Trendtech, Jakarta – Sejak Covid-19 aktifitas produksi chips terganggu. Penyebab pasokan chip inilah produksi mobil terganggu karena beberapa komponen elektronik di mobil telah terpengaruh. Alhasil produksi mobil China secara keseluruhan terganggu, kata Volkswagen AG – produsen mobil asing terbesar di China.
China, yang merupakan pasar mobil terbesar di dunia, sangat bergantung pada chipset impor untuk suku cadang elektronik seperti unit kontrol dan program stabilitas. Dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, Volkswagen mengatakan bahwa pihaknya sedang memantau situasi dan telah berkoordinasi dengan kantor pusat dan pemasok.
Baca juga: Waspada Phishing Bagi Para Pengguna Apple
Di sisi lain, BYD Auto juga telah mengkonfirmasi kekurangan beberapa produk terkait semikonduktor di industri otomotif. Tetapi belum begitu parah karena perusahaan telah dipersiapkan sebelumnya.
Selain itu, Xiaopeng Motors juga menyatakan tetap tidak terpengaruh oleh kekurangan chipset dan produksi serta pengoperasian berjalan normal. Laporan yang berasal dari China menunjukkan bahwa FAW Volkswagen dan SAIC Volkswagen adalah perusahaan yang harus menghentikan produksi karena mereka menghadapi kesulitan pasokan chip.
Baca juga: Tren Transformasi Digital Teratas di Tahun 2021
Menariknya, BYD Auto juga menyatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki rantai industri yang lengkap dalam hal baterai untuk kendaraan listrik, chipset, dan lainnya agar bisa mandiri. Namun, ia menambahkan bahwa masih ada keseimbangan pasokan eksternal.
China telah meningkatkan upayanya untuk meningkatkan manufaktur chipset domestik karena sanksi baru-baru ini terhadap Huawei oleh Amerika Serikat. Sejalan dengan itu, ada pabrik chipset yang didirikan di Wuhan dengan biaya sekitar $ 20 miliar sementara Huawei juga telah menyelesaikan pembangunan fasilitas manufaktur chip pertamanya di China.
