Trendtech, Jakarta – Menjelang tahun 2024, fungsi bisnis utama dan jenis-jenis teknologi terbaru akan memicu transformasi jangka panjang dalam lanskap monitoring IT (pemantauan IT). Berikut adalah beberapa prediksi utama lanskap IT di tahun 2024 dari Paessler, pakar monitoring infrastruktur dan jaringan IT, membagikan sejumlah prediksi atau outlook penting seputar lanskap IT di tahun 2024 yang menarik untuk disimak bagi pemimpin dan pembuat keputusan di bidang terkait.
Berikut sejumlah prediksi tersebut antara lain:
1.Peran penting infrastruktur IT fisik akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan adopsi cloud
Jika melihat ke depan, transformasi merupakan satu-satunya hal yang akan terus berlanjut seiring dengan bertambahnya jumlah sistem dalam jaringan IT. Visibilitas yang lebih baik dan kendali yang lebih besar di seluruh infrastruktur IT akan menjadi semakin penting di dalam konteks ini. Fitur kustomisasi juga akan menjadi sangat penting selama beberapa bulan ke depan seiring dengan semakin pesatnya perubahan yang terjadi.
Baca juga: Bahas Masa Depan Digitalisasi Indonesia, GSMA Tekankan Pentingnya Keberlanjutan Usaha
Felix Berndt, Director – Sales, Asia Pacific, Paessler AG, berpendapat bahwa mustahil untuk mengikuti setiap inovasi produk baru di era inovasi teknologi saat ini. Oleh karenanya, diperlukan kemampuan untuk mengembangkan kemampuan produk yang sudah ada.
“Strategi cloud-first memang terdengar logis dan memiliki keunggulan tersendiri, namun penting untuk tidak hanyut dalam arus ‘tren terbaru’ dan mengabaikan hal-hal mendasar. Pentingnya infrastruktur IT fisik memang tidak bisa dianggap remeh. Kita terhubung ke cloud melalui sambungan kabel dan perangkat, sehingga migrasi cloud menjadikan infrastruktur fisik semakin berperan penting dibandingkan sebelumnya. Kita tidak bisa hanya melihat sistem IT dan komponennya secara terpisah; namun aspek fisik dari lingkungan IT juga perlu diperhatikan,” jelas Felix.
2.Ancaman siber: bukan strategi zero-trust jika tidak mencakup produk Anda
IT merupakan ‘sistem saraf’ pusat dari setiap jenis bisnis saat ini. Dengan segala sesuatu yang terhubung ke jaringan, perusahaan tidak memiliki pilihan lain selain menggunakan framework keamanan yang mumpuni untuk sistem mereka. Seiring dengan meningkatnya jumlah dan kompleksitas serangan siber, dampaknya terhadap jaringan IT semakin nyata.
Berbagai strategi keamanan, termasuk dan tidak terbatas pada Zero Trust, perlu diselaraskan dan disesuaikan dengan kebutuhan produk dan solusi yang digunakan. Hal ini akan menjadi semakin penting untuk diperhatikan mengingat bisnis akan terus mengembangkan kemampuannya, seiring dengan upaya mereka untuk mempertahankan sumber daya manusia dan pengembangan model kerja hybrid.
Dengan semakin vitalnya peran IT, semakin banyak pula data yang dihasilkan dan diproses, sehingga lanskap IT pun akan semakin rentan. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pendekatan Zero Trust pada produk yang digunakan.
“Para pemimpin IT kini tidak lagi hanya sekadar menerapkan perangkat lunak dan mengandalkannya. Lingkungan IT menjadi semakin kompleks, dan para pemangku kepentingan memerlukan cara untuk mendapatkan tinjauan umum di seluruh infrastruktur yang sudah ada, termasuk sistem cloud, dan juga perangkat operasional (OT). Dengan menerapkan strategi zero trust, para pengambil keputusan dapat menjadi lebih yakin, karena mengetahui mereka selangkah lebih maju dari para penjahat siber, bahkan di tengah situasi yang sulit diprediksi sekalipun,” tambah Felix.
3.Kemampuan monitoring dapat meningkatkan pengalaman pelanggan
Kita akan memasuki ranah yang belum sepenuhnya dipahami pada tahun depan, seiring dengan upaya bisnis untuk memperluas kemampuan perusahaan melalui ‘kemampuan pengamatan’. Namun, nyatanya sebagian besar manajer IT telah memiliki software monitoring prediktif. Akan tetapi, kemampuan pengamatan dapat melengkapi kapabilitas monitoring prediktif yang sudah ada dengan memungkinkan para pengelola untuk memahami koneksi mendalam antara sistem mereka. Solusi monitoring memungkinkan kita untuk meninjau titik-titik potensial tempat masalah yang biasa terjadi, sedangkan kemampuan pengamatan dapat membantu kita untuk mengidentifikasi hal-hal yang tidak terduga.
Felix juga menjelaskan bahwa, “Manajer IT yang mampu melihat perluasan kemampuan sistem yang ada bahkan ketika mereka mengatasi masalah sehari-hari akan tetap selangkah lebih maju dari kompetisi. Bisnis yang berfokus pada IT adalah bisnis yang inovatif yang dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pelanggan. Transparansi akan menjadi pembeda utama dalam persaingan di sini, karena akan memberikan gambaran lengkap tentang komunikasi dengan pelanggan yang belum pernah ada sebelumnya. Tim IT yang transparan akan dengan senang hati berbagi wawasan dengan orang-orang non-teknis karena mereka memahaminya-mereka kemudian dapat menggunakannya untuk layanan mandiri.”
4.Perpaduan antara AI dan manusia akan memberikan keuntungan maksimal
IDC memperkirakan 80% CIO akan memanfaatkan AI pada tahun 2028, penting untuk diingat bahwa teknologi hadir untuk memberdayakan administrator IT, bukan untuk mengambil alih pekerjaan mereka. Administrator manusia adalah bagian paling cerdas dari sistem apa pun. Meskipun perangkat lunak monitoring akan memberikan saran yang lebih baik dan lebih tajam, pengalaman dan kebijakan dari manajer IT adalah yang akan membantu memaksimalkan penyampaian nilai dari teknologi baru, bukan sebaliknya.
5.Monitoring IT akan menjadi kunci sukses pada praktik-praktik ESG
Berdasarkan studi, Paessler melihat keberlanjutan muncul sebagai salah satu dari tiga prioritas utama bagi perusahaan di kawasan ASEAN selama tiga tahun ke depan. Ketika audit dan laporan ESG menjadi lebih umum, perusahaan harus dapat menjustifikasi biaya lingkungan dari proses bisnis. Para pemimpin ingin mengetahui bagaimana mereka dapat mengambil pendekatan yang lebih forensik terhadap sistem mereka dan mencapai keseimbangan antara kinerja dan kekuatan fungsional.
Solusi monitoring akan sangat bermanfaat dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, karena dapat membantu organisasi memahami dengan tepat sumber daya apa saja yang digunakan, manfaat apa saja yang diberikan, serta area-area yang dapat dikurangi. Melalui snapshot sistem dan poin-poin reformasi, manajer IT dapat memahami jejak karbon di balik setiap proses dan apakah kategori yang tepat untuk pencadangan data sudah tersedia. Monitoring IT juga dapat menjelaskan metrik yang diperlukan untuk benar-benar memahami kinerja di seluruh kategori.