Trendtech, Jakarta – Momentum terkait teknologi 5G semakin bermunculan seiring dengan peluncuran jaringan 5G dari berbagai operator seluler yang terjadi sepanjang tahun 2019. Menyambut implementasi teknologi 5G di Indonesia yang sudah di depan mata, Nokia menunjukkan kesiapan mereka untuk menghadapi era konektivitas melalui Nokia 5G Innovation Day yang diselenggarakan di Jakarta. Beberapa hal yang dipaparkan selama acara berlangsung adalah sebagai berikut:
Solusi 5G bagi Industri 4.0
Seiring dengan kemunculan Revolusi Industri Keempat, berbagai organisasi semakin bergantung pada penggunaan sistem cyber-physical untuk mempersingkat dan mentransformasi proses pekerjaan yang dijalankan. Melalui Nokia 5G Innovation Day, Nokia mengadakan beberapa demonstrasi tentang peningkatkan otomasi dan penggunaan data untuk membantu berbagai sektor bisnis agar dapat bergerak dengan lebih cepat. Beberapa teknologi yang didemonstrasikan adalah sebagai berikut:
Aplikasi Ultra-Reliable Low Latency Communication (URLLC) Pada Otomasi Pelabuhan
Melalui pengendalian sekelompok pesawat nirawak (drone) dengan kecepatan tinggi pada pelabuhan yang telah disimulasikan sebelumnya.
Demonstrasi Mengenai Evolusi 5G Transport
Yang berfokus kepada bagaimana pengirisan jaringan (network slicing) yang dinamis dan dibentuk oleh perangkat lunak dapat menyediakan konektivitas yang dibutuhkan serta memastikan mekanisme otomasi dapat memberikan pengalaman dengan kualitas terbaik bagi berbagai kelompok pengguna.
Pameran pusat operasi layanan yang cerdas
Melalui antarmuka sistem pendukung keputusan yang menyeluruh untuk mendorong perilaku cerdas bagi Operasi Layanan (Service Operations).
Operasi Digital Future X (Future X Digital Operations) untuk memastikan sentralitas pelanggan
Melalui terobosan performa jaringan dan pengurangan biaya. Demonstrasi berpusat pada cara menciptakan nilai tersendiri bagi penyedia layanan yang mengembangkan ekosistem digital dengan mengaplikasikan kerangka Operasi Digital untuk layanan yang diadakan.
Demonstrasi Pengalaman Berbelanja Menggunakan Realitas Virtual (virtual reality)
Aplikasi teknologi 5G untuk menggabungkan pengalaman berbelanja ritel online dan offline, contohnya dengan memungkinkan klien untuk mencoba pakaian nyata menggunakan cermin virtual. Pelanggan dapat menjalani pemindaian dan pengukuran secara real-time yang hasilnya kemudian dikonversi ke dalam ukuran pakaian dari masing-masing merk. Selanjutnya, pakaian dapat diproduksi sesuai permintaan.
Memberikan Keuntungan Bagi Pelanggan di Era 5G
Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia Tenggara yang telah menyaksikan pesatnya perkembangan konektivitas internet seluler, didukung oleh tingkat penetrasi internet sebesar 56 persen dan tingkat berlangganan seluler sebesar 133 persen1. Untuk mendukung Indonesia yang tengah bersiap menyambut era baru konektivitas melalui teknologi 5G, Nokia menampilkan beberapa hal berikut pada 5G Innovation Day:
Menghubungkan Pelanggan Jaringan Tetap (fixed subscribers) dengan Teknologi Nirkabel 5G
Nokia menggabungkan teknologi jaringan tetap dan nirkabel untuk memperluas layanan pita lebar (broadband) guna menjangkau lebih banyak pelanggan. Dengan teknologi 5G, jaringan internet super cepat dapat dinikmati masyarakat Indonesia di mana saja, termasuk di rumah, lengkap dengan layanan terbaik dan kecepatan tinggi. Demonstrasi yang dilakukan pada 5G Innovation Day befokus pada solusi 5G end-to-end milik Nokia yang terdiri atas FastMile 5G Gateway (gerbang jaringan mandiri yang mendukung performa jaringan dalam ruangan dengan maksimal) serta kapabilitas jaringan rumah tingkat tinggi (termasuk dukungan teknologi mesh dari Nokia WiFi untuk kecepatan terbaik di seluruh sudut rumah).
Akses Fiber dan Virtualisasi Generasi Selanjutnya (next-gen)
Nokia memiliki portfolio jaringan fiber yang komprehensif dan telah teruji untuk memungkinkan penyelenggara jaringan meningkatkan monetisasi dari jaringan mereka, menyederhanakan jaringan dan operasi bisnis, serta mempersiapkan mereka untuk memainkan peranan penting dalam dunia 5G. Di 5G Innovation Day, Nokia menampilkan contoh penggunan virtualisasi fiber generasi selanjutnya (next-gen fibre virtualization) di atas jaringan fibre to the home (FTTH) menggunakan pengirisan jaringan Software-Defined Access Network (SDAN), operasi tanpa sentuhan (zero-touch operations), dan v0MCI.
KP Goh, Head of Indonesia, Nokia, mengatakan, dengan Industri 4.0 yang sudah semakin dekat, berbagai bisnis dan organisasi di Indonesia akan perlu meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam proses digitalisasi melalui ekosistem serta arsitektur konektivitas yang lebih matang. Di Nokia 5G Innovation Day, kami dengan senang hati menyambut para pengunjung untuk menentukan area mana saja yang sekiranya dapat mengadopsi jaringan 5G lebih awal.
“Selain itu, kami juga mendemonstrasikan bagaimana portofolio end-to-end dari solusi yang kami miliki dapat membantu Indonesia mendorong perkembangan bisnis serta daya saing teknologinya di tengah dinamika ekonomi regional yang semakin menantang,” tutup Goh.