Trendtech, Jakarta – Implementasi 5G telah menjadi agenda bagi banyak pemerintahan. Dari perspektif makro, 5G akan memberi keuntungan ekonomi yang signifikan, mengingat banyaknya sektor industri dan starup dapat memperoleh manfaat dari implementasi 5G
Bahkan Presiden Indonesia bapak Jokowi pernah mengungkapkan bahwa jaringan 5G dapat mendorong startup untuk terus berkembang di Indonesia.
Melihat ini dhost adalah penyedia layanan neutral hosting, yang menyediakan infrastuktur telekomunikasi dan solusi teknologi value-added di Indonesia, melalui See Kiang Khoo, CTO of dhost mengatakan, 5G membuka peluang bagi startup-startup dan bisnis lainnya untuk mengadopsi teknologi terkini yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.
Baca juga: Tahun 2027, 60% Data Traffic Jaringan Seluler Gunakan Jaringan 5G
“Kami membantu salah satu pelanggan kami di bidang manufaktur untuk memperkenalkan collaborative robot pada para pekerjanya, yang memanfaatkan kemampuan low latency dari 5G,” ungkap See Kiang Khoo, CTO of dhost.
Di bidang pendidikan, pemanfaatan 5G digunakan untuk memperkenalkan sensor monitoring menggunakan Internet of Things (IoT), yang meningkatkan kualitas operasional di bidang tersebut. Sementara di rumah sakit dan bidang kesehatan, manfaat low latency dari 5G digunakan untuk memperingatkan kantor perawat ketika muncul keadaan darurat pada pasien-pasiennya.
“dhost sebagai venue hosting company berada pada posisi strategis sebagai technology enabler, infrastruktur yang membantu industri-industri agar dapat menerapkan teknologi-teknologi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Chong Min, CEO of dhost juga menjelaskan, Sebetulnya, 5G menjadi tantangan bagi berbagai negara di dunia, tidak hanya di Indonesia, khususnya terkait kebijakan pemerintah dan pelaku industri, baik di negara maju maupun berkembang.
“Kami melihat bahwa Indonesia memiliki peluang yang besar, sebab secara geografis, negara ini luas dan beragam,” ujar Chong Min.
Baca juga: Mobil Pintar MG Punya Fitur Canggih i-SMART
Saat ini 4G masih menjadi jaringan yang paling umum digunakan. Sementara itu 5G akan diadopsi dengan lebih cepat oleh startup dan pelaku industri, sebab mereka biasanya membutuhkan jaringan dan kecanggihan teknologi yang didukung 5G, contohnya low latency/latensi rendah. Biasanya operator jaringan yang akan memperkenalkan layanan 5G untuk startup-startup dan industri tersebut.
“Inilah yang akan mendorong penerapan 5G secara luas di Indonesia,” pungkas Chong Min.