Trendtech, Jakarta – Kredivo, Sambangi daerah khatulistiwa secara virtual, kali ini Generasi Djempolan Seri 2 dengan tema “Peran Fintech Dorong Tumbuhnya Milenial Produktif dan Pengusaha Pemula” mengajak ratusan mahasiswa, masyarakat serta media di Kota Pontianak, Kalimantan Barat untuk jadi generasi melek keuangan digital, sesuai potensi daerah.
Adanya sinyal positif pertumbuhan pengusaha muda pemula di Kota Pontianak dengan dukungan ekosistem kota kondusif, membuat pentingnya milenial produktif di Pontianak untuk melek keuangan, dengan tiga kriteria utama Generasi Djempolan dari Kredivo, (1) Set priority: yang dapat menentukan prioritas dan batasan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki (2) Value over price: memahami nilai dari pengeluaran dan pemanfaatan keuangan, bukan hanya karena murah namun juga memiliki nilai (3) Best of both worlds: tech-savvy sekaligus memiliki kemampuan dalam mengatur keuangan (financial savvy).
Baca juga: Menangkap Peluang Ledakan Harga Bitcoin
Lily Suriani – Head of Business Development PT Finaccel Finance Indonesia (Kredivo) dalam webinar tersebut menjelaskan penerapan prinsip responsible lending yang dilakukan Kredivo untuk tingkatkan kehati-hatian dalam memberikan pinjaman, serta mengajak para pengguna untuk menerapkan smart spending dalam berbelanja.
“Kami hadir di Kota Pontianak karena melihat kondusifitas ekosistemnya dalam mendukung pertumbuhan pengusaha pemula dari kalangan milenial. Kami berharap anak muda dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan, menjadi lebih produktif dan berani melangkah untuk membuka usaha,” ucap Lily.
Perekonomian yang tumbuh di Kota Kalimantan membuat dukungan pembiayaan bagi para pengusaha pemula ini semakin penting. Data perbankan dari Bank Indonesia menunjukkan kredit produktif mendominasi dari sisi jenis penggunaan kredit di Kalimantan Barat, dengan total sebesar Rp 55,89 triliun (68,98%) merupakan kredit produktif yang terdiri dari kredit investasi dan kredit modal kerja. Selain itu, lebih dari seperempat (25,25%) penyaluran kredit di 14 kota/kabupaten yang ada di Kalimantan Barat disalurkan ke Kota Pontianak yakni sebesar Rp20,46 triliun. Berbagai indikator perekonomian ini menunjukkan potensi kaum milenial produktif untuk naik kelas dengan hadirnya teknologi keuangan.
Analis Eksekutif Senior Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan, Dino Milano dalam keynote speech menekankan komitmen OJK untuk terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan digital khususnya di kalangan milenial.
“Seiring terus meningkatnya jumlah penyaluran kredit di daerah Kalimantan Barat, literasi keuangan digital semakin penting khususnya di daerah Pontianak mengingat hadirnya generasi milenial bahkan Generasi Z yang ingin memaksimalkan produktivitas sebagai pengusaha pemula. Kami mengajak pelaku industri jasa keuangan di Kalimantan Barat untuk turut berkolaborasi meningkatkan literasi keuangan digital bagi milenial, khususnya di tengah pandemi,” ujar Dino.
Turut hadir juga dalam acara tersebut, Tokoh Pengusaha Muda asal Pontianak sekaligus Co-Founder Lifepal.co.id, Benny Fajarai. Dalam diskusi panel tersebut Benny menekankan kondisi dan tantangan yang dihadapi milenial Pontianak dalam mengelola keuangan, “Pengusaha pemula itu banyak tantangannya, terkadang mulai dari dukungan keluarga, budaya bahkan akses pembiayaan. Akan tetapi melek keuangan menjadi hal mutlak yang harus dikuasai pengusaha digital, terlebih ditengah situasi ekonomi saat ini. Itulah pentingnya tiga kriteria utama Generasi Djempolan dari Kredivo dalam memulai usaha.”
Baca juga: VMware Blockchain Hadir untuk Kelas Enterprise
Akademisi dan Pakar Manajemen Keuangan yang juga Pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Dr. Wendy, M.Sc., menambahkan, pembangunan infrastruktur, termasuk digital, di Kalimantan Barat dalam beberapa tahun terakhir, diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, populasi signifikan milenial produktif di Pontianak dengan didominasi sekitar 60% penduduk berusia 15-39 tahun, dan lebih dari 28 ribu pelaku UMKM di Kota Pontianak (sekitar 9.000 diantaranya telah memiliki PIRT), juga berpotensi naik kelas karena ekosistem lingkungan yang kondusif.
“Kehadiran teknologi, infrastruktur daerah yang mumpuni, serta akses layanan keuangan digital, dapat berperan dalam membantu milenial produktif untuk mengelola keuangan secara bijak dan cerdas, serta mempermudah transaksi bisnis UMKM guna meningkatkan efisiensi dan daya saing. Melalui inisiasi Generasi Djempolan ini, diharapkan dapat membuat lebih banyak milenial dan UMKM yang mampu memanfaatkan teknologi keuangan guna memaksimalkan produktivitasnya, sehingga turut menggerakkan perekonomian daerah ini,” pungkas Wendy.