Home Fintech Pintu Goes to Office Gandeng DANA, Perluas Literasi Crypto ke Kalangan Profesional
edukasi crypto Indonesia

Pintu Goes to Office Gandeng DANA, Perluas Literasi Crypto ke Kalangan Profesional

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – Dunia investasi digital kembali mendapat angin segar. PT Pintu Kemana Saja (PINTU), sebagai aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya dalam menyebarkan edukasi seputar aset crypto dan teknologi blockchain. Kali ini, melalui program Pintu Goes to Office, PINTU menggandeng DANA, salah satu dompet digital terbesar di Tanah Air, untuk memperluas jangkauan edukasi crypto Indonesia ke kalangan profesional.

Acara ini digelar pada Senin, 14 April 2025, langsung di kantor pusat DANA di Jakarta. Mengusung tema Crypto Office Hour, program ini tidak hanya menyajikan diskusi yang informatif, tetapi juga menghadirkan suasana yang santai dan terbuka bagi para profesional yang ingin lebih mengenal dunia crypto.

Baca juga: Pasar Kripto Mengalami Pemulihan, Bitcoin Tembus $80.000: Apa Dampak Kebijakan Trump?

Timothius Martin, Chief Marketing Officer PINTU, menyampaikan bahwa program ini merupakan lanjutan dari keberhasilan kegiatan sebelumnya. “Setelah sukses dengan edisi perdana Pintu Goes to Office pada Maret 2025, kami kembali dengan semangat yang sama: menyebarkan pemahaman yang benar tentang aset crypto dan teknologi blockchain. Kami sangat menghargai kerja sama dengan DANA yang membuka pintu bagi kami untuk berbagi pengetahuan di lingkungan profesional yang dinamis,” ujarnya.

Sambutan hangat juga datang dari pihak DANA. Olavina Harahap, Director of Communications DANA Indonesia, menyebut kolaborasi ini sejalan dengan misi perusahaan. “Edukasi adalah bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia. Topik tentang aset crypto sangat relevan dan menarik karena terus berkembang. Kami percaya, lewat kolaborasi antar pelaku industri fintech seperti ini, kita bisa bersama membangun ekosistem digital yang lebih aman dan berkelanjutan,” tutur Olavina.

Melihat data dan proyeksi, langkah ini jelas bukan tanpa alasan. Berdasarkan laporan Mordor Intelligence, industri fintech Indonesia diperkirakan akan mencapai nilai sebesar USD 20,93 miliar (sekitar Rp341,1 triliun) pada tahun 2025. Tidak hanya itu, transaksi aset crypto di Indonesia juga menunjukkan tren positif, dengan nilai mencapai Rp44,07 triliun pada Januari 2025, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca juga: BCA Perkenalkan QRIS TAP: Transaksi NFC Tanpa Scan, Cukup Tempel!

Melalui edukasi crypto Indonesia yang semakin merata, potensi pertumbuhan sektor ini menjadi semakin nyata. Timo, sapaan akrab Timothius Martin, menutup sesi diskusi dengan optimisme tinggi. “Kami percaya, kolaborasi lintas industri seperti ini adalah kunci untuk memperluas pemahaman masyarakat terhadap aset crypto. Edukasi yang tepat bisa membantu masyarakat memahami tidak hanya peluang, tapi juga risiko yang mungkin muncul. Karena itulah, PINTU akan terus melanjutkan inisiatif edukatif seperti ini di masa mendatang,” ungkapnya.

Dengan sinergi seperti ini, masa depan literasi digital dan investasi aset crypto di Indonesia tampaknya akan semakin cerah dan inklusif.

Berita Lainnya