Antara Aku dan Jeju Ada Google Gemini: Eksplorasi Tanpa Batas dengan Galaxy Z Fold7

Life Trend|September 3, 2025|
Antara Aku dan Jeju Ada Google Gemini: Eksplorasi Tanpa Batas dengan Galaxy Z Fold7

Trendtech, Jakarta – Pernahkah Anda membayangkan sebuah perjalanan di mana ada asisten pribadi yang siap menjawab semua rasa penasaran Anda, mengatur jadwal, dan menjadi pemandu wisata yang berpengetahuan luas? Itulah yang saya alami dalam perjalanan “Explore Galaxy Way Trip” ke Pulau Jeju, Korea Selatan, yang diadakan oleh Samsung. Kali ini, saya tidak hanya diajak menikmati keindahan alam Jeju yang memesona, tetapi juga diperkenalkan pada sebuah duo revolusioner: Samsung Galaxy Z Fold7 dan Google Gemini.

Sebagai seseorang yang selalu ingin tahu setiap detail tentang tempat yang dikunjungi, Gemini menjadi jembatan yang sempurna antara saya dan segala hal tentang Jeju. Inilah cerita bagaimana teknologi ini membuat petualangan saya menjadi lebih mudah, mendalam, dan tak terlupakan.

Langkah Pertama: Merencanakan Perjalanan dengan Magic Gemini

Perjalanan dimulai bahkan sebelum pesawat lepas landas. Setelah menerima departure kit dan itinerary, saya disarankan untuk langsung memasukkan seluruh jadwal ke kalender dengan cara yang sangat intuitif. Dengan layar besar Galaxy Z Fold7 yang sempurna untuk multitasking, prosesnya sangat mudah:

  1. Screenshot itinerary yang ada departure kit.
  2. Buka aplikasi Google Gemini di smartphone.
  3. Tekan tombol ‘+’ lalu pilih ‘Galeri’ dan pilih hasil screenshot jadwal.
  4. Upload foto, lalu berikan perintah dengan prompt: “Masukkan acara AI Exploration Workshop Trip ke kalender saya.”
  5. Gemini akan secara cerdas menampilkan ringkasan acara. Pastikan semua detail sudah benar, lalu konfirmasi dengan mengatakan “Oke, buatkan acara ini ke dalam Google Calendar saya.”

Dalam hitungan detik, seluruh jadwal perjalanan saya sudah rapi terorganisir di kalender. Tidak ada lagi kebingungan atau buka-tutup dokumen PDF. Semuanya tersinkronisasi dengan rapi.

Mengenal Jeju: Sebelum Melangkah, Tahu Ceritanya

Google Gemini

Dengan jadwal yang sudah rapi, rasa penasaran tentang Jeju pun muncul. Jeju bukan sekadar pulau; ia adalah sebuah legenda. Saya pun membuka Gemini dan bertanya dengan prompt romantis:

“Bisa Ceritakan tentang Pulau Jeju?”

”Pulau Jeju, atau Jeju-do, adalah pulau vulkanik terbesar di Korea Selatan yang juga merupakan salah satu provinsi di negara tersebut. Pulau ini terkenal dengan keindahan alamnya yang unik, warisan budaya yang kaya, dan statusnya sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Alam Baru Dunia.

Berikut adalah beberapa hal menarik tentang Pulau Jeju:

Geografi dan Alam

Gunung Hallasan: Ini adalah gunung berapi tidak aktif dan puncak tertinggi di Korea Selatan. Hallasan mendominasi pemandangan di tengah pulau dan dikelilingi oleh lanskap yang beragam, termasuk kawah dan gua-gua lahar. Area di sekitar gunung ini adalah taman nasional yang menjadi favorit para pendaki.

Pantai-Pantai Cantik: Jeju memiliki banyak pantai dengan pasir putih yang indah dan air jernih. Beberapa yang populer di antaranya adalah Pantai Jungmun Saekdal, Pantai Hyeopjae, dan Pantai Hamdeok.

Formasi Batuan Vulkanik: Karena asal-usulnya dari letusan gunung berapi, pulau ini memiliki formasi bebatuan unik di sepanjang garis pantainya, seperti Jusangjeolli Cliff yang memiliki tiang-tiang heksagonal, dan Yongduam Rock (Batu Kepala Naga) yang menyerupai kepala naga.

Pulau Jeju menawarkan perpaduan sempurna antara keindahan alam, kekayaan budaya, dan petualangan. Pulau ini sering dijuluki “Hawaii-nya Korea” karena suasananya yang santai dan lanskapnya yang indah.”

Membaca deskripsi itu, saya semakin tidak sabar untuk menjejakkan kaki di sana.

Misteri Dragon Head Rock: Bertanya Langsung kepada Gemini Live

Sampai di Bandara Jeju, setelah beristirahat sejenak, saya melihat jadwal: tujuan pertama adalah Dragon Head Rock (Yongduam). Sebuah batu karang yang bentuknya menyerupai kepala naga yang sedang menghadap ke langit. Daripada hanya membaca dari papan informasi, saya memanfaatkan fitur canggih Gemini Live di Galaxy Z Fold7.

Caranya sangat live dan interaktif:

  1. Buka Google Gemini.
  2. Aktifkan Gemini Live dengan menahan tombol power atau dengan mengklik ikon Live di bagian kanan.
  3. Arahkan kamera Galaxy Z Fold7 ke ikon khas Jeju atau langsung ke Dragon Head Rock itu sendiri.
  4. Kemudian, ajukan pertanyaan Anda:

Saya mencoba beberapa prompt:

  • “Ceritakan asal-usul Dragon Head Rock yang sangat ikonik di Jeju.”
  • “Apa peran Dragon Head Rock dalam budaya lokal Jeju? Apakah ada ritual atau kepercayaan yang terkait dengannya?”
  • “Bagaimana batuan ini terbentuk secara ilmiah? Jelaskan proses geologi yang membuat bentuknya seperti sekarang.”

Gemini Live langsung merespons dengan informasi yang mendetail, menceritakan legenda naga yang turun dari langit dan berubah menjadi batu, serta penjelasan ilmiah tentang erosi angin dan air selama ribuan tahun. Sungguh, rasanya seperti memiliki pemandu wisata ahli yang selalu siap kapan pun.

Mengabadikan Kenangan dengan Galaxy Z Fold7

Tentu saja, momen menakjubkan di depan Dragon Head Rock ini harus diabadikan. Fleksibilitas kamera Galaxy Z Fold7 memungkinkan saya mengambil foto dari berbagai sudut dengan mudah, termasuk selfie menggunakan layar penutup yang berkualitas tinggi atau foto landscape dramatis dengan kamera utamanya. Setiap bidikan terasa cinematic, layaknya sebuah kartu pos hidup.

Hari Kedua di Jeju: Petualangan Digital di Negeri Dongeng

Puas menikmati pantai pada hari pertama, hari kedua di Jeju dimulai dengan penuh semangat. Sebelum memulai petualangan, saya selalu mengecek energy score di Galaxy Watch8 Classic. Angkanya cukup tinggi hari ini, sempurna untuk aktivitas mendaki yang telah direncanakan. Setelah sarapan, saya membuka itinerary perjalanan yang tersimpan rapi di layar utama Galaxy Z Fold7. Tujuan hari ini adalah mahkota alam Jeju: Seongsan Ilchulbong atau “Bukit Matahari Terbit”.

Sebelum berangkat, rasa penasaran membuncah. Saya ingin tahu lebih detail tentang pendakian yang akan saya lakukan. Di sinilah Google Gemini hadir sebagai asisten personal yang cerdas. Saya membuka aplikasinya dan menggunakan fitur Gemini Live untuk bertanya:

“Jelaskan rute pendakian ke puncak Seongsan Ilchulbong dan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke atas.”

Dalam sekejap, Gemini Live merespons dengan suara yang jelas dan informatif. Ia menjelaskan bahwa pendakian ke puncak melalui tangga yang tertata rapi dengan kemiringan yang cukup menantang namun masih bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Waktu yang dibutuhkan sekitar 30-45 menit untuk naik, tergantung kecepatan dan seberapa sering kita berhenti untuk berfoto. Informasi ini sangat membantu untuk mengatur ekspektasi dan persiapan stamina.

Dengan Gemini dan Z Fold7, Mendaki di Tengah Hujan pun Jadi Romantis

Sesampainya di Seongsan Ilchulbong, langit tak sepenuhnya bersahabat. Gerimis mulai turun membasahi jalan setapak. Namun, alih-alih mengeluh, suasana justru terasa semakin romantis dan mistis. Kabut tipis menyelimuti kawah, menciptakan pemandangan layaknya lukisan hidup.

Perjalanan ke puncak terasa menyenangkan berkat informasi dari Gemini yang sudah saya dapatkan sebelumnya. Sesampainya di puncak, semua lelah terbayar lunas. Pemandangan 360 derajat membius mata. Laut biru yang mengelilingi bukit dan bentuk kawah yang unik adalah pemandangan yang tidak akan terlupakan.

Di sinilah keunggulan kamera Galaxy Z Fold7 bersinar. Dalam kondisi hujan ringan dan cahaya yang soft, saya leluasa membidik foto dan video menakjubkan. Mode Flex Mode pada Z Fold7 sangat berguna! Saya bisa meletakkan ponsel setengah terbuka di atas pagar atau batu, mengatur komposisi dengan sempurna di layar bagian bawah, dan mengambil foto landscape spektakuler tanpa goyang—seperti menggunakan tripod mini. Hasil jepretannya tajam, dengan warna yang natural dan dinamis, mengabadikan setiap tetes hujan dan nuansa hijau pegunungan yang dramatis.

Menelusuri Jeju Mint Glass House: Sejarah dan Keunikan di Ujung Jari

Hari semakin siang, dan hujan reda. Destinasi selanjutnya adalah salah satu tempat ikonik modern Jeju: Jeju Mint Glass House. Bangunan kontemporer yang kontras dengan keindahan alam Jeju ini langsung menarik perhatian.

Lagi-lagi, rasa ingin tahu saya muncul. Daripada hanya melihat sekilas, saya memanfaatkan Google Gemini kembali untuk menggali cerita di balik keindahan ini. Saya memberikan prompt yang lebih spesifik:

“Siapa arsiteknya dan apa konsep di balik desain Jeju Mint Glass House ini?”

Gemini pun menjawab dengan lugas. Ia menjelaskan bahwa “Jeju Mint Glass House adalah bagian dari Glass House Project yang dirancang oleh seorang arsitek ternama Korea Selatan Tadao Ando. Konsep desainnya adalah menciptakan ruang yang menyatu sempurna dengan alam sekitarnya melalui penggunaan kaca yang masif. Bangunan ini dirancang untuk “menghilang” atau menyatu dengan langit biru dan laut di sekelilingnya, menawarkan pengalaman visual yang transparan dan futuristik. Setiap sudut bangunan dibuat untuk membingkai pemandangan alam Jeju seperti sebuah karya seni hidup.”

Informasi dari Gemini ini mengubah kunjungan saya dari sekadar melihat menjadi sebuah apresiasi mendalam terhadap seni dan arsitektur. Saya jadi lebih menghargai setiap garis desain dan pemandangan yang “dibingkai” oleh jendela-jendela kaca raksasa tersebut.

Menangkap Senja Terakhir di Jeju

Perjalanan ke Jeju selalu tentang menemukan keindahan yang sederhana namun mendalam. Di hari ketiga—hari terakhir kami di Pulau Dewata Korea ini—kami bertekad untuk menjadikannya yang paling berkesan. Bukan hanya dengan itinerary yang tepat, tetapi dengan bantuan dua ‘teman pintar’ terbaru: Google Gemini untuk menjadi pemandu wisata AI yang cerdas, dan Samsung Galaxy Z Fold7 untuk mengabadikan setiap momen dengan kece.

Ini adalah cerita tentang senja terakhir kami, yang dipermudah oleh teknologi.

Hari ke-3: Memulai dengan Rasa, di O’sulloc Tea Museum

Destinasi pertama kami adalah O’sulloc Tea Museum. Jujur, awalnya kami hanya tahu ini adalah tempat yang instagenic. Tapi, daripada bingung, kami langsung memanfaatkan Google Gemini Live. Dengan prompt sederhana, kami bertanya:

“Ceritakan kenapa O’sulloc Tea Museum menjadi tourist attraction paling terkenal di Jeju?”

Dalam hitungan detik, Gemini Live menjawab dengan suara yang jelas dan informatif. Kami pun tahu bahwa ini bukan sekadar museum, tapi adalah penghormatan pada warisan teh hijau Korea yang dimulai sejak 1979. Lahan teh hijau yang luasnya tak terhitung, proses pembuatan teh, dan tentu saja, tempat mencicipi berbagai varian teh premium yang harumnya menggugah selera. Gemini memberikan konteks yang membuat kunjungan kami jadi lebih bermakna.

Tidak lupa, momen mencicipi es krim Match Latte yang creamy dan berfoto di antara hamparan hijau kebun teh diabadikan dengan Galaxy Z Fold7. Keajaiban perangkat ini adalah fleksibilitasnya. Untuk angle yang rendah atau swafoto yang stabil, kami memanfaatkan mode Flexnya. Hasil jepretannya? Tajam, berwarna, dan langsung bisa dilihat di layar besar yang memukau. Setiap foto seakan bercerita sendiri.

Menuju Drama: Sinchang Windmill Coast yang Legendaris

Hari terakhir di Jeju terus berlanjut. Sebelum menuju senja, kami mampir di salah satu lokasi paling ikonik di K-drama, Sinchang Windmill Coast. Ya, tempatnya Cho Sam-dal (Shin Hye-sun) di Welcome to Samdalri sering berfoto-foto! Pemandangan kincir angin raksasa yang berdiri anggun di tepi pantai dengan latar belakang laut biru adalah resep sempurna untuk konten sunset paling dramatis.

Tapi, bagaimana cara mengambil foto yang berbeda dari yang lain? Kami pun bertanya lagi pada Google Gemini:

“Beri saya ide foto kreatif untuk sunset di Sinchang Windmill Coast, Jeju.”

Dan inilah hasil saran Gemini yang genius:

  • Silhouette Magic: Berpose dengan siluet melawan matahari jingga yang mulai turun, dengan kincir angin sebagai focal point.
  • Reflection Hunt: Cari genangan air pasca-air laut surut untuk menangkap refleksi langit dan kincir angin.
  • Dynamic Shot: Gunakan mode panorama atau video slow-motion untuk menangkap pergerakan baling-baling kincir yang elegan.

Dengan saran itu, Galaxy Z Fold7 kembali bersinar. Fitur Nightography -nya yang canggih mulai kami andalkan. Meski cahaya mulai redup, kamera tetap mampu menangkap detail dan warna langit yang memudar tanpa noise yang mengganggu. Layar yang besar memudahkan kami untuk mengatur komposisi foto sesuai saran Gemini dengan sempurna.

Detik-detik Peralihan: Senja Terakhir di Aewol’s Hidden Gems

Dan inilah saat-saat terakhir yang paling dinanti. Untuk mengakhiri perjalanan dengan sempurna, kami mengeksplorasi Jeju’s Hidden Gems & Aesthetic Cafe di kawasan Aewol Cafe Street. Jalan ini dipenuhi kafe dengan arsitektur unik yang menghadap langsung ke laut.

Kami kembali meminta bantuan Google Gemini untuk menemukan kafe yang tepat:

“Rekomendasi cafe aesthetic di Aewol Cafe Street, Jeju dengan pemandangan sunset terbaik.”

Gemini dengan sigap memberikan beberapa nama populer seperti Bomnal Cafe dan Monsant Cafe, tetapi juga merekomendasikan beberapa hidden gem yang kurang dikenal tapi view-nya tak kalah memukai.

Duduk di teras sebuah kafe yang direkomendasikan, kami menyaksikan detik-detik peralihan matahari. Langit yang biru berubah menjadi kanvas raksasa yang dilukis dengan gradasi jingga, merah muda, dan ungu. Galaxy Z Fold7 kami gunakan untuk mengabadikan momen sakral ini. Mode Pro Video memungkinkan kami mengatur eksposur secara manual, memastikan warna senja yang tertangkap adalah warna yang sesungguhnya kami lihat—hangat dan menghanyutkan.

Perjalanan exploring Galaxy Way Trip ini bukan sekadar tentang melihat tempat baru. Ini adalah demonstrasi nyata tentang bagaimana teknologi AI seperti Google Gemini dan perangkat inovatif seperti Galaxy Z Fold7 dapat menyatu sempurna dengan kehidupan, terutama saat traveling.

Gemini berperan sebagai asisten pribadi, penjaga jadwal, ensiklopedia berjalan, dan pemandu budaya yang selalu siap kapan pun. Sementara Galaxy Z Fold7, dengan bentuknya yang foldable dan layar luas, menjadi kanvas sempurna untuk Gemini menampilkan informasinya dan untuk kita mengabadikan setiap momen.

Sedangkan Galaxy Watch8 menjadi penjaga kesehatan pribadi yang memastikan stamina tetap terjaga untuk menikmati setiap petualangan.

Jadi, antara aku dan Jeju, memang ada Google Gemini. Ia adalah jembatan yang mengubah rasa penasaran menjadi pemahaman, dan mengubah kunjungan biasa menjadi sebuah eksplorasi yang mendalam dan penuh makna.

Dengan trio teknologi ini, eksplorasi Jeju—dan destinasi mana pun—menjadi lebih mudah, mendalam, dan penuh dengan keajaiban. Setiap momen tidak hanya terabadikan, tetapi juga dipahami dengan lebih baik. Jadi, sudah siap merencanakan petualangan cerdas Anda berikutnya?

By Published On: September 3, 2025Categories: Life TrendTags: , , , ,