Trendtech, Jakarta – Kredivo, meluncurkan ‘Generasi Djempolan’. Serangkaian gerakan literasi keuangan digital ini bertujuan untuk menciptakan generasi milenial yang tidak hanya melek teknologi (digital savvy), tapi juga melek keuangan (financial savvy), serta mampu memanfaatkan fintech dengan baik.
Head of Business Development PT FinAccel Finance Indonesia (Kredivo), Lily Suriani mengatakan, saat ini, peran layanan keuangan digital semakin penting seiring dengan meningkatnya transaksi digital selama pandemi. Untuk itu Kredivo sebagai fintech lending turut aktif mengajak milenial agar dapat memanfaatkan akses keuangan digital saat ini secara sehat dan bijak.
Baca juga: Jenius Gelar Co.Creation Week 2020 Secara Virtual
“Sejak berdiri, kami senantiasa menerapkan prinsip bijak meminjam (responsible lending) dan bijak berbelanja (smart spending) bagi para pengguna Kredivo. Melalui inisiatif Generasi Djempolan, kami berharap dapat mengajak lebih banyak lagi milenial untuk melek keuangan dan berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional,” ujar Lily.
Menurut Kredivo, ada tiga kriteria utama sebagai Generasi Djempolan: (1) Set Priority, mampu menentukan skala prioritas dan batasan dalam transaksi sesuai dengan kemampuan, (2) Value Over Price, mampu memahami nilai tambah dan jangka panjang dari pengeluaran atau transaksi yang dilakukan, serta (3) Best of Both Worlds, bukan hanya piawai dalam memanfaatkan teknologi untuk kegiatan sehari-hari tapi juga untuk meningkatkan kemampuan pengaturan keuangan mereka.
Sebagai bentuk komitmen jangka panjang, Kredivo juga meluncurkan roadmap Generasi Djempolan. Kedepannya, sesuai dengan roadmap tersebut, Kredivo akan fokus memberikan edukasi berbasis teknologi dan keuangan serta menciptakan lebih banyak generasi melek keuangan.
Lebih lanjut, Ekonom, Bhima Yudhistira yang turut hadir dalam peluncuran Generasi Djempolan, juga menekankan pentingnya literasi keuangan digital pada milenial sebagai salah satu faktor pendukung dalam pemulihan ekonomi nasional. “Situasi ekonomi yang semakin menantang saat ini, membuat topik keuangan menjadi semakin penting bagi milenial. Milenial sebagai tulang punggung perekonomian masa depan harus beradaptasi dengan perkembangan layanan keuangan digital yang begitu cepat. Dengan memaksimalkan potensi milenial dengan kemampuannya untuk bijak meminjam dan bijak berbelanja, kami optimis akan berdampak pada pemulihan ekonomi nasional yang sedang berlangsung.”
Pada kesempatan yang sama, Direktur Group Inovasi Keuangan Digital, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dino Milano Siregar dalam keynote speech-nya menjelaskan, seiring hadirnya digitalisasi, melalui POJK 13 tahun 2018 kami telah membuka ruang bagi para penyelenggara inovasi keuangan digital untuk dapat melakukan kegiatan usahanya dengan memanfaatkan teknologi informasi. Otoritas Jasa Keuangan mendorong masyarakat tak hanya memahami digital tetapi juga paham mengenai layanan jasa keuangan. Untuk itu kami mengapresiasi sekaligus mendukung inisiasi Generasi Djempolan yang dilakukan oleh Kredivo.
Baca juga: DANA Sebarkan Inspirasi Lewat ‘DANAID8 Sumpah Pemuda 4.0’
“Hal ini sekaligus untuk menjawab tantangan peningkatan inklusi dan literasi keuangan digital berkelanjutan, termasuk di tengah keterbatasan dan masa pandemi saat ini,” ujar Dino.
Senada dengan Dino, Ketua FKD (Forum Komunikasi Daerah) Makassar, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Ilham Syam mengatakan bahwa hadirnya generasi melek teknologi berusia produktif, membuat perusahaan pembiayaan juga harus kreatif dalam upaya memperluas inklusi dan literasi keuangan digital.
“Lewat Generasi Djempolan dari Kredivo, APPI mengajak para pelaku pembiayaan untuk berkolaborasi menghadirkan program yang bertujuan membangun literasi keuangan digital,” ungkap Ilham.