Trendtech, Jakarta – Eric Ananda, Country Lead Indonesia, Zebra Technologies, mengungkapkan bahwa teknologi masa depan untuk Kendaraan Listrik Indonesia akan lebih efisien, berkualitas, dan ramah lingkungan harus melakukan banyak hal.
Seperti produsen kendaraan listrik terkemuka baru-baru ini berhasil memangkas lebih dari 100 langkah dalam proses pembuatan baterai, 52 peralatan dari karoseri, dan lebih dari 500 komponen desain. Hasilnya? Pengurangan biaya material hingga 35% untuk van listrik dan penghematan signifikan untuk jenis kendaraan lainnya.
Langkah ini menunjukkan pentingnya penyederhanaan, fleksibilitas, dan efisiensi dalam manufaktur otomotif. Dengan meningkatnya minat global terhadap kendaraan listrik, termasuk di Indonesia, industri ini harus mengadopsi teknologi terkini untuk memenuhi permintaan pasar yang terus tumbuh.
Baca juga: Datacomm Tekankan Komitmen dalam Meningkatkan Keamanan Siber Nasional
Kendaraan Listrik di Indonesia: Peluang dan Tantangan
Menurut studi PwC, lebih dari 60% konsumen berencana membeli kendaraan listrik dalam lima tahun mendatang. Di Indonesia, pasar kendaraan listrik terus berkembang pesat, didorong oleh populasi kelas menengah yang meningkat, urbanisasi, dan kebijakan pemerintah yang mendukung. Namun, integrasi teknologi yang kompleks menjadi tantangan utama bagi produsen mobil di Indonesia.
Untuk mengatasi tantangan ini, teknologi seperti machine vision, deep learning, dan sensor 3D memainkan peran penting dalam memastikan kualitas dan efisiensi proses produksi.
Revolusi Inspeksi Visual
Teknologi deep learning dalam machine vision memungkinkan inspeksi visual yang lebih canggih, memastikan kualitas, keamanan, dan kepatuhan di setiap tahap produksi baterai. Menurut laporan Zebra, 30% pemimpin manufaktur di Asia Pasifik telah menggunakan AI, seperti deep learning, dalam proyek machine vision mereka.
Dengan neural network yang meniru fungsi otak manusia, teknologi ini mampu menangani use case yang lebih kompleks, seperti mendeteksi kerusakan sel baterai, membaca barcode, dan memastikan konsistensi dalam perakitan menggunakan robot yang dipandu oleh teknologi vision.
Teknologi 3D Vision untuk Presisi Tinggi
Inspeksi dan Pengukuran 3D Sistem 3D vision memungkinkan rekonstruksi tata letak spasial baterai dalam dimensi tiga. Teknologi ini digunakan untuk:
- Pemeriksaan menyeluruh sel baterai.
- Pengukuran presisi komponen seperti solder beads dan adhesive beads.
- Deteksi bentuk, ukuran, dan orientasi komponen.
Pemindai laser dan pemindaian cahaya terstruktur menjadi dua teknik utama dalam implementasi teknologi ini, memberikan data akurat untuk meningkatkan kontrol kualitas.
Sensor 3D dan Fungsinya
Sensor 3D meningkatkan depth perception dan analisis data point cloud, yang berguna untuk:
- Mengidentifikasi bentuk seperti silinder dan kotak.
- Mengukur jarak dan volume.
- Mengelompokkan data point cloud menjadi blob untuk analisis lebih lanjut.
Robotik dalam Produksi Kendaraan Listrik
Robot yang dipandu teknologi vision membantu proses produksi dengan:
- Mengambil dan menyortir komponen.
- Mengeliminasi item yang rusak.
- Merakit modul baterai dengan akurasi tinggi.
Penggunaan robot ini meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi pekerjaan manual repetitif, dan memastikan hasil produksi berkualitas.
Transformasi Digital dan Masa Depan AI
Menurut studi Zebra, 68% pemimpin manufaktur di Asia Pasifik percaya bahwa AI akan menjadi pendorong utama pertumbuhan hingga 2029, naik dari 46% pada 2024. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mengadopsi transformasi digital, teknologi seperti AI dan machine vision akan memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas.
Baca juga: Pentingnya Penggunaan Cloud Canggih untuk Memenuhi Target AI dan Data di Industri Manufaktur
Industri kendaraan listrik Indonesia sedang menuju era baru yang lebih efisien dan berkelanjutan. Dengan adopsi teknologi seperti machine vision, deep learning, dan robotik, produsen dapat:
- Mengurangi limbah dan biaya.
- Meningkatkan kualitas dan efisiensi.
- Mendukung keberlanjutan di pasar kendaraan listrik yang kompetitif.
Dengan solusi inovatif ini, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri kendaraan listrik global. Perusahaan yang siap mengadopsi teknologi ini akan memposisikan diri sebagai pemimpin dalam pasar yang terus berkembang.