Trendtech, Jakarta – Tahun ini menjadi sejarah dalam perkembangan teknologi jaringan seluler. Di mana, Indonesia sudah memasuki Era 5G yang diluncurkan beberapa operator Indonesia. Jaringan 5G sendiri merupakan jaringan seluler generasi kelima (fifth generation/5G) yang menjanjikan kecepatan pengunduhan dan pengunggahan data yang lebih cepat dari kecepatan internet generasi sebelumnya.
Jika bicara kecepatan data, secara teori 5G mampu menghadirkan peak data rate hingga 20 Gbps, atau sekitar 20 kali lebih tinggi dari peak data rate 4G. Kemudian, 5G pun memiliki latensi yang begitu rendah, yaitu 1ms, atau sekitar 10 kali lebih rendah dari 4G. Hal tersebut membuat 5G mampu menghadirkan akses yang lebih instan, khususnya pada pemanfaatan jaringan secara real-time. 5G juga didesain untuk mampu mengakomodasi connection density pada 1 juta perangkat/km2, atau 10 kali lebih banyak dari 4G.
Baca juga: Terus Perkuat Ekosistem 5G, Layanan VoLTE Telkomsel Kini Hadir di 219 Kota
Dalam prakteknya, munculnya teknologi 5G dimaksudkan guna memberikan kemudahan kepada pengguna dalam hal kecepatan data, lantency yang rendah, koneksi jaringan yang luas serat kapasitas jaringan yang lebih tinggi. Singkatnya, dengan teknologi 5G kita bisa melakukan aktivitas yang berhubungan dengan internet 500% lebih cepat dibanding dengan 4G LTE yang sedang menjadi andalan.
Jaringan 5G juga akan menyederhanakan mobilitas, dengan kemampuan roaming terbuka tanpa batas antara akses seluler dan WiFi. Pengguna seluler dapat tetap terhubung saat mereka berpindah antara koneksi nirkabel luar ruang dan jaringan nirkabel di dalam gedung tanpa campur tangan pengguna atau pengguna perlu mengautentikasi ulang.
Bagaimana cara kerja teknologi 5G? Teknologi 5G akan memperkenalkan kemajuan di seluruh arsitektur jaringan. Radio Baru 5G, standar global untuk antarmuka udara nirkabel 5G yang lebih mampu, akan mencakup spektrum yang tidak digunakan dalam 4G.
Antena baru akan menggabungkan teknologi yang dikenal sebagai MIMO masif (beberapa masukan, banyak keluaran), yang memungkinkan banyak pemancar dan penerima untuk mentransfer lebih banyak data pada saat yang bersamaan.
Namun, teknologi 5G tidak terbatas pada spektrum radio baru. Ini dirancang untuk mendukung jaringan heterogen yang terkonvergensi yang menggabungkan teknologi nirkabel berlisensi dan tidak berlisensi. Ini akan menambah bandwidth yang tersedia untuk pengguna.
Teknologi 5G tidak hanya mengantarkan era baru kinerja dan kecepatan jaringan yang ditingkatkan, tetapi juga pengalaman terhubung baru bagi pengguna. Misalkan, dalam perawatan kesehatan, teknologi 5G dan konektivitas WiFi 6 akan memungkinkan pasien dipantau melalui perangkat terhubung yang terus-menerus mengirimkan data tentang indikator kesehatan utama, seperti detak jantung dan tekanan darah.
Dalam industri otomotif, 5G dapat memberikan informasi tentang lalu lintas, kecelakaan, dan banyak lagi; kendaraan akan dapat berbagi informasi dengan kendaraan dan entitas lain di jalan raya, seperti lampu lalu lintas. Namun, ini hanyalah dua aplikasi industri teknologi 5G yang dapat memungkinkan pengalaman yang lebih baik dan lebih aman bagi pengguna.
Peluncuran 5G membuka peluang baru bagi masyarakat. Penelitian kami menunjukkan peluang utama pada bidang: Enhanced Video (4K, 8K dan format 360 derajat), Live Sports Streaming, Musik dan Permainan (seluler dan cloud), Augmented dan Virtual Reality (AR/VR), Layanan IoT Konsumen, Hiburan dan Konektivitas dalam mobil, dan Digital Advertising. Oleh karena itu, 5G menjadi sebuah “ecosystem play” yang memberikan penyedia layanan komunikasi peluang baru untuk meningkatkan pendapatan di luar domain tradisional konektivitas dan mobilitas mereka.
Dalam hal ini, kecepatan internet yang menjadi manfaat jaringan 5G akan melahirkan teknologi-teknologi baru karena produktivitas dan perkembangan yang semakin meningkat. Untuk mengetahui secara jelas mengenai manfaat jaringan 5G dalam mendukung kehidupan di masa depan yang lebih baik.
Telkomsel Pelopor 5G
24 Mei 2021, Telkomsel secara resmi menjadi “The First 5G Operator in Indonesia”, mengingat Telkomsel adalah operator seluler pertama yang dinyatakan layak untuk mengoperasikan jaringan teknologi 5G Indonesia sesuai dengan SKLO yang diterbitkan Kementerian Kominfo pada 21 Mei 2021. Dengan demikian, Telkomsel dapat segera menyelenggarakan jaringan 5G secara komersial untuk tahap awal pada frekuensi spektrum 2,3 GHz dan menjual produk atau layanan 5G kepada pelanggan.
Baca juga: Telkomsel Hadirkan Akses Pengalaman 5G Pertama di Papua
Sejak dinyatakan sebagai pemenang lelang frekuensi 2,3 GHz sehingga memperoleh alokasi tambahan 20 MHz oleh Kemkominfo RI, Telkomsel bergerak cepat dalam mengakselerasi persiapan implementasi 5G di Indonesia.
Terwujudnya implementasi 5G tersebut bukan saja mendorong Telkomsel sebagai The First 5G Operator di Indonesia, namun juga dapat mendorong transformasi Indonesia menuju kedaulatan digital yang seutuhnya. Telkomsel pun berkomitmen akan memanfaatkan Era 5G tidak hanya terbatas pada pengembangan layanan dan produk yang memberi manfaat bagi masyarakat dan industri, melainkan untuk berkontribusi untuk membantu mencetak dan mengembangkan talenta digital yang andal dan mampu bersaing secara global.