Trendtech, Lombok – Kominfo melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) optimis mampu membangun 7000 BTS hingga 2024 di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Seperti diketahui hal ini dilakukan untuk mengatasi kesenjangan akses internet yang terjadi di kota dengan di daerah 3T. Di mana, menurut data, ada 7.904 wilayah tanpa sinyal atau blank spot yang harus dibangun oleh BAKTI.
Baca juga: BAKTI Bangun Ekosistem Digital di Desa Sukarara Lombok
“Hingga September 2022, total BTS 4G yang sudah on-air mencapai 4.241 site. Jumlah itu terus bergerak seiring dengan pekerjaan kami,” kata pria yang karib disapa Nugie ini di acara Media Gathering BAKTI, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu (5/10/2022).
“Targetnya hingga akhir 2024, BAKTI bisa membangun 7.000-an site. Kami harap ada anggaran yang cukup, sehingga di tahun depan bisa membangun lebih banyak BTS.”
Dalam rangkaian acara ini, BAKTI mengajak media mengunjungi site BTS 4G BAKTI di daerah 3T yakni di Desa Selong Belanak, Lombok Tengah, NTB. Pada kesempatan itu, Nugie menyebut, sampai saat ini pihaknya terus mengejar target pembangunan BTS 4G sebanyak 7.904 site itu selesai pada 2024.
“Kami berharap semua wilayah bisa bebas blankspot, selama ini kami berkomunikasi dengan Kemenkeu untuk mendapatkan anggaran dari Kemenkeu guna menyelesaikan blankspot di 7.904 titik,” kata pria yang karib disapa Nugi ini.
Nugi pun bercerita mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap rencana penyelesaian BTS 4G. Menurutnya, meski pandemi telah menurun secara signifikan, efek domino dampak pandemi masih terjadi.
Dalam hal ini, beban pekerjaan menjadi dobel karena harus menyelesaikan PR pekerjaan tahun 2021.
Pasalnya, sejak tahun 2021, meski dimulai pada saat pandemi mencapai puncaknya atau gelombang kedua di bulan Juni-Agustus 2021, mobilitas pekerja menjadi sangat terbatas, bahkan ada yang tidak bisa bekerja sama sekali.
juga: Infrastruktur Bisnis Sejahtera, ZTE, dan BAKTI Kominfo Resmikan Menara BTS 4G di Papua
“Situasi perekonomian dunia yang kurang bagus, di mana logistik dan distribusi terganggu serta kelangkaan suku cadang yang dibutuhkan, salah satunya micro chip. Namun BAKTI tetap berkomitmen dan bekerja keras bersama mitra untuk membangun BTS 4G BAKTI,” katanya.
BAKTI mengklaim, saat pandemi, pihaknya membangun BTS di 2.555 lokasi dalam waktu yang singkat yakni 1,5 tahun.