Trendtech, Jakarta – NTT hari ini mengadakan NTT Startup Challenge 2019, dibentuk untuk memperlihatkan komitmen NTT dalam pemberdayaan pengembangan usaha rintisan di Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara, selain juga memberikan dukungan kepada perusahaan-perusahaan rintisan yang memiliki kreatifitas dan teknologi inovatif untuk menciptakan ekosistem persaingan yang sehat di negara ini.
NTT Startup Challenge pertama dilakukan pada tahun 2017, bermitra dengan sejumlah perusahaan-perusahaan global. Di NTT Startup Challenge 2019, akan ada 10 finalis yangakan terpilih untuk memberikan presentasi mengenai bagaimana mereka dapat mengakselerasi usaha mereka dan menjadi mitra NTT.
Baca juga : SRI MULYANI : GRAB HIDUPKAN OPTIMISME TERHADAP TEKNOLOGI DIGITAL
“Ajang ini diselenggarakan untuk mendukung pengembangan komunitas ekosistem usaha rintisan di Indonesia, dengan peluang-peluang untuk memberikan dana, akses ke para investor NTT dan infrastruktur teknologi berkualitas,” kata Hendra Lesmana CEO NTT Ltd. Indonesia di Hotel Shangrila, Rabu (9/10/2019).
Pencetus program NTT Startup Challenge, Yasunori Kinebuchi berkata “NTT Startup Challenge 2019 menciptakan kesempatan yang besar untuk perusahaan-perusahaan rintisan mengembangkan usaha mereka sambil melihat setiap peluang dari transformasi digital yang saat ini sedang berlangsung.”
Periode registrasi NTT Startup Challenge 2019 sudah dimulai sejak 8 Agustus 2019 dan akan berakhir pada 23 Oktober 2019. Terdapat 500 perusahaan rintisan yang berpartisipasi dalam mempromosikan solusi-solusi kreatif dan model bisnis inovatif mereka dengan berfokus pada bidang Big Data, Fintech, Artificial Intelligence, dan Sharing Economy.
Puncak dari ajang NTT Startup Challenge akan berlangsung pada 20 hingga 21 November 2019. Pada 20 November 2019, di ajang pembukaan ini, 10 finalis yang terpilih akan memberikan presentasi mengenai ide-ide dan model bisnis mereka di depan para juri yang berasal dari perusahaan-perusahaan pendanaan top, korporasi-korporasi besar dan mitra-mitra strategis NTT.
“Presentasi ide adalah langkah penting mendapatkan peluang untuk menjalin kemitraaan apapun atau peluang untuk mendapatkan investasi bagi perusaahaan-perusahaan ini. Oleh karenanya, perusahaan-perusahaan rintisan yang berasal dari ide segar sebuah inovasi memiliki kesempatan yang lebih baik untuk dikenal sebagai mitra potensi serta menuju final,” kata Yasunori Kinebuchi.
Tiga pemenang teratas usaha perintisan akan memenangkan total hadiah sebesar USD 10,000, dengan rincian sebagai berikut: USD 5,000,- bagi pemenang pertama, USD 3,000,- untuk runner up pertama dan USD 2,000,- untuk runner up kedua. Selain itu, finalis terpilih juga akan menerima penghargaan dari para mitra strategis NTT, Panasonic dan Orange Japan.
Pada 21 November 2019, NTT akan menyelenggarakan ajang pencocokan secara terutup, di mana akan mempercepat kerjasama antara usaha-usaha rintisan di Asia dengan perusahan-perusahaan yang sudah mapan untuk menjembatani inovasi dan model usaha yang baru muncul. Dengan demikian, dapat menciptakan kesempatan kerjasama antara usaha rintisan, perusahaan dan NTT group. Para finalist NTT Startup Challenge 2019 serta para pemenang di ajang sebelumnya, akan diundang ke ajang ini. Acara ini terutup hanya untuk para undangan.
Baca juga : OPPO LUNCURKAN 3 TEKNOLOGI PENGISIAN DAYA CEPAT
“Di tahun ketiga NTT Startup Challenge ini, NTT sebagai sebuah rumah teknologi global akan memberdayakan pengembangan perusahaan-perusahaan rintisan dengan mendapatkan akses pada solusi teknologi cerdas NTT baik dibidang infrastruktur, digital, ruang kerja cerdas dan keamanan siber yang akan senantiasa memperkuat brand NTT di Indonesia,” kata Yasunori Kinebuchi.
“Tahun ini kami berharap terdapat banyak kandidat yang akan mempresentasikan ide-ide segar yang akan memungkinan mereka menjadi unik dan berbeda dapat memenuhi permintaan pasar yang ada. Program kami dimaksudkan untuk selaras dengan pengembangan industri 4.0 di Indonesia. Di sisi lain, kami berharap para pemenang dapat berkolaborasi dengan NTT Group dan para mitra teknologinya. Keduanya, memiliki jejak bisnis di seluruh dunia untuk merealisasikan mimpi mereka, mencapai tujuan bisnis mereka dan menjadi sukses di lingkungan persaingan yang semakin ketat dan sengit,” kata Hendra Lesmana.