Trendtech, Jakarta – Telkomsel dipercaya oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) untuk mentransformasi operasional armada kereta pembangkit milik PT KAI dengan teknologi IoT. Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman antara Telkomsel dan PT KAI hari jadi PT KAI yang ke 74 di Bandung, Jawa Barat (28/9/2019).
Senior Vice President Enterprise Account Management Telkomsel Dharma Simorangkir mengatakan, “Telkomsel mengapresiasi kepercayaan yang telah diberikan oleh PT KAI dalam pemanfaatan solusi inovatif bisnis korporasi berbasis Internet of Things dari Telkomsel.
[Baca juga : DUKUNG IDBYTE ESPORTS 2019, BUKTI TELKOMSEL AKSELERASIKAN GAYA HIDUP DIGITAL]
“Implementasi teknologi IoT milik Telkomsel ke dalam ekosistem digital PT KAI merupakan perwujudan komitmen kami dalam mendukung terwujudnya visi Making Indonesia 4.0 dari pemerintah yang mampu mendorong realisasi Revolusi Industri 4.0 di Indonesia,” Ujar Dharma dalam keterangnnya.
Melalui unit Telkomsel Enterprise, Telkomsel menghadirkan solusi Industrial Internet of Things dengan layanan Intelligent Tank Monitoring System (INTANK) yang kemudian dikembangkan dan dikustomisasi oleh PT KAI dan Telkomsel menjadi solusi baru dengan nama GRAMS, atau Genset Reliability and Availability Monitoring System.
Solusi ini berfungsi untuk memonitoring performance dan kondisi genset di kereta pembangkit secara real timesehingga dapat dilakukan pencegahan problem sebelum terjadi dan dapat memprediksi jadwal maintenance yang akan dilakukan. Sejumlah faktor pada kereta pembangkit yang dapat GRAMS pantau meliputi efisiensi kelistrikan (faktor daya, voltase, arus listrik), kondisi mesin (suhu, tekanan oli, rpm), status dan masa operasi mesin, kondisi baterai, hingga lokasi.
Efisiensi menjadi salah satu aspek penting dalam merevitalisasi industri sebagai upaya untuk mengakselerasikan Revolusi Industri 4.0 di Tanah Air. Maka dari itu, melalui kolaborasi dengan PT KAI, Telkomsel mengimplementasikan teknologi IoT sebagai fondasi efisiensi terhadap aplikasi GRAMS. Hal tersebut dilakukan agar dapat membantu mengakselerasikan revitalisasi sektor transportasi Indonesia, yang dalam hal ini adalah kereta api.
Dalam implementasinya, INTANK akan menjadi solusi untuk menyajikan informasi dari perangkat pengendali otomatis programmable logic controller (PLC), yang termasuk di dalam ekosistem aplikasi GRAMS, pada kereta pembangkit KAI secara online dan real-time. Penggunaan dari teknologi IoT tersebut mampu meningkatkan efisiensi dan keamanan operasional PT KAI demi meningkatkan pelayanan bagi seluruh pengguna kereta api di Indonesia.
Selain mendorong efisiensi pada operasional PT KAI, INTANK juga dapat menghadirkan rasa aman dengan adanya sistem diagnosa untuk membantu meminimalisir biaya tak terduga serta sistem peringatan yang terus berjalan sepanjang hari agar aset yang diawasi senantiasa terjaga. Keamanan memang menjadi salah satu faktor penting dalam penerapan teknologi IoT.
[Baca juga : B.J. HABIBIE, BAPAK TEKNOLOGI INDONESIA DI BALIK KELAHIRAN TELKOMSEL]
Corporate Deputy Director of Rollingstock PT KAI Denny Haryanto menyampaikan, “Program ini terwujud dalam rangka meningkatkan Pelayanan yang prima bagi seluruh Pengguna Jasa Kereta Api dan sejalan dengan Program Kerja kami untuk Digitalisasi di Bidang Sarana (Rollingstock) dengan memanfaatkan Teknologi IoT yang dapat memonitor kondisi dan kesehatan genset selama beroperasi secara online serta real-time sehingga dapat lebih menjamin terselenggaranya Pelayanan yang Prima dan juga mengutamakan aspek Keselamatan. Dalam hal ini, Telkomsel dapat menjawab kebutuhan kami, dengan kerjasama ini kami harap dapat diterapkan di semua jenis Sarana (Rollingstock) yang dimiliki oleh PT. KAI untuk meningkatkan Efisiensi dan Keselamatan Operasional Kereta Api.”
“Menghadirkan layanan dan solusi digital yang komprehensif dan berkelanjutan merupakan komitmen Telkomsel dalam mengakselerasikan ekosistem digital di Indonesia. Semoga kolaborasi antara Telkomsel dengan PT KAI untuk membantu produktivitas dan efisiensi PT. KAI dalam melayani pelanggannya serta dapat menginspirasi berbagai industri lainnya untuk mengimplementasikan teknologi digital,” tutup Dharma.