Trendtech, Jakarta – Bicara pada sebuah panel diskusi sebagai rangkaian pembukaan IFA 2019, Dr. I.P Park selaku President and Chief Technology Officer LG Electronics membagikan visi perusahaan dalam pengembangan AI di masa depan. Memberi penekanan pada “Anywhere is Home”, ia menyampaikan tiga pilar utama strategi pengembangan AI LG. “Evolve (berkembang), Connect(terhubung) dan Open (terbuka) menjadi standar kami untuk pengembangan AI yang membuat hidup lebih baik,” ujar Dr. I.P Park.
Dalam panel diskusi ini, Dr. I.P Park mengetengahkan LG ThinQ sebagai merek perusahaan bagi perangkat elektronik pintar LG dengan adopsi AI pada produk dan layanan yang juga dilengkapi WiFi dan kapabilitas Internet of Things (IoT). Pada sela-sela diskusi, ia pun mendemonstrasikan langsung hasil pengembangan AI perusahaan melalui beberapa produk LG ThinQ.
Panel diskusi dalam rangkaian pembukaan IFA 2019 sebagai pameran tahunan bagi produk dengan inovasi terkini dari berbagai perusahaan ini dihadiri berbagai ahli dari berbagai industri. Fokus pembicaraan termasuk pada eksplorasi teknologi AI, pengembangan dan kemungkinan terapan AI untuk meningkatkan kualitas hidup penggunanya. Termasuk dalam jajaran pembicara yaitu Dino Flore selaku presiden teknologi pada Qualcomm yang bertanggung jawab atas strategi 5G, Maurice Conti selaku Chief Innovation Officer dari Telefonica dan Ralph Wiegmann sebagai CEO iF International Forum Design.
Dalam pembicaraannya, diantaranya CTO LG ini memperkenalkan konsep belajar yang ada pada robot vacuum cleaner yang dalam pergerakannya mampu menghindari kemungkinan tersangkut pada salahsatu sudut ruang ataupun penghalang lain. Hal ini berkat terapan AI LG pada keping chip terbarunya yang mendukung pengembangan LG Neural Engine.
Pada saat yang sama, ia membagikan hasil dari upaya LG untuk mendiversifikasi mode interaksi antara perangkat dan pengguna di luar pengenalan suara (voice recognition). Buah upaya ini, Dr. I.P Park memaparkan, LG memperkenalkan modul kepintaran baru berbasis visual. Dinamai Vision Pack, bentuknya berupa sensor visual yang terhubung dengan cloud.
Mendemonstrasikan terapan Vision Pack pada LG Styler yang merupakan lemari pintar LG dengan kemampuan pemeliharaan pakaian melalui penyegaran kembali, membuat lemari ini mampu mengenali berbagai material pakaian yang disimpan di dalamnya. Keterhubungan sensor visual dengan cloud kemudian akan memberikan rekomendasi perawatan tepat yang diperlukan bagi masing-masing jenis pakaian ini.
Dr. I.P Park juga mendemonstrasikan LG ThinQ Fit yang menjadi evolusi terbaru konsep cermin pintar LG yang salahsatu kemampuannya dapat terhubung dengan berbagai toko daring. Pengembangan terbaru dengan kamera 3D yang terintegrasi membuat cermin pintar LG ini dapat melakukan pengukuran tubuh penggunanya. Pengukuran ini kemudian dilanjutkan pembuatan avatar dengan ukuran realistis yang membuka opsi melakukan pengepasan (fitting) pakaian secara virtual.
Berbicara di hadapan para ahli lintas industri, Dr. Park menegaskan komitmen perusahaan atas pentingnya kemitraan dan kolaborasi untuk pengembangan AI. Membuktikan konsistensinya dengan komitmen ini, LG menurutnya telah melakukan langkah besar dengan pembuatan platform terbuka yang memungkinkan kolaborasi terjadi.
Dinamai LG ThinQ platform, LG mengundang para ahli dan pengembang untuk dapat mengakselerasi teknologi AI. Bagi yang berminat untuk lebih mengenal dan terlibat dalam platform terbuka ini, LG menyediakan tautan khusus http://deepthinq.developer.lge.com
“Kami sangat senang kembali mengundang LG untuk berbicara mengenai perkembangan paling penting dalam teknologi bagi konsumen,” ujar Jens Heithecker selaku executive vice president Messe Berlin Group yang juga direktur eksekutif IFA. “Pengunjung IFA sangat tertarik dengan seluruh hal terkait AI dan penting bagi mereka untuk memahaminya dari salahsatu pendukung terkuat AI,” ujarnya lagi.