Trendtech, Jakarta – Cisco Indonesia membagikan wawasan mengenai tren transformatif yang membentuk lanskap bisnis pada tahun 2025. Setelah mengalami perubahan signifikan selama setahun terakhir, terutama dipicu oleh perkembangan AI Generatif, banyak perusahaan meninjau kembali model operasional mereka agar tetap kompetitif. AI kini diperkirakan akan melampaui cloud dan internet sebagai teknologi disruptif.
AI dan Transformasi Bisnis
Marina Kacaribu, Managing Director Cisco Indonesia, menyatakan bahwa perkembangan AI Generatif telah memengaruhi berbagai aspek bisnis, mulai dari strategi hingga komunikasi perusahaan. “Dengan dampak berskala masif seperti ini, AI memiliki potensi untuk melampaui cloud bahkan internet,” ujar Marina. Tantangan seperti kesenjangan keterampilan, keberlanjutan, dan keamanan menjadi fokus utama dalam menghadapi perubahan ini.
1. AI Mendominasi, Namun Realitas Tidak Mudah
Tekanan untuk mengadopsi AI semakin meningkat. Menurut Cisco 2024 AI Readiness Index, hanya 19% perusahaan di Indonesia yang siap sepenuhnya memanfaatkan potensi AI. Kesenjangan dalam infrastruktur, seperti komputasi dan keamanan siber, menjadi tantangan utama. Cisco menawarkan solusi seperti AI PODS yang mempermudah modernisasi infrastruktur dengan pendekatan plug-and-play.
Baca juga: Transformasi Digital Tanobel dengan Red Hat
2. Tata Kelola Data Menjadi Prioritas
Dengan semakin terintegrasinya AI dalam kehidupan, isu terkait privasi, kepatuhan, dan penggunaan yang bertanggung jawab menjadi penting. Kolaborasi antara pemerintah dan swasta diperlukan untuk menciptakan standar yang mendukung inovasi sekaligus menjaga keamanan.
3. Keamanan Siber di Skala Mesin
Serangan siber yang semakin canggih membutuhkan pendekatan baru. Jaringan kini tidak hanya menghubungkan, tetapi juga melindungi data. Teknologi seperti Hypershield dari Cisco menawarkan solusi keamanan berbasis jaringan untuk mendeteksi dan merespons ancaman secara lebih efektif.
4. Keberlanjutan dan AI
Pengadopsian AI meningkatkan konsumsi daya, yang berdampak pada emisi karbon. Namun, AI juga bisa membantu perusahaan melacak emisi dan menerapkan model bisnis sirkular. Teknologi hemat energi, seperti Cisco Silicon One, menjadi solusi untuk mendukung keberlanjutan.
Baca juga: Himel Luncurkan ALTIVO di Indonesia: Solusi Wiring Devices Premium Berdesain Modern
5. AI Mendukung Tenaga Kerja
AI tidak menggantikan manusia, tetapi mendukung produktivitas dengan mengotomatiskan tugas rutin. Program seperti Cisco Networking Academy membantu menjembatani kesenjangan keterampilan di era digital.
6. Evolusi Tempat Kerja
Kembali ke kantor harus menjadi pilihan yang mendukung kolaborasi dan inovasi. Kepercayaan antara pemberi kerja dan karyawan menjadi fondasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel dan produktif.