Home News Atasi Tantangan Konstruksi Data Center, ZTE Hadirkan Inovasi Solusi Cold-Plate Liquid Cooling
ZTE

Atasi Tantangan Konstruksi Data Center, ZTE Hadirkan Inovasi Solusi Cold-Plate Liquid Cooling

by Trendtech Indonesia

Trendtech, JakartaZTE Corporation berpartisipasi dalam Indonesia Cloud and Data Center Convention 2024 untuk berbagi wawasan dan praktik ZTE di era digital ini.

Sebagai salah satu pembicara utama dalam acara tersebut, Chu Yanli, Vice President, ZTE Corporation, membahas tentang Liquid Cooling Data Center di Era AI. Dalam presentasi yang disampaikan, Chu Yanli menyoroti peningkatan konsumsi daya dalam sektor data center, dimana data center tradisional bergantung pada metode air cooling yang belum sepenuhnya efektif dalam mengatasi masalah konsumsi daya, sehingga solusi liquid cooling menjadi penting dalam menghadapi tantangan ini.

Ia mengatakan untuk menjawab tantangan tersebut, ZTE memperkenalkan solusi cold-plate liquid cooling yang menegaskan komitmen perusahaan dalam memenuhi kebutuhan teknologi pendingin dan terus menciptakan terobosan dalam industri ini. Liquid cooling mengurangi panas yang dihasilkan oleh server hingga 70%-80%, sedangkan sisanya 20%-30% dihilangkan oleh air cooling. Ini dapat membuat ekonomi dan efisiensi lebih seimbang.

Baca juga: PANDI Bersama ICANN akan Gelar APAC DNS Forum 2024 di Bali, Indonesia

Solusi cold-plate liquid cooling dirancang dengan komponen berkualitas prefabrikasi, sehingga mengurangi waktu konstruksi. Selain itu, solusi ini juga dilengkapi dengan teknologi BIM+XR untuk menjelajahi lokasi konstruksi, mengamati dan menghindari gangguan konstruksi, serta mengurangi risiko pengerjaan ulang.

Solusi ini mampu memenuhi kebutuhan konstruksi baru maupun rekonstruksi, berbagai bentuk bangunan, dan skala konstruksi yang berbeda. Dengan menggunakan DCIM sebagai platform kontrol terpadu, yang memungkinkan manajemen liquid cooling dan air cooling.

Baca juga: Ericsson Mobility Report Business Review 2024: Peluang bisnis 5G untuk Penyedia Layanan Komunikasi (CSP)

Chu Yanli turut membagikan studi kasus ZTE dalam proyek Binjiang Intelligent Computing Data Center. Proyek ini berhasil mencapai efektivitas penggunaan daya (Power Usage Effectiveness) sebesar 1.1 dengan solusi pendinginan dan catu daya yang fleksibel, serta penerapan retrofit secara online yang diselesaikan dalam waktu 90 hari. Kepadatan daya maksimum per kabinet mencapai 60kW. Selain itu, proyek ini berhasil memanfaatkan kembali 70% dari sistem yang sudah ada, menjaga aset berharga, dan mengintegrasikan teknologi air cooling dengan berbagai inovasi multi-dimensi.

“Di ZTE, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi-solusi inovatif yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan efisiensi dalam industri data center. Kami berharap kolaborasi dan inovasi kami akan terus memberikan dampak positif dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur teknologi informasi yang semakin meningkat di Indonesia dan di seluruh dunia,” pungkas Chu Yanli.

Berita Lainnya

Leave a Comment