Trendtech, Jakarta – Ketika permintaan terhadap kecerdasan buatan (AI) dan komputasi cloud terus melonjak, konsumsi daya pusat data turut meningkat secara signifikan. Sebagai tulang punggung ekonomi digital modern, pusat data menjadi salah satu konsumen energi terbesar di dunia. Dengan pesatnya pertumbuhan AI generatif (Gen AI) dan kebutuhan daya untuk mendukung beban kerja AI, jejak karbon teknologi ini juga semakin membesar.
Huamin Chen, Senior Principal Software Engineer, Red Hat menjelaskan, hal ini memunculkan tantangan besar: bagaimana cara pusat data mengelola konsumsi energi tanpa mengorbankan performa? Jawabannya adalah Project Climatik – solusi cloud-native dari Red Hat yang dirancang bekerja sama dengan Intel, Bloomberg, dan IBM.
Baca juga: Himel Luncurkan ALTIVO di Indonesia: Solusi Wiring Devices Premium Berdesain Modern
“Climatik menawarkan optimasi efisiensi energi melalui pendekatan inovatif bernama pembatasan daya (power capping),” ujar Huamin.
Climatik memperkenalkan pembatasan daya dinamis untuk mengurangi konsumsi energi oleh beban kerja AI di pusat data. Berbasis teknologi Kubernetes, Prometheus, Kepler, dan Custom Resource Definitions (CRD), Climatik mampu memonitor serta menyesuaikan penggunaan energi secara real-time. Dengan ini, pusat data dapat menyeimbangkan performa dan efisiensi energi.
Melalui pembatasan daya ini, administrator Kubernetes dapat mengelola lonjakan konsumsi energi beban kerja AI dengan lebih stabil. Hasilnya adalah operasional pusat data yang lebih berkelanjutan tanpa mengorbankan performa aplikasi berat seperti AI.
Sandro Mazziotta, Director Technology Strategy, Field CTO Organization, Red Hat juga mengungkapkan, Climatik memanfaatkan stack teknologi cloud-native yang dirancang untuk integrasi mulus dengan infrastruktur yang ada.
Berikut adalah komponen utama Climatik:
- Kubernetes: Mengelola beban kerja AI dan sumber daya yang terkontainerisasi.
- Prometheus dan Kepler: Memantau metrik konsumsi daya secara real-time.
- Custom Resource Definitions (CRD): Menentukan kebijakan pembatasan daya untuk beban kerja tertentu.
- Controller: Melakukan penyesuaian pembatasan daya secara berkelanjutan berdasarkan data metrik dari Prometheus dan Kepler.
- Webhook: Mengimplementasikan kebijakan pembatasan daya secara dinamis.
Dengan teknologi ini, Climatik memberikan solusi yang tidak hanya canggih tetapi juga praktis untuk pusat data yang ingin meningkatkan efisiensi energi mereka.
Manfaat Climatik untuk Pusat Data
Menggunakan Climatik memberikan beberapa keuntungan utama, antara lain:
- Penghematan Energi: Membatasi konsumsi daya secara keseluruhan tanpa mengorbankan performa.
- Keberlanjutan: Mengurangi konsumsi daya beban kerja yang berujung pada pengurangan emisi karbon.
- Performa Optimal: Menjaga performa beban kerja AI melalui pengelolaan daya yang lebih cerdas.
Baca juga: Datacomm Tekankan Komitmen dalam Meningkatkan Keamanan Siber Nasional
Seiring perkembangan teknologi AI dan cloud, kebutuhan akan solusi hemat energi semakin mendesak. Climatik menawarkan pendekatan praktis dan dapat diukur untuk pembatasan daya, yang membantu pusat data mengurangi jejak karbon mereka.
Ke depan, Climatik akan terus mengembangkan teknologinya, termasuk eksplorasi solusi baru untuk pembatasan daya yang lebih luas. Red Hat juga berencana mengintegrasikan Climatik dengan alat monitoring dan manajemen lainnya untuk menciptakan sistem yang fleksibel, skalabel, dan adaptif.