Home News Banyak Kebocoran Data, Fujitsu Tawarkan Solusi Keamanan Data Secara Holistic
Fujitsu

Banyak Kebocoran Data, Fujitsu Tawarkan Solusi Keamanan Data Secara Holistic

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – Indonesia merupakan pusat aktivitas digital yang dinamis di kawasan Asia Tenggara, dengan 77% populasi pada 2023 menggunakan internet (212,9 juta total pengguna), dan koneksi seluler aktif sebanyak 353,8 juta. Sejalan dengan perkembangan tersebut, sektor teknologi finansial (fintech) juga turut berkembang pesat, dengan pertumbuhan enam kali lipat selama 10 tahun terakhir (dari 51 pemain aktif pada 2011, menjadi 334 pada 2022).

Meskipun pertumbuhan ini memberikan kontribusi ekonomi yang luar biasa bagi Indonesia, sektor-sektor ini juga menjadi semakin rentan terhadap serangan siber karena beroperasi terutama melalui pengguna yang menggunakan smartphone. Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) melaporkan bahwa Indonesia menghadapi sekitar 2.200 anomali serangan siber setiap menitnya pada tahun 2023.

Serangan terus-menerus yang menargetkan institusi pemerintah dan situs web perusahaan, termasuk perusahaan telekomunikasi dan fintech berskala besar, telah menimbulkan peningkatan kekhawatiran terhadap keamanan infrastruktur digital negara, yang menyoroti perlunya rangkaian solusi perlindungan digital yang kuat, termasuk kerangka kerja monitoring IT.

Baca juga: Percepat Digitalisasi, Kalbe Farma Pilih Solusi Open Source dari Red Hat

Untuk itu peran data security tidak bisa diabaikan di era digital. Saat ini, data menjadi aset berharga bagi individu dan perusahaan, yang di dalamnya terdapat informasi pribadi, keuangan, dan strategi bisnis. Keamanan data yang kuat tidak hanya melindungi privasi, tetapi juga mencegah kerugian finansial, pencurian identitas, dan kerusakan reputasi.

Selain itu, pentingnya data security selain karena meningkatnya cyber threats, juga disebabkan peraturan yang semakin ketat terkait privasi data. Oleh karena itu, perusahaan perlu cultural behaviour saat merencanaakan merubah system menjadi digital.

Hal ini dikatakan Adam Aditya Nugraha-Country Head Managed Services Futjitsu Indonesia, bagi perusahaan saat bertransformasi digital harus merubah pola pikir dan merubah kebiasaan yang melekat di satu perusahaan misalkan contoh, sebuah perusahaan trandisional akan bermigrasi ke digital, mereka harus merubah pertama kali cultural behaviour dan mindset, lalu nanti pelan-pelan bicara proses menuju digitalisasi dan terakhir tentang teknologinya.

“Bagaimana teknologi yang ada saat ini bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari sehingga dapat mengoptimalisasi bisnis mereka dan juga membuat inovasi-inovasi yang sebelumnya mereka tidak bisa capai namun karena mereka digitalisasi tersebut mereka dapat mengadopsi inovasi dan mengaplikasikan kedalam bisnis mereka,” ujar adam saat redaksi TrendtechID wawancarai di Jakarta (23/7/2024).

Lebih lanjut Adam menjelaskan apa yang Fujitsu tawarkan pada perusahaan yang berniat untuk melakukan transformasi tersebut.

Fujitsu berjalan diatas 3 base foundation:

  • People: Menawarkan untuk menempatkan tenaga ahli (expertise) untuk membantu proses adopsi teknologi dengan pengadaan training.
  • Process Fujitsu Uvance – sustainable manufacturing & healthcare, government Public Sector, Cultural Behaviour Mindset Shifting.
  • Technology: Solusi yang ditawarkan bagi Perusahaan yang ingin melakukan digitalisasi secara holistic dengan membantu disisi business application & cybersecurity solution.

Adam juga mengungkapkan, kalau Fujitsu juga menawarkan manage service untuk customer, seperti:

Infrastructure as Service: Dimana Fujitsu menawarkan Data Centre allocation, bekerjasama dengan data centre provider untuk pengadaan tempat server customer. Dan juga provide dedicated server, dan virtual server

Platform as Service: Solusi untuk data security yang ditawarkan : menyediakan end to end, product – platform dan juga orang yang memanage platform-nya.

Software as a Service: Holistic solution itu tidak bisa berbicara tentang antivirus saja tapi juga kita harus melatih staff tentang security awareness agar mereka dapat terhindar dari phishing.

Adam juga mengungkapkan kalau Fujitsu memiliki solusi seperti Previlage access management yang menawarkan platform siapa yang bisa mengakses apa dan kapan, seperti RFID dipunyai satu orang dan hanya dapat digunkan oleh orang tersebut saja.

Lalu ada Data loss prevention yang digunakan melindungi data in transit dengan melindungi data agar tidak bisa terbaca dari luar dan terenkripsi agar tidak dapat terbaca sampai dengan data itu sampai ke penerima dengan menyediakan data penyimpanan untuk melindungi data customer sehingga menjadi gerbang terakhir sebagai perlindungan dari malware, ransomware ataupun hacker.

Baca juga: Vertiv Luncurkan AI Hub yang Menghadirkan Portofolio Desain Referensi AI

Sebab dari data perusahaan bisa rentan salah satunya adalah karena adanya sharing password dan sharing username dengan adanya human error yang masih menjadi penyumbang terbesar dari kesalahan tersebut, itu sebabnya Fujitsu mengedepankan security awareness dengan mengubah mindset mereka ketika menggunakan teknologi dengan adanya training dengan benar dan terus menerus.

Memang, teknologi yang semakin maju disatu sisi akan semakin memudahkan manusia. Namun disisi lain, ancaman terhadap keamanan penggunaan teknologi juga semakin berevolusi.  Bagaimana menyikapinya? Tidak perlu paranoid atau kekuatiran yang berlebihan, yang penting tetap hati-hati dan waspada.

Berita Lainnya

Leave a Comment