Trendtech, Jakarta – Kota Makassar secara resmi menggunakan Aplikasi Qlue untuk menjadikan Makassar Smart City dimana warga dengan mudah melaporkan berbagai masalah sosial dan lingkungan.
Aplikasi Qlue dapat digunakan oleh masyarakat untuk melaporkan berbagai masalah sosial dan lingkungan, antara lain sampah, lampu & rambu jalan rusak, kemacetan, pelanggaran lalu lintas, parkir liar, tunawisma/pengemis, fasilitas anak, orang hilang, pedagang kaki lima liar, pelanggaran bangunan, iklan liar, permintaan fogging DBD, dan masalah kesehatan.
Baca juga : Qlue Maksimalkan Pemanfaatan Big Data Untuk Pengelolaan Kota
Semua laporan masyarakat akan ditindaklanjuti oleh enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yaitu Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Satpol PP, dan Dinas Kesehatan.
Pj Walikota Makassar, Iqbal Suhaeb mengatakan, Pemerintah Kota Makassar terus berinovasi untuk meningkatkan layanan publik di era digital, dengan menggunakan aplikasi Qlue sebagai saluran pengaduan warga yang akan langsung ditindaklanjuti oleh OPD terkait. Berbagai aduan tersebut akan membantu Pemerintah Kota Makassar untuk merumuskan kebijakan berbasis data, mulai dari data pelaporan masyarakat, kondisi lalu lintas, kemiskinan, pajak, dan lain-lain.
“Solusi inovatif Qlue akan mengoptimalkan pelayanan publik untuk masyarakat, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun kotanya, dan meningkatkan karakter Sombere warga kota Makassar,” kata Iqbal Suhaeb.
Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Makassar telah melakukan sosialisasi penggunaan Qlue kepada Ketua RW dan RW. Saat ini, terdapat lebih dari 1.000 pengguna aktif Qlue di Kota Makassar, dan sejumlah aduan warga seperti sampah, kemacetan, fasilitas umum yang rusak, pencegahan banjir, dan parkir liar yang mencapai 60% dari total laporan.
Pemerintah Kota Makassar telah menyiapkan sekitar 200 orang tim Quick Response yang tersebar di 15 kecamatan dan 153 kelurahan di Kota Makassar untuk menindaklanjuti seluruh laporan masyarakat dan akan terus berkembang menyesuaikan kebutuhan di lapangan.
Untuk itu, Iqbal berharap, masyarakat Kota Makassar dapat segera mengunduh dan menggunakan aplikasi Qlue untuk melaporkan berbagai masalah kota.
Founder & CEO Qlue, Rama Raditya, menjelaskan Qlue mendapatkan dukungan dari GSM Association (GSMA) untuk fokus mengembangkan solusi smart city di tiga kota, yaitu Makassar, Kupang, dan Bandung. Qlue siap mempercepat penerapan smart city di Makassar dengan berbagai solusi teknologi mulai dari QlueDashboard, QlueVision, yaitu CCTV integration and analysis berbasiskan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), hingga QlueWork – fitur Qlue untuk meningkatkan koordinasi antar instansi yang efektif.
“Sepanjang Januari – September 2019, Qlue menerima sekitar 88 ribu laporan dari 20 kota di Indonesia, di mana sekitar 90% laporan tersebut telah ditindaklanjuti oleh pemerintah dan dinas terkait,” ungkap Rama.
“Qlue membantu berbagai kota di Indonesia untuk semakin cepat dan responsif dalam menerima laporan warga. Platform Qlue juga membantu untuk memetakan potensi permasalahan yang ada di kota tersebut dalam satu dashboard,” kata Rama Raditya.
Baca juga : Qlue Perkenalkan Solusi Smart City di Asia Tenggara
Sebagai langkah sosialisasi kehadiran Qlue di Kota Makassar, Qlue juga berkolaborasi dengan salah satu institusi pendidikan terbaik di Makassar, Universitas Hasanuddin, Makassar, untuk melaksanakan program “Warga Cerdas”, sebuah program edukasi bagi masyarakat kota Makassar dalam meningkatkan literasi digital serta memaparkan preferensi karir di industri 4.0 bagi generasi millenial.
Rama mengatakan sebagai perusahaan yang menyediakan ekosistem smart city terlengkap di Indonesia, Qlue tidak berhenti untuk terus melakukan inovasi di berbagai kota di Indonesia untuk mempercepat perubahan positif dan mewujudkan Indonesia smart nation. Qlue saat ini telah hadir di lebih dari 20 kota dan lebih dari 50 institusi lintas industri, mulai dari pemerintah daerah dan pusat, properti/kota satelit, keamanan, konstruksi, bantuan pasca bencana, dan lain-lain.