Trendtech, Jakarta – Sebuah laporan dari Bloomberg mengatakan seorang gadis berusia 12 tahun yang berdomisili di London mendapat persetujuan untuk tetap anonim saat melayangkan gugatan terhadap aplikasi video pendek TikTok. Gadis itu mengklaim aplikasi berbagi video itu melanggar aturan perlindungan data ketat Uni Eropa.
Alasan penegasan anonimitasnya dilakukan oleh seorang hakim di London, memberinya dorongan untuk melanjutkan gugatan tersebut. Anak berusia 12 tahun yang tidak disebutkan namanya itu akan diwakili oleh Anne Longfield, Komisaris Anak untuk Inggris. Longfield mengatakan bahwa meminta pengadilan untuk memberinya anonimitas sangat penting mengingat dia dapat menghadapi “intimidasi online langsung oleh anak-anak lain atau pengguna aplikasi TikTok dan reaksi negatif atau bermusuhan dari pemberi pengaruh media sosial jika identitasnya dipublikasikan.
Baca juga: Charli D’Amelio Bocah 16 tahun Pertama dengan Follower TikTok 100 juta Pengikut
Hakim Mark Warby mengatakan, bahwa anak itu bermaksud untuk pergi ke pengadilan dengan menegaskan – benar atau salah – bahwa hak privasinya dan hak orang lain seperti dirinya telah dilanggar.
“Hakim menambahkan bahwa tidak memberikan gadis itu anonimitas dapat berdampak mengerikan pada tuntutan anak-anak untuk membuktikan hak perlindungan data mereka,” ungkapnya.
Yang membuat kasus ini sangat menarik adalah menurut syarat dan ketentuan TikTok, 13 tahun adalah usia minimum untuk menggunakan aplikasi. Namun, ada versi di mana orang yang berusia di bawah 13 tahun dapat membuat video tetapi tidak dapat mempostingnya, dan mereka hanya dapat melihat video yang dianggap sesuai untuk anak-anak. Jadi secara teknis, gadis itu tidak memenuhi syarat untuk menggunakan aplikasi tanpa pengawasan. Tapi kemudian, kami belum memiliki akses ke detail gugatan tersebut.
Tiktok sering mendapat sorotan oleh pengawas Eropa terutama pada aspek pengumpulan data pribadi anak-anak yang dilakukan oleh aplikasi. Kepala Perlindungan Data pada bulan Juni membentuk satuan tugas di tengah rencana untuk mengoordinasikan penyelidikan atas “pemrosesan dan praktik TikTok”.
Baca juga: TikTok Luncurkan Fitur Family Pairing
Dalam sebuah pernyataan, TikTok mengatakan, privasi dan keamanan adalah prioritas utama TikTok dan kami memiliki kebijakan, proses, dan teknologi yang kuat untuk melindungi semua pengguna dan pengguna kami yang lebih muda pada khususnya.
Meskipun mengalami kesulitan, aplikasi ini tetap menjadi salah satu aplikasi paling populer. Pada akhir tahun 2020, Tiktok telah diunduh lebih dari dua juta kali di App Store dan Google Play Store dengan lebih dari 800 juta pengguna aktif.