Trendtech, Jakarta – Samsung memberikan dukungan terhadap dunia pendidikan. Salah satunya, melalui program Samsung Innovation Campus (SIC), yang mengedepankan pembekalan coding dan programming kepada lebih dari 500 siswa, di lebih dari 17 SMA dan SMK seluruh Indonesia.
“Kebutuhan tenaga kerja terampil, kreatif, inovatif dan adaptif belum dapat dipenuhi secara optimal. Demi membantu generasi muda mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan industri sekarang dan masa depan, Samsung memberikan peluang untuk menguasai soft-skills, yang dilakukan melalui integrasi pendekatan science, technology, engineering dan mathematics (STEM)”, ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.
Baca juga: Samsung Cari Galaxy Creator di “Be A Galaxy Creator”
Jumlah lulusan STEM di Indonesia yang masih cukup tertinggal, hanya 0,8 lulusan per 1.000 penduduk, juga menjadi latar belakang Samsung memperkenalkan program SIC di Indonesia. “Kontribusi yang kami berikan lewat SIC, tak hanya dapat meningkatkan minat siswa terhadap STEM, melainkan juga memberikan akses untuk memfasilitasi minat tersebut, khususnya minat terhadap coding dan programming. Meskipun pada akhirnya siswa tidak mengejar karir di bidang IT, pengembangan keterampilan dan proses berpikir melalui pembelajaran coding dan programming dapat mereka bawa ke dalam karir apa pun”, imbuh Ennita.
Ada begitu banyak alasan mengapa coding dan programming penting untuk dipelajari dan dikuasai sejak dini. Mulai dari keterampilan pemecahan masalah, pemikiran kritis dan kreativitas, hingga peluang kerja di era teknologi yang telah menjadi bagian penting kehidupan.
Berikut 5 alasan yang dibagikan oleh Samsung:
- Melatih kemampuan memecahkan masalah – Memahami komputer dan mempelajari dasar-dasar coding membantu siswa untuk menghargai cara kerja berbagai hal, sekaligus mengajari mereka bagaimana memecahkan masalah dengan logis saat cara yang mereka gunakan tidak berhasil.
- Membangun ketangguhan dalam menghadapi tantangan – Dalam menerapkan coding dan programming, beberapa proses kegagalan harus dilewati. Siswa dapat belajar mengembangkan kemampuannya untuk memperbaiki apa yang telah mereka kerjakan tanpa rasa khawatir, sampai hasil yang mereka inginkan tercapai.
- Mengembangkan kreatifitas – Coding dan programming mengajarkan siswa untuk tidak takut bereksperimen dan percaya diri untuk menjadi kreatif, dengan berkesempatan merancang dan menciptakan sesuatu yang nantinya mungkin berguna bagi diri dan juga sekitarnya.
- Membantu belajar STEM dengan menyenangkan – Belajar membuat program dan kode melibatkan banyak keterampilan termasuk mengatur dan menganalisa data, serta matematika. Menggunakan logika dan keterampilan berhitung sambil menciptakan sesuatu membuat STEM lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
- Meningkatkan peluang di dunia kerja masa depan – Ada semakin banyak bisnis di masa depan yang mengandalkan kode komputer, tidak hanya di sektor teknologi namun juga di sektor keuangan, ritel, dan sebagainya. Dengan kemajuan teknologi, keterampilan coding dan programming menjadi sangat dibutuhkan di industri apa pun.
Baca juga: Nyicil Produk Samsung Kini Bisa Gunakan Kredivo
Untuk menjalankan program SIC tahun ini, Samsung bermitra dengan Skilvul – sebuah platform pendidikan teknologi yang menyediakan konten pelajaran digital skills dengan metode blended-learning. Samsung dan Sklivul memberikan pelatihan inovasi bagi siswa di sepanjang bulan Maret hingga April, dengan materi dasar Design Thinking, UX/UI (user experience/user interface), HTML, CSS dan juga JavaScript. Selanjutnya, akan dipilih 13 tim siswa terbaik yang akan diikutsertakan dalam product development bootcamp selama 9 minggu, sekaligus ikut serta dalam SIC Project Competition 2021.
“Program ini tak sebatas mengajarkan bagaimana membuat aplikasi atau situs web, melainkan membantu siswa mengembangkan cara berpikir yang kelak akan berguna dan sangat dicari di dunia kerja. Harapan kami, di akhir program siswa dapat semakin meningkatkan kemampuannya berkolaborasi, memecahkan masalah, serta merumuskan solusi atas permasalahan yang akan mereka hadapi di masa depan”, tutup William Hendradjaja, Chief of Business Skilvul.