Trendtech, Jakarta – IEC Telecom, operator layanan satelit internasional, memperluas kehadirannya di pasar Indonesia dengan menawarkan solusi keamanan berbasis satelit untuk sektor pertahanan Asia Pasifik. IEC Telecom bergabung dalam acara IndoDefence untuk menggarisbawahi solusi comms-on-the-pause (COTP) dan comms-on-the-move (COTM) terbaru untuk daerah terpencil di darat dan sistem VSAT yang kuat untuk angkatan laut. IndoDefence Expo & Forum edisi ke-9, yang berlangsung dari tanggal 2 sampai 5 November 2022 di JIExpo Kemayoran Jakarta, diharapkan dapat menarik 850+ peserta dan 30.000+ pengunjung dari 65+ negara.
“Kami bangga dapat ikut berpartisipasi di acara IndoDefence. Kami melihat potensi yang besar untuk inovasi di wilayah Asia Pasifik. Di IndoDefence, kami akan menampilkan portofolio L-band kami yang komprehensif untuk misi-misi di darat dan berbagai layanan bernilai tambah untuk pelanggan maritim,” kata Nabil Ben Soussia selaku Group CCO dan Presiden IEC Telecom Group untuk kawasan Asia, Timur Tengah, dan Persemakmuran Negara-negara Merdeka (PNM).
Baca juga: MettaDC Berinvestasi $200 Juta USD Bangun Data Center di Indonesia
Secara global, pasar komunikasi satelit pertahanan dan taktis bernilai $4,6 miliar pada tahun 2021. Diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,9% CAGR hingga mencapai $6,8 miliar pada tahun 2027. Pemerintah di kawasan Asia Pasifik (APAC) sedang berinvestasi besar dalam berbagai inovasi dalam teknologi komunikasi. Selain memperkuat komunikasi satelit dan inisiatif penelitian, kawasan Asia Pasifik sedang menyaksikan peningkatan pengeluaran pertahanan untuk pengawasan, penginderaan jauh, pelacakan, pemulihan bencana, kesiapsiagaan darurat, dan keamanan siber.
Operasi penting seringkali dijalankan di area dengan cakupan GSM terbatas atau di lokasi di mana saluran telekomunikasi reguler gagal untuk memenuhi persyaratan untuk transfer data yang aman. Oleh karena itu, layanan komunikasi satelit yang hadir secara global dan aman menjadi tulang punggung operasi taktis di sektor pertahanan. Saat ini, teknologi satelit tidak lagi terfokus pada pengiriman suara dan data saja. Dengan bantuan aplikasi yang disediakan oleh IEC Telecom, unit militer dan responden pertama dapat memperoleh manfaat dari digitalisasi yang sebelumnya hanya dimungkinkan melalui jaringan terestrial dengan bandwidth tinggi. Layanan digital yang terenkripsi penuh, seperti konferensi video, telemedicine, perawatan jarak jauh, dan pengawasan drone kini tersedia bahkan di lingkungan ber-bandwidth rendah, baik di laut atau di daerah terpencil di darat. Setiap aplikasi dapat diakses, diperbarui, dan dimutakhirkan dari jarak jauh dengan bantuan solusi manajemen jaringan OneGate milik IEC Telecom. Teknologi ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasional misi-misi penting, tetapi juga memberdayakan markas jarak jauh dengan pengambilan keputusan dalam waktu nyata.
Baca juga: 5G Membuka Jalan Menuju ke Teknologi Metaverse
Permintaan akan sistem keamanan canggih dan konektivitas tanpa batas di Cina, Jepang, Indonesia, dan India mendorong pertumbuhan luar biasa di sektor pemerintah dan pertahanan yang sedang dalam proses untuk memperoleh ukuran pasar sebesar 42% dari total pangsa pasar dan 40% dari total pendapatan pasar komunikasi satelit global tahun ini. “Kami berkomitmen untuk memberikan manfaat digitalisasi ke pasar Indonesia, dan partisipasi kami di IndoDefence adalah tonggak sejarah pertama dalam ekspansi kami di kawasan ini,” tutup Mr. Ben Soussia.
IEC Telecom akan membuka cakupan VSAT global untuk sektor maritim Indonesia. Pada saat yang bersamaan, tawaran managed security service (MSS) lanjutan dari IEC Telecom akan memberdayakan misi-misi militer yang beroperasi di daerah terpencil dengan layanan suara dan data yang aman dan dapat diandalkan