Home News Startup di Indonesia Menghadapi Titik Jenuh?
Startup di Indonesia

Startup di Indonesia Menghadapi Titik Jenuh?

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – Fenomena mendirikan perusahaan perintis atau startup sudah ada sejak beberapa tahun terakhir di Indonesia. Menurut data dari Badan Ekonomi Kreatif, pada tahun 2019 tercatat ada 1018 startup berbasis finansial, e-commerce, sampai dengan agribisnis dan empat diantaranya merupakan startup yang berstatus Unicorn di Indonesia.

Ironisnya banyak startup yang tumbang walaupun mempunyai dukungan sumber daya manusia dan modal yang cukup.

“Satu hal terpenting, startup yang dapat survive adalah startup yang memberi solusi atas suatu permasalahan dan fokus pada profit,” ujar Deputi Infrastruktur BEKRAF Hari Santosa Sungkari.

Baca juga : Gojek Jadi yang Tercepat Jemput Pelanggan

Saat ini BEKRAF juga sudah berinisiatif untuk mendukung perkembangan ekosistem startup dari hulu ke hilir melalui program BEKRAF Developer Day, BEKRAF for Pre-Startup, Go Startup Indonesia dan lainnya.

Namun hal tersebut tidak menjamin keberhasilan sebuah startup dalam mencapai kesuksesan. Sehingga persepsi “bakar uang” tanpa mendapatkan keuntungan yang pasti telah menempel terhadap ekosistem startup. 

Menanggapi persepsi tersebut, Associate Venturra Discovery Karissa Adelaide mengatakan bahwa, kami yakin ekosistem startup di Indonesia masih menyimpan banyak potensi, kesempatan berkembang yang luas, dan Venturra Discovery bangga bisa berkontribusi bukan hanya dari segi pendanaan, tetapi juga dari segi strategi dan nilai knowledgenya.

Kolaborasi dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan diperlukan untuk membangun ekosistem startup sehingga menghasilkan inovasi, solusi yang dapat diterima oleh pasar, dan model bisnis yang berkelanjutan.

Coworking space sebagai tempat yang seringkali menjadi persinggahan pertama startup untuk memulai perjalanannya juga harus berperan sebagai solusi lengkap bagi komunitas startup dalam berinovasi dan berkembang untuk mencapai kesuksesan.

Coworkingbisa berperan lebih aktif dalam mendukung perkembangan startup, tidak hanya memberikan tempat bekerja namun sebagai tempatnetworking dan berkembang,” ucap Head of Growth The FIT Company Gondang Prabowoyang juga menekankan bahwa cermat mengamati keadaan pasar dan siap untuk beradaptasi akan perubahan merupakan kunci agar dapat bertahan dan tetap relevan dalam pembangunan ekosistem.

Baca juga : Samsung Resmi Meluncurkan Galaxy Watch Active 2 di Indonesia

Pentingnya peran coworking dalam perkembangan startup disadari oleh DreamHub yang hadir bukan hanya sebagai penyedia tempat, namun juga mengajak berkolaborasi dengan menyediakan solusi konsultasi dalam bidang komunikasi, legal, dan desain visual.

“Kami berkomitmen untuk menjadi solusi lengkap dan menginspirasi komunitas startupdi Indonesia untuk berkembang dan meraih kesuksesannya,” papar Chief Marketing Officer DreamHub Duan Aditya Akelyaman. Saat ini DreamHub baru genap berumur satu tahun dan telah meresmikan tempat keduanya di Atrium Mulia,“Kami berharap peresmian tempat kedua DreamHub di Atrium Mulia dapat menjadi awal untuk menjangkau dan memberikan kesempatan bagi komunitas startup lebih luas lagi,” tutupnya.

Berita Lainnya

Leave a Comment