Home News 76% Penjual eCommerce Asia Tenggara Butuh Dukungan AI, Indonesia Pimpin Adopsi
Adopsi AI eCommerce

76% Penjual eCommerce Asia Tenggara Butuh Dukungan AI, Indonesia Pimpin Adopsi

by Trendtech Indonesia

Trendtech, JakartaLazada, salah satu platform eCommerce, baru saja merilis laporan menarik berjudul “Menjembatani Kesenjangan AI: Persepsi dan Tren Adopsi Penjual Online di Asia Tenggara”. Riset ini menggali bagaimana pelaku bisnis online di enam negara—termasuk Indonesia—memandang dan mengadopsi kecerdasan buatan (AI).

Hasilnya? 7 dari 10 penjual (68%) mengaku sudah mengenal AI, tetapi realitanya, hanya 37% yang benar-benar menerapkannya. Di Indonesia, kesenjangan ini lebih mencolok: 52% mengklaim pakai AI, tapi hanya 42% yang terbukti. Artinya, banyak yang merasa sudah paham AI, padahal implementasinya masih terbatas.

Baca juga: 4 Cara Optimasi Iklan di eCommerce

Dilema Penjual: Percaya Manfaat AI, Tapi Terhambat Biaya & Kebiasaan Lama

Mayoritas penjual (89%) yakin AI bisa tingkatkan produktivitas, namun 61% masih ragu akan manfaat jangka panjangnya. Faktor biaya dan proses implementasi yang rumit jadi penghalang utama (64%).

Yang menarik, 93% setuju bahwa pelatihan AI untuk karyawan penting, tapi 75% mengaku stafnya lebih nyaman pakai tools manual ketimbang beralih ke solusi AI. Ini menunjukkan bahwa transformasi digital bukan sekadar teknologi, tapi juga perubahan budaya kerja.

Indonesia & Vietnam Pimpin Adopsi AI, Tapi Masih Ada PR Besar

Dari segi implementasi, Indonesia dan Vietnam unggul dengan adopsi AI 42%, disusul Singapura dan Thailand (39%). Lazada mengklasifikasikan penjual dalam tiga kelompok:

  1. AI Adepts (Expert AI): Sudah pakai AI di >80% operasional bisnis (Asia Tenggara: 24%, Indonesia: 29%).
  2. AI Aspirants (Sedang Belajar): Sudah coba AI, tapi belum optimal (Asia Tenggara: 50%, Indonesia: 50%).
  3. AI Agnostics (Masih Manual): Lebih mengandalkan cara konvensional (Asia Tenggara: 26%, Indonesia: 21%).

Thailand jadi pemimpin AI Adepts (30%), sementara Indonesia dan Vietnam menunjukkan potensi besar meski masih ada kesenjangan pengetahuan.

Lazada Hadirkan Solusi AI untuk Permudah Penjual

Menanggapi temuan ini, James Dong, CEO Lazada Group, menekankan pentingnya solusi AI yang mudah diakses. Lazada pun meluncurkan Online Sellers Artificial Intelligence Readiness Playbook, panduan praktis untuk membantu penjual mengintegrasikan AI.

Beberapa fitur AI terbaru Lazada yang sudah dipakai penjual:

  • AI Smart Product Optimisation: Bantu optimasi judul, deskripsi, hingga foto produk secara otomatis.
  •  AI-Powered Translations: Terjemahkan konten produk ke bahasa lokal untuk jangkau pasar lebih luas.
  • Lazzie Seller: Asisten AI yang beri saran bisnis real-time di Alibaba Seller Centre.

67% penjual puas dengan fitur AI Lazada, membuktikan bahwa teknologi ini bukan sekadar tren, tapi solusi nyata untuk efisiensi bisnis.

Apa Artinya Bagi Pelaku eCommerce di Indonesia?

Laporan ini menggarisbawahi dua hal:

  1. Peluang besar AI belum sepenuhnya tergarap, terutama di bidang operasional & logistik.
  2. Dukungan edukasi dan tools yang user-friendly jadi kunci agar lebih banyak penjual bisa manfaatkan AI.

Bagi Anda yang ingin eksplor lebih dalam, unduh playbook Lazada untuk pahami strategi adopsi AI sesuai tingkat kematangan bisnis Anda.

Berita Lainnya