Trendtech, Jakarta – Bersama dengan HKT Hongkong dan Globe Filipina, Huawei secara resmi menggelar peluncuran komersial secara daring solusinya yang bernama AirPON. Pada gelaran ini, Huawei juga menghadirkan pemaparan seputar aplikasi-aplikasi inovatif dari solusi tersebut. Solusi ini menggunakan kembali situs-situs nirkabel yang telah ada untuk membangun akses penuh ke jaringan fiber bagi para operator seluler dengan cepat dan berbiaya rendah.
Saat operator seluler bertransformasi dari operasi seluler menjadi layanan penuh, para operator menghadapi tantangan besar dalam membangun konstruksi jaringan Fiber to the Home (FTTH). Biasanya, operator harus menerapkan OLTs di ruang peralatan kantor pusat dan meletakkan kabel optik besar untuk menjangkau para pengguna. Hal ini tentu saja membutuhkan investasi awal skala besar dan penyelesaian masalah yang kompleks seperti akuisisi ROW. Akibatnya, pembangunan jaringan selalu memakan waktu, mahal, sementara penyediaan layanan yang lambat.
Baca juga: Huawei Dukung Kesiapan Jaringan untuk Pengembangan Layanan VoLTE oleh XL AXIATA di Medan
Solusi Huawei AirPON secara khusus mengatasi tantangan ini. “Solusi AirPON dapat mempersingkat kabel optik antara OLT dan pengguna dari lebih dari 3 km menjadi di bawah 300 m, sangat meningkatkan efisiensi penyebaran kabel optik, dan mengurangi periode ROI menjadi kurang dari 3 tahun. Dengan solusi ini, para operator dapat memperoleh manfaat lebih cepat saat membangun jaringan akses full-fiber,” kata Gary Lu, President Huawei Network Marketing & Solution Sales Department.
“HKT ingin mereplikasi solusi untuk daerah pedesaan atau bangunan bertingkat rendah di daerah perkotaan untuk memperluas cakupan Ultra Broadband kami. Solusi AirPON juga memungkinkan pemasangan peralatan PON di atas atap yang sesuai untuk penerapan PON di gedung tua bertingkat rendah di Hongkong,” kata Peter Lam, Managing Director HKT Engineering Dept Hong Kong.
“Solusi AirPON Huawei membantu kami meluncurkan jaringan FTTH secara efisien dengan perizinan ROW sederhana dan akuisisi lokasi serta memungkinkan kami menyediakan layanan broadband fiber dengan cepat,” kata Joel Agustin, Wakil Presiden Globe Filipina.
Andy Ma, CEO Huawei Indonesia Carrier Business mengatakan, “Indonesia merupakan pasar yang berkembang pesat untuk pengembangan jaringan Fiber to the Home (FTTH). Optimalisasi biaya total kepemilikan (TCO) dan peningkatan cakupan menjadi perhatian utama para operator saat ini. Dibandingkan dengan jaringan FTTH tradisional, solusi AirPON yang inovatif dari Huawei memungkinkan para operator menggunakan kembali situs nirkabel untuk pembangunan jaringan fixed broadband yang cepat dan berbiaya rendah. Operator dapat merealisasikan penghematan belanja modal dan peningkatan Time to Market (TTM) untuk memungkinkan optimalisasi Return on Investment (ROI) sekaligus memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik bagi pelanggan di Indonesia.”
Menyusul rilis pertama solusi AirPON Huawei di London pada Februari 2020, 45 operator di seluruh dunia mengadopsinya dalam konstruksi jaringan. Solusi ini terdiri dari Blade OLT seri OptiXaccess Huawei, Digital QuickODN (DQ ODN), dan seri OptiXstar eAI ONT. Solusi ini menggunakan kembali situs seluler yang ada untuk membangun jaringan akses full-fiber dan berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki:
- Akuisisi lokasi: OLT blade luar ruangan dapat dipasang pada tiang atau menara seluler yang ada untuk berbagi jaringan backhaul nirkabel untuk transmisi hulu. Situs dapat dipilih dengan cepat dan akurat, tentu saja akan mempercepat proyek dalam tiga bulan.
- Penyambungan serat: Jaringan DQ ODN memiliki fitur manajemen digital, teknologi pra-sambungan, dan konstruksi paralel tanpa penyambungan serat. Teknisi biasa dapat dengan cepat menguasai instalasi dan pemeliharaan jaringan akses full-fiber.
- Frame freezing: eAI ONT dengan cerdas mengidentifikasi jenis layanan dan menggunakan teknologi pemotongan Wi-Fi 6 untuk menyediakan saluran khusus untuk layanan VIP, seperti untuk pendidikan secara online dan game online. Operator sekarang dapat memonetisasi berdasarkan pengalaman pengguna, mendapatkan ARPU tambahan sebesar US$2-US$10.
Baca juga: Huawei MatePad T8, Tablet Murah Harga Rp 1,6 jutaan
Konvergensi seluler tetap (FMC) adalah tren yang umum, dan jaringan tetap merupakan sebuah landasan operasi full-service. Sementara itu, pembangunan jaringan akses full-fiber sedang meningkat di seluruh dunia. Karena itu, Huawei akan terus berinovasi dalam teknologi akses full-fiber dan memberikan solusi yang berkelanjutan dan dapat dikembangkan untuk membantu operator mencapai kesuksesan bisnis.