Trendtech, Jakarta – DoctorTool resmi meluncurkan Asisten AI generasi terbaru berbasis teknologi IBM watsonx.ai. Inovasi ini dirancang untuk membantu dokter dan penyedia layanan kesehatan dalam meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi tugas administratif, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi pemerintah.
DoctorTool ini hadir sebagai solusi untuk berbagai tantangan dalam layanan kesehatan, seperti penipuan asuransi dan keterbatasan akses di daerah terpencil. Dengan dukungan teknologi terbaru, DoctorTool memperkuat peran tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan berkualitas tinggi.
Baca juga: Lintasarta Resmikan NOC Karawang untuk Optimalkan Layanan Berbasis AI
Rainaldo, CEO DoctorTool, menjelaskan visi perusahaan untuk mempermudah akses layanan kesehatan di seluruh Indonesia.
“Dengan teknologi IBM, kami mengembangkan Asisten AI yang mampu memangkas waktu administratif dokter hingga 10% saja dari total durasi konsultasi. Hal ini memungkinkan dokter lebih fokus pada pemeriksaan fisik dan interaksi langsung dengan pasien,” ujar Rainaldo.
Inovasi ini mencakup beberapa fitur unggulan, seperti:
- Speech-to-Text (STT): Mengubah percakapan langsung menjadi teks untuk rekam medis elektronik (EMR).
- Transcription-to-Summary (TTS): Menyederhanakan ringkasan catatan medis.
- Dukungan Keputusan Klinis AI: Memberikan rekomendasi rencana perawatan berbasis data yang akurat.
Dengan implementasi AI di hampir 2.000 klinik di Indonesia, DoctorTool telah berhasil:
- Mengurangi beban administratif dokter hingga 40%.
- Meningkatkan akurasi data dan proses pengambilan keputusan medis.
- Mengoptimalkan waktu konsultasi untuk perawatan pasien.
Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia, menyatakan dukungannya terhadap kolaborasi ini.
“IBM bangga bisa mendukung DoctorTool dalam menghadirkan solusi kesehatan berbasis AI. Kami berkomitmen untuk membantu mengurangi penipuan asuransi, meningkatkan kepatuhan regulasi, dan memperluas akses kesehatan yang berkualitas di Indonesia,” ungkap Roy.
DoctorTool kini hadir di 280 kota di 36 provinsi, menjadikannya salah satu ekosistem kesehatan digital terbesar di Indonesia. Inovasi ini memiliki dampak signifikan di wilayah dengan akses kesehatan terbatas melalui teknologi yang mendukung:
- Distribusi layanan dan produk kesehatan secara efisien.
- Pengumpulan data medis yang terstruktur untuk penelitian dan survei.
- Solusi digital terintegrasi di fasilitas kesehatan.
DoctorTool turut berpartisipasi dalam program Regulatory Sandbox yang digagas oleh Kementerian Kesehatan. Program ini bertujuan untuk:
- Menguji keandalan inovasi digital dalam bidang kesehatan.
- Menyempurnakan kualitas produk teknologi kesehatan.
- Memberikan rekomendasi kebijakan berbasis riset dan data.
Inisiatif ini memastikan setiap teknologi yang dikembangkan DoctorTool sesuai dengan standar kesehatan nasional dan aman bagi pengguna.
Baca juga: Kolaborasi Lintas Sektor Menuju Indonesia Digital: Wujudkan Target Asta Cita
Sejak berdiri pada tahun 2015, DoctorTool telah mencetak berbagai pencapaian penting dalam transformasi layanan kesehatan di Indonesia:
- 1.900 klinik terdaftar di platform DoctorTool.
- Lebih dari 10.000 tenaga kesehatan mendapatkan pelatihan digital.
- 10 juta data pasien telah diproses untuk pengambilan keputusan medis yang lebih baik.
“Kami percaya teknologi AI dapat menjadi solusi jangka panjang untuk tantangan layanan kesehatan di Indonesia. DoctorTool akan terus berinovasi guna mencapai layanan kesehatan yang lebih setara, berkualitas, dan terjangkau bagi semua,” pungkas Rainaldo.
