Home Smartphone Nokia 9.2 Akan Dirilis menggunakan Snapdragon 865
Nokia

Nokia 9.2 Akan Dirilis menggunakan Snapdragon 865

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – HMD Global sebelumnya telah meluncurkan Nokia 9.1 PureView sebagai smartphone pertama di dunia dengan pengaturan lensa penta pada bulan Februari 2019 lalu.

Nokia 9.1 PureView saat itu ditenagai oleh Snapdragon 845, padahal rumor yang beredar ponsel ini akan menggunakan SoC SD855. Namun, itu tidak terjadi. Awal bulan ini , dilaporkan bahwa HMD Global meluncurkan penerusnya yakni  Nokia 9.2 dengan SD865.

Baca juga : Nokia 5G Innovation Day Tampilkan Potensi Konektivitas Masa Depan

Mengutip informasi dari gizmochina, bahwa HMD Global tidak dapat meluncurkan Nokia 9.1 PureView pada pameran teknologi Mobile World Congress (MWC) 2020 di bulan mendatang. Sebagai gantinya, perusahaan dapat memperkenalkan Nokia 9.2 dengan Snapdragon 865. Diharapkan untuk menutup pada semester pertama tahun 2020.

Untuk saat ini rincian tentang smartphone Nokia 9.2 masih langka. Apakah itu masih akan mempertahankan sistem kamera penta-lens yang ditingkatkan, atau sesuatu yang lebih baru seperti desain waterfall screen yang kita lihat pada render perangkat beberapa waktu lalu.

Ponsel ini bisa menjadi flagship berkemampuan 5G berkat modem Snapdragon X55 yang dimiliki oleh Snapdragon 865. Tetapi dengan adanya laporan ini, HMD Global sepertinya tidak akan merilis ponsel andalannya di Mobile World Congress (WMC) 2020 bulan depan.

Berbicara ponsel 5G Nokia, HMD Global pada acara Snapdragon Tech Summit 2019 bulan Desember lalu telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan merilis smartphone 5G bertenaga Snapdragon 765.

Baca juga : Hands On Samsung Galaxy A71: Fitur Lengkap di Segmen Menengah

Nama smartphone belum diketahui, namun itu dijadwalkan bakal tiba di Q1 tahun 2020 yang juga diharapkan memiliki beberapa fitur menarik, seperti tampilan PureDisplay, dukungan HDR10, hingga kamera dari ZEISS.

Mungkin ada beberapa keterlambatan pengiriman perangkat yang dijadwalkan resmi pada Q1 karena masalah coronavirus di China dan karena rencana perusahaan untuk mengalihkan bisnisnya ke Eropa. Dikatakan sedang dalam proses mengurangi stafnya di Cina untuk fokus pada pasar lain seperti India, Eropa, wilayah lain di Asia, Amerika Latin, Australia, AS dan Selandia Baru.

Berita Lainnya

Leave a Comment