Trendtech, Jakarta – PT Alami Fintek Sharia (ALAMI) berhasil meraih posisi sebagai juara kedua (runner up) dalam kompetisi Pitch Pit TaqwaTech yang diselenggarakan oleh perusahaan Venture Capital Gobi Partners di Malaysia. Kompetisi yang dibuka sejak bulan Mei 2019 ini menarget peserta startups dari berbagai industri berbasis segmen Muslim. Terdapat tiga perusahaan asal Indonesia yang lolos ke dalam sepuluh besar yakni ALAMI, serta dua startup marketplace layanan perjalanan ibadah PergiUmroh.com dan Umroh.com.
TaqwaTech merupakan gelaran kompetisi khusus startup inovatif yang menawarkan produk dan layanan untuk konsumen (B2C), bisnis (B2B), atau komunitas Muslim di seluruh dunia. Sebagai bagian dari Malaysia Tech Week, kompetisi ini menghadiahkan kesempatan pendanaan hingga US$1 juta atau sekitar Rp14,3 miliar bagi startup pemenang.
Adapun juri yang terlibat dalam penilaian merupakan pihak-pihak yang memiliki pengalaman di bidang segmen pasar Muslim antara lain VP Gobi Partners, COO Pixel Play Ventures, perwakilan dari 500 Startups dan Alibaba Group. Dalam proses penilaian menuju posisi tiga besar atau finalis, kompetisi ini menekankan pada aspek kesesuaian produk dan fokus di segmen pasar Muslim, ide bisnis, market size, eksekusi strategi bisnis dan sesi presentasi.
Menurut CEO ALAMI Dima Djani, pihaknya melakukan persiapan matang dalam waktu yang cukup singkat untuk menyajikan presentasi yang menarik. “Alhamdulillah, ALAMI berhasil meraih posisi sebagai runner-up, dimana kami mendapatkan rewards yang sangat berharga untuk kelangsungan bisnis ALAMI ke depannya, salah satunya kesempatan untuk terkoneksi dalam jaringan para juri dan juga ekosistem startup syariah global. Tantangan paling besar selain persiapan tentunya adalah strategi pitching yang yang baik dan fokus pada penjabaran kinerja. Dari proses penyaringan, ALAMI masuk ke ke delapan besar dan menarik minat para juri dalam sesi presentasi selama delapan menit, dan terakhir menjadi juara kedua,” tutur Dima.
Menurut Dima, gagasan untuk meremajakan industri keuangan syariah di Indonesia adalah poin utama yang menarik perhatian para juri TaqwaTech. “Kami fokus menjabarkan tentang alasan kenapa bisnis ALAMI di pembiayaan P2P syariah ini lebih unggul daripada P2P lending konvensional. ALAMI juga menekankan visi dan komitmen jangka panjang untuk berkontribusi mengoptimalkan layanan ke masyarakat Indonesia lewat model bisnis ini,” tambah Dima.
Secara keseluruhan, sepuluh startup yang bersaing meraih posisi sepuluh besar merupakan perusahaan yang menjalankan bisnisnya dalam waktu yang lebih lama, khususnya perusahaan dari Inggris dan Malaysia. Selain tiga startup asal Indonesia, tujuh peserta Pitch Pit TaqwaTech lainnya adalah Modest Forever (India), Jombnb, Serunai, Favoriot (Malaysia), IslamicMarket (Inggris), CollabDeen dan Hoolah (Singapura).
Sejak resmi mendapat tanda terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), ALAMI semakin giat melebarkan peluang kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya adalah dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Raya (Jaya) dalam rangka kemitraan pendanaan berbasis syariah. Melalui kerjasama ini, ALAMI akan memberikan pengadaan akses pembiayaan usaha berbasis syariah bagi seluruh anggota HIPMI Jaya. Selama bulan Mei 2019, ALAMI berhasil menyalurkan pembiayaan produktif senilai Rp 4,4 miliar ke berbagai UKM.
Dima juga berharap, akan semakin banyak inisiatif vertikal yang bermunculan terutama yang fokus pada segmen Muslim agar semakin banyak pula bisnis-bisnis yang bertumbuh untuk melayani masyarakat dengan pendekatan yang sesuai nilai-nilai syariat islam. “Indonesia akan menjadi satu-satunya negara berpopulasi Muslim terbesar dalam top 10 ekonomi dunia pada tahun 2045. Sehingga sudah saatnya bisnis-bisnis yang melayani segmen Muslim, terutama di bidang keuangan syariah, lebih didukung ruang geraknya sebagai salah satu bentuk kontribusi nyata dalam merealisasikan Masterplan Ekonomi Syariah yang baru diluncurkan pemerintah,“ tutup Dima.