Trendtech, Jakarta – Firma riset pasar Canalys telah memprediksikan dalam laporan prakiraan terbarunya bahwa pada tahun 2020, pengiriman smartphone 5G global akan mencapai 278 juta unit, di mana 62% (sekitar 172 juta unit) akan datang dari China Raya, Amerika Utara (42 juta unit), Eropa. , Timur Tengah dan Afrika (EMEA, 31 juta unit).
Canalys juga memprediksikan bahwa pada 2020, pengiriman smartphone akan turun 10,7% dibandingkan 2019, dan diperkirakan akan rebound pada 2021, dengan pertumbuhan year-on-year 9,9%. Pada saat itu, seluruh pasar akan mengirimkan lebih dari 1,3 miliar unit.
Baca juga: Huawei Dukung Kesiapan Jaringan untuk Pengembangan Layanan VoLTE oleh XL AXIATA di Medan
Agensi percaya bahwa komersialisasi cepat smartphone 5G di pasar daratan Cina adalah faktor kunci dalam pengiriman besar smartphone 5G tahun ini.
Baca juga: Kiat Startup Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Pada tahun 2021, harga jual rata-rata smartphone 5G di Eropa diperkirakan turun menjadi US $ 765, dan kemudian terus turun menjadi US $ 477 pada tahun 2024. Hal ini terutama karena Samsung dan Apple masih menjadi pemain utama di pasar ini, beserta produknya. .
Di awal tahun 2020, belum ada ponsel 5G dengan harga di bawah US $ 300 di pasaran, namun saat ini banyak terdapat ponsel kelas menengah dengan harga di bawah US $ 250 yang mendukung jaringan 5G. realme meluncurkan ponsel 5G termurah yang merupakan realme V3 5G dengan harga kurang dari US $ 150 di Cina. Ini juga merupakan ponsel 5G pertama yang memasuki pasar ponsel pintar kelas bawah.
