyat Indonesia untuk secara antusias melangkah maju ke masa depan.
Daftar para seniman NFT, yang dikurasi oleh IDNFT untuk berpartisipasi dalam perayaan Hari Kemerdekaan ini, memiliki berbagai latar belakang dan budaya, serta berasal dari seluruh penjuru Nusantara, mulai dari kota metropolis seperti Jakarta, daerah pegunungan di Batu, hingga provinsi-provinsi lain seperti Jambi dan Makassar. Ke-17 seniman itu merupakan bagian dari ekosistem Tezos yang beragam di Indonesia, mulai dari profesional di bidang kesehatan hingga pegawai negeri dan guru sekolah.
Baca juga: Pentingnya Edukasi dan Keamanan dalam Investasi Aset Crypto
Mereka disatukan melalui kisah-kisah yang unik dan menginspirasi, di mana mereka telah menemukan jalan hidup yang melalui perjalanan NFT mereka. Yusuf, seorang kreator yang berpartisipasi dalam program perayaan ini, mampu membayar biaya kuliahnya menggunakan NFT. Sementara itu, seniman lainnya, Mamed, mampu menggalang dana lewat NFT untuk biaya pengobatan anaknya.
“Seniman Indonesia secara aktif mulai merangkul karya seni digital dalam bentuk NFT, memungkinkan mereka untuk mendapatkan kompensasi atas karya seni mereka dan menjadi pembuat perubahan positif bagi komunitas mereka,” kata Katherine Ng, Managing Director TZ APAC.
“Reaksi yang baik terhadap adopsi karya seni NFT di Indonesia selaras dengan pertumbuhan ekonomi kreator. Hal ini didorong beberapa faktor seperti studi kasus inovatif penggunaan teknologi blockchain, adopsi aset kripto yang menerima sentimen positif sebanyak lebih dari 70%, serta potensi pertumbuhan jumlah tenaga kerja muda (180 juta anak muda Indonesia) pada tahun 2030 – banyak di antaranya bercita-cita menjadi seniman dan kreator. Kami sudah melihat momentum adopsi ini terjadi di lapangan, didorong oleh komunitas lokal seperti IDNFT yang telah memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan penggunaan blockchain Tezos di masyarakat.”
“Merupakan suatu kehormatan bekerja dengan TZ APAC dalam program peringatan Hari Kemerdekaan ini untuk mendukung seniman lokal berbakat dan mendorong, merangkul serta mengedukasi kreator di ruang NFT. Kami memiliki tujuan menginspirasi dan memberdayakan kreator di seluruh Indonesia sambil merefleksikan esensi HUT RI ke-77,” kata Budi Santosa, Founder IDNFT.
“Kisah-kisah menarik yang telah kami lihat dari 17 seniman dari 17 kota yang berbeda menyoroti dampak NFT yang luas dan nyata terhadap individu dari berbagai latar belakang, tidak hanya di kota-kota besar, tetapi di berbagai wilayah di Indonesia,” ucapnya.
Baca juga: PINTU Tawarkan Enam Keuntungan di Fitur PTU Staking
Dalam laporan McKinsey tahun 2022 yang berjudul “Value creation in the metaverse” (Penciptaan nilai di metaverse), volume perdagangan NFT harian mencapai US$250 juta pada puncaknya, dengan perkiraan lebih lanjut bahwa metaverse dapat bernilai US$5 triliun pada 2030. Selain itu, Market Report 2021 yang dipublikasikan Art Basel juga memaparkan bahwa nilai penjualan untuk NFT terkait seni meningkat menjadi US$2,6 miliar, diperkuat oleh peningkatan volume transaksi dari sejumlah 775.760 pada 2019 ke 5,5 juta pada 2021.
Dengan desain hemat energi dan biaya transaksi yang rendah, ekosistem Tezos telah mengembangkan fondasi kuat yang terdiri atas seniman, kolektor dan pembangun NFT dari seluruh dunia, termasuk jenama inovatif yang ingin memperluas jejak mereka di Web3. Pada Mei tahun ini, pameran Tezos di Art Basel Hong Kong menampilkan karya dari lebih dari 20 seniman di seluruh Asia dan dunia.