Trendtech, Jakarta – DeepL, merilis hasil survei terbaru mereka yang menemukan bahwa penerjemahan dan lokalisasi dengan bantuan AI berpengaruh pada meningkatnya ROI (Return of Investment) bisnis hingga tiga kali lipat.
Peningkatan keuntungan tersebut tidak lepas dari fakta bahwa pelanggan memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk membeli suatu produk jika informasi tentang produk itu tersedia dalam bahasa asli mereka.
Bahasa lokal menjadi kunci engagement dan loyalitas
Konsumen saat ini lebih kritis dalam memilih suatu produk, misalnya dengan berusaha memahami kandungan dan proses pembuatan suatu produk, ataupun materi pemasaran lainnya. Penggunaan bahasa asli dalam materi pemasaran bisa membantu konsumen untuk memahami produk tersebut lebih baik.
Baca juga: Telkomsel dan ZTE Implementasi 5G di Sektor Maritim Melalui “MarineMobile”
Survei dari DeepL menunjukkan lebih dari sebagian tenaga pemasaran mengatakan bahwa konten pemasaran berbahasa lokal dapat meningkatkan customer engagement secara signifikan, di mana hal ini akan menjadi dasar untuk menciptakan kesetiaan konsumen pada brand. Oleh karena itulah, penerjemahan dan lokalisasi bahasa pemasaran menjadi proses yang cukup krusial dalam membangun engagement serta loyalitas konsumen.
Efisiensi jadi tantangan dalam proses lokalisasi bahasa
Proses lokalisasi materi pemasaran biasanya membutuhkan kerja sama antara beberapa departemen dalam perusahaan, sehingga prosesnya jadi lebih panjang, terlebih lagi jika perusahaannya berskala besar. Hampir seluruh (98%) tenaga pemasaran yang menjadi responden di survei DeepL mengatakan bahwa mesin penerjemah berbasis AI telah menjadi perangkat penting bagi mereka untuk meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.
Tantangan berikutnya adalah memastikan bahwa terjemahan tersebut bisa tetap akurat. Di sinilah pernah manusia tetap diperlukan untuk memanusiakan bahasa atau konten yang sudah diterjemahkan, sehingga bisa lebih mudah dipahami oleh konsumen.
Fitur glosarium menjadi solusi yang kerap digunakan, di mana stilah dan nama produk tertentu yang berlaku untuk perusahaan maupun industri akan selalu diterjemahkan dengan istilah yang sama, sehingga menjamin komunikasi yang konsisten sekaligus meningkatkan kolaborasi dan menghemat waktu penyuntingan teks.
Dengan memanfaatkan fitur ini, tim pemasaran bisa memangkas waktu lokalisasi dari rata 20,36 jam menjadi rata-rata 14,37 jam.
Baca juga: Red Hat: Komputasi Cloud Mendorong Penyerapan Teknologi Baru di Asia Pasifik
“Hasil survei menunjukkan peluang besar dalam penggunaan AI di antara para pimpinan tim pemasaran perusahaan,” ucap Jarek Kutylowski, Founder dan CEO, DeepL.
“Semakin jelas terlihat bahwa keberhasilan bisnis berskala global sangat bergantung pada konten pemasaran yang relevan dengan konsumen lokal dan kesadaran para tim pemasaran akan besarnya potensi penggunaan penerjemahan berbasis AI untuk meningkatkan ROI mereka,” tambahnya.