Trendtech, Jakarta – IBM dan Kota Kita, sebuah organisasi nirlaba yang fokus pada pembangunan kota berkelanjutan, telah mengumumkan kolaborasi strategis melalui program IBM Sustainability Accelerator. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan inovasi sosial di kota-kota di seluruh dunia, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 11 PBB, yang berfokus pada pembangunan kota yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
Pada awal tahun 2024, IBM membuka Request for Proposal (RFP) bagi organisasi nirlaba dan pemerintah untuk mengajukan proyek berbasis teknologi yang bertujuan meningkatkan ketahanan kota. Dari lebih dari 100 pendaftar, Kota Kita terpilih sebagai salah satu dari lima organisasi yang berpartisipasi dalam program IBM Sustainability Accelerator.Pemilihan peserta didasarkan pada sejauh mana organisasi tersebut mendukung komunitas yang mereka layani, serta pendekatan inovatif dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membangun kota yang lebih tangguh. Setiap organisasi yang terpilih akan menerima dukungan hingga $3 juta dalam bentuk dana tunai, donasi teknologi, dan layanan konsultasi dari IBM.
Baca juga: Munculnya Agen AI Menandakan Semakin Pentingnya Privasi Data
IBM dan Kota Kita akan berkolaborasi selama dua tahun untuk mengembangkan model AI baru yang dirancang khusus untuk mengidentifikasi dan merespons kebutuhan warga Samarinda, sebuah kota di Indonesia yang rentan terhadap tekanan iklim. Model ini akan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk:
- Kerentanan fisik, seperti bencana alam.
- Variabel ekonomi dan sosial, seperti pertumbuhan demografi dan akses terhadap air bersih.
Dengan memadukan data dan analisis AI, model ini diharapkan dapat mendorong pengembangan inisiatif peningkatan ketahanan kota serta memungkinkan implementasi proyek-proyek baru untuk mengurangi kerentanan masyarakat setempat.
Menurut Rizqa Hidayani, Program Manager for Urban Resilience Kota Kita, membangun ketahanan kota dalam menghadapi tekanan iklim membutuhkan solusi inovatif dan kolaborasi yang inklusif.“Pengalaman kami bekerja di lebih dari 20 kota di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa pemerintah daerah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mendorong perubahan yang berdampak. Teknologi, terutama AI, menjadi alat penting dalam memfasilitasi kolaborasi ini. Melalui IBM Sustainability Accelerator, kami berharap dapat mengeksplorasi bagaimana solusi berbasis AI dapat melengkapi perencanaan kota secara partisipatif, mendukung aksi iklim berbasis data, dan berpusat pada masyarakat,” ujar Rizqa.
IBM Sustainability Accelerator adalah program inovasi sosial yang memanfaatkan teknologi IBM, seperti hybrid cloud dan AI, serta dukungan dari ekosistem ahli untuk mempercepat dampak positif bagi masyarakat yang rentan terhadap tekanan iklim. Program ini telah mendukung 20 organisasi di seluruh dunia, dengan fokus pada dua bidang utama: pertanian berkelanjutan dan energi bersih.Pada tahun lalu, program ini telah memberikan manfaat langsung kepada 65.300 penerima, sementara sekitar 1,1 juta orang diproyeksikan akan menerima manfaat dari inisiatif energi bersih.
Kolaborasi antara IBM dan Kota Kita akan berlangsung dalam dua fase:
- Fase IBM Garage: Fase ini menggunakan metodologi IBM yang terbukti dapat mempercepat transformasi digital dan menghasilkan solusi yang terukur.
- Fase Pengembangan dan Implementasi: Para ahli IBM akan mengonfigurasi sumber daya dan teknologi untuk membantu mencapai tujuan proyek, termasuk penerapan pilot project di masyarakat dan peningkatan solusi dalam skala yang lebih luas.
Sebagai bagian dari grup IBM Sustainability Accelerator, tim EY akan menyelenggarakan lokakarya peningkatan kapasitas dan sesi pendampingan bagi kelompok kota tangguh. Dukungan ini bertujuan untuk memperkuat misi organisasi-organisasi inovatif dalam menjadikan kota lebih berkelanjutan, inklusif, dan tangguh.
Baca juga: Teknologi ‘Proof of Human’ World Kini Hadir di Indonesia, Solusi Keamanan Digital Masa Depan
Justina Nixon-Saintil, IBM Vice President and Chief Impact Officer, menekankan potensi besar AI dalam membuka era baru ekonomi dan inovasi bagi masyarakat global.“AI memiliki potensi untuk membantu masyarakat mengatasi tantangan saat ini dan di masa depan. Kami yakin bahwa transformasi kota melalui teknologi AI dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan inilah yang ingin kami capai melalui kolaborasi ini,” ujar Justina.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi ribuan warga di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Dengan menggabungkan kekuatan teknologi AI dan pendekatan partisipatif, IBM dan Kota Kita berkomitmen untuk menciptakan kota yang lebih tangguh, inklusif, dan siap menghadapi tantangan iklim di masa depan.