Trendtech, Jakarta – Sadarkah Anda, bahwa ponsel rusak atau charger lama yang menumpuk di laci termasuk sampah elektronik yang butuh penanganan khusus? Menjawab kebutuhan ini, PT LG Electronics Indonesia (LG) kembali menghadirkan inisiatif hijau melalui kampanye terbaru bertajuk E-Waste Recycling for A Better Planet. Kampanye ini bukan sekadar program seremonial, melainkan sebuah langkah nyata untuk mengedukasi masyarakat tentang urgensi mengelola sampah elektronik di Indonesia.

“Seringkali, sampah elektronik terlupakan di antara jenis sampah lainnya. Padahal, kesadaran untuk mengelolanya dengan benar adalah kunci penting dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang,” ujar Ha Sang-chul, President of LG Electronics Indonesia, dengan penuh semangat.

Sebagai bentuk aksi nyata, LG menyediakan drop box khusus di enam lokasi strategis sepanjang bulan September hingga Oktober 2025. Masyarakat diajak untuk secara aktif membawa serta sampah elektroniknya, seperti gadget rusak, kabel, atau baterai bekas. Tiga titik pertama berada di fasilitas LG, yaitu:

Baca juga: Tanpa Remote! Sekarang Kontrol TV Samsung Cukup Pakai Gerakan Tangan

• LG Service Center di Pondok Labu, Jakarta.
• Kantor pusat LG di Gandaria 8 Office, lantai 23.
• LG ZonaSeru di CGV Central Park, Jakarta.

Yang menarik, tiga titik lainnya justru hadir di lingkungan sekolah dasar. LG bekerja sama dengan SDN Ragunan 8, SDIT Pembangunan Pamulang, dan SDN Kebon Baru 07. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen LG yang tidak setengah-setengah: edukasi pengelolaan sampah elektronik di Indonesia harus dimulai dari usia dini.

“Tujuan kami sederhana namun mendalam: memberi pemahaman tentang dampak buruk sampah terhadap kesehatan dan ekosistem, serta menanamkan urgensi gaya hidup berkelanjutan sejak dini,” jelas Ha Sang-chul. Melalui workshop interaktif, para siswa diajak memahami konsep reduce, reuse, dan recycle bukan sebagai teori, tetapi sebagai kebiasaan sehari-hari yang menyenangkan.

Pemilihan siswa sekolah dasar sebagai sasaran edukasi ini sangat strategis. LG percaya, merekalah calon pelopor yang akan membawa perubahan besar dalam penanganan sampah elektronik di Indonesia di masa depan. “Kami yakin, perubahan berkelanjutan dimulai dari generasi muda. Ini adalah kontribusi nyata LG untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” tambah Ha Sang-chul.

LG tidak bekerja sendiri. Kampanye ini menggaet Liberty Society, sebuah perusahaan sosial yang fokus menciptakan produk ramah lingkungan dan memberdayakan perempuan. Liberty Society tidak hanya membantu memberikan demonstrasi cara memilah sampah elektronik kepada siswa, tetapi juga akan mendaur ulang seluruh e-waste yang terkumpul.

Hasil daur ulangnya pun tidak main-main. Sampah elektronik itu akan disulap menjadi produk bernilai seperti gantungan kunci (key-chain), menunjukkan bahwa barang bekas sekalipun masih bisa memiliki kehidupan baru.

Lebih dari sekadar daur ulang, LG juga berkolaborasi dengan seniman instalasi ternama. Sebagian sampah elektronik yang terkumpul akan diubah menjadi empat karya seni bermakna yang rencananya akan dipamerkan pada akhir tahun 2025. Karya seni ini tidak hanya akan dipajang di ketiga sekolah mitra, tetapi juga dapat dinikmati oleh publik luas di LG ZonaSeru, Central Park, Jakarta.

Baca juga: LG Perluas Edukasi Hidup Hemat dengan Nyaman, Undang Perencana Keuangan untuk Berbagi Tips

“Melalui transformasi menjadi produk dan karya seni, kami berharap dapat membuka inspirasi bagi banyak orang. Ini membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang benar, sampah elektronik di Indonesia bisa memberi manfaat baru, bukan sekadar jadi masalah,” pungkas Ha Sang-chul.

Kampanye E-Waste Recycling for A Better Planet ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) besar LG yang bernama LG Loves Indonesia, khususnya di bawah pilar LG Loves Green yang berfokus pada kelestarian lingkungan. Dengan langkah kecil yang berkelanjutan ini, LG optimis dapat memberikan dampak positif dan semangat baru bagi kemajuan Indonesia.