Red Hat Jawab Kebutuhan AI Masa Depan dengan Inovasi Hybrid Cloud Terbuka

News|July 31, 2025|
Red Hat Jawab Kebutuhan AI Masa Depan dengan Inovasi Hybrid Cloud Terbuka

Trendtech, Jakarta – Dalam gelaran Red Hat Summit 2025 di Boston, Red Hat memperkenalkan visi terbarunya: “Any Model, Any Accelerator, Any Cloud”. Konsep ini menjadi jawaban atas semakin kompleksnya kebutuhan komputasi di era AI, sekaligus menegaskan komitmen perusahaan terhadap inovasi berbasis open source.

Vony Tjiu, Country Manager Red Hat Indonesia, menjelaskan bahwa transformasi digital di Indonesia kini semakin dipacu oleh adopsi AI dan komputasi awan. “AI bukan lagi sekadar teknologi pelengkap, melainkan penggerak utama pertumbuhan bisnis. Di saat yang sama, hybrid cloud telah menjadi fondasi penting dalam infrastruktur digital,” ujarnya.

Dari Hybrid Cloud Menuju AI-Ready Infrastructure

Red Hat telah lama dikenal sebagai salah satu pemain kunci di pasar hybrid cloud. Kini, perusahaan tersebut memperluas cakupannya dengan menyediakan solusi yang tidak hanya mendukung beban kerja tradisional, tetapi juga siap menghadapi tantangan komputasi AI dan kuantum.

Baca juga: Personal Data Engine & Knox Enhanced Encrypted Protection: Perlindungan Data di Era AI yang Semakin Cerdas

Salah satu terobosan terbarunya adalah Red Hat AI Inference Server, yang memungkinkan perusahaan menjalankan model Generative AI di berbagai akselerator hardware dan lingkungan cloud. Dukungan terhadap beragam arsitektur ini memastikan fleksibilitas bagi pelanggan dalam mengimplementasikan solusi AI tanpa terkendala vendor lock-in.

Untuk memenuhi kebutuhan akan skalabilitas dan efisiensi, Red Hat menghadirkan Red Hat OpenShift AI, sebuah solusi berbasis Kubernetes yang dilengkapi dengan kemampuan MLOps terintegrasi. Platform ini memungkinkan tim data science dan developer untuk berkolaborasi lebih efektif dalam mengembangkan dan men-deploy model AI.

Di sisi lain, Red Hat Enterprise Linux AI (RHEL AI) menyediakan lingkungan yang optimal untuk tuning model dan inferensi pada server Linux standalone. Kedua solusi ini dirancang untuk bekerja secara sinergis, memberikan pilihan infrastruktur yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing perusahaan.

RHEL 10: Integrasi Container, AI, dan Keamanan Next-Gen

Peluncuran Red Hat Enterprise Linux 10 (RHEL 10) menjadi salah satu highlight utama Red Hat Summit tahun ini. Sistem operasi terbaru ini mengintegrasikan container, AI, dan keamanan generasi berikutnya dalam satu platform.

“RHEL 10 tidak hanya menyederhanakan manajemen infrastruktur, tetapi juga memastikan kompatibilitas dengan perkembangan teknologi terbaru, termasuk ancaman keamanan dari komputasi kuantum,” jelas Vony.

Mendorong Adopsi Cloud dengan OpenShift Virtualization

Menyadari meningkatnya kebutuhan migrasi ke cloud, Red Hat terus mengembangkan OpenShift Virtualization. Solusi ini memungkinkan perusahaan untuk memigrasikan workload tradisional ke lingkungan container dengan lebih mudah, sekaligus mempertahankan kompatibilitas dengan aplikasi warisan.

Baca juga: Smartcom Resmi Beroperasi di Indonesia, Hadirkan Komunikasi Mission-Critical yang Lebih Cerdas

Generative AI dan Masa Depan Inovasi

Perkembangan Generative AI yang begitu pesat membuka peluang baru di berbagai sektor. Red Hat berkomitmen untuk terus berada di garis depan inovasi dengan menyediakan platform yang stabil, fleksibel, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

“Kami percaya bahwa open source adalah kunci untuk membuka potensi penuh AI. Dengan solusi yang kami tawarkan, perusahaan dapat berinovasi dengan percaya diri, tanpa khawatir terhadap keterbatasan infrastruktur,” pungkas Vony.

Dengan berbagai inisiatif terbaru ini, Red Hat semakin memperkuat posisinya sebagai mitra strategis bagi perusahaan yang ingin bertransformasi di era digital. Solusi-solusi yang ditawarkan tidak hanya menjawab kebutuhan saat ini, tetapi juga mempersiapkan organisasi untuk menghadapi tantangan teknologi di masa depan.

By Published On: July 31, 2025Categories: NewsTags: , , ,