Trendtech, Jakarta –Â DeepSeek, model AI berbasis open source, menjadi contoh nyata bahwa pengembangan teknologi tidak harus bergantung pada modal besar. Kehadiran DeepSeek diharapkan dapat mendorong lebih banyak inovasi di industri teknologi lokal, sekaligus membuktikan bahwa efisiensi dan keterjangkauan bisa berjalan beriringan.
Sherlie Karnidta, Country Manager Indonesia Cloudera, mengungkapkan, Model AI seperti DeepSeek memiliki potensi besar untuk memicu gelombang inovasi berikutnya. Namun, kekuatan sebenarnya dari AI terletak pada kualitas data yang digunakan.
“Tanpa data yang akurat dan tepercaya, bahkan algoritma paling canggih sekalipun tidak akan mampu menghasilkan prediksi yang andal,” ujar Sherlie.
Baca juga: Cisco Smart Switches: Solusi Terintegrasi untuk Pusat Data AI yang Lebih Cepat, Fleksibel, dan Aman
Data adalah fondasi utama yang menopang kinerja AI. Seperti bangunan yang membutuhkan pondasi kuat, model AI memerlukan data berkualitas tinggi untuk menghasilkan keputusan yang cerdas dan bermanfaat bagi bisnis. Tanpa data yang andal, model AI, meskipun efisien dalam penggunaan energi, akan gagal memberikan nilai tambah yang signifikan.
DeepSeek, dengan model open source-nya, membuka peluang besar bagi para pengembang untuk berkolaborasi dan berinovasi. Pendekatan ini tidak hanya mempercepat kemajuan teknologi tetapi juga memastikan bahwa inovasi AI dapat diakses oleh lebih banyak pihak, termasuk startup dan bisnis kecil.
Di Indonesia, AI telah diterapkan di berbagai sektor seperti logistik, sumber daya manusia, pendidikan, dan keamanan siber. Salah satu contohnya adalah Meeting.ai, startup lokal yang mengintegrasikan teknologi DeepSeek untuk meningkatkan kualitas transkripsi dengan biaya lebih terjangkau.
Cloudera percaya bahwa masa depan AI terletak pada kombinasi Private AI dan Open AI. Dengan Private AI, perusahaan dapat membangun dan mengembangkan AI di lingkungan mereka sendiri, sambil mempertahankan kendali penuh atas data mereka. Sementara itu, Open AI memastikan fleksibilitas melalui format data terbuka dan interoperable framework, menghindari ketergantungan pada satu vendor (vendor lock-in).
Tidak ada satu teknik pelatihan AI yang cocok untuk semua bisnis. Cloudera menekankan pentingnya memilih pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Beberapa opsi yang tersedia antara lain:
- Pelatihan dari Awal (Training from Scratch):Â Seperti yang dilakukan DeepSeek, pendekatan ini mendorong terobosan inovasi dengan membangun model AI dari nol.
- Penyempurnaan Model (Fine-Tuning):Â Teknik ini ideal untuk organisasi yang ingin mengadaptasi model AI yang sudah ada untuk penggunaan spesifik.
- Reinforcement Learning (RL):Â Cocok untuk lingkungan yang dinamis dan terus berkembang, RL memungkinkan model AI belajar dari pengalaman dan interaksi.
Keseimbangan antara reinforcement learning dan fine-tuning adalah kunci untuk mencapai hasil optimal. Sementara RL unggul dalam lingkungan yang dinamis, fine-tuning lebih efektif untuk tugas-tugas yang membutuhkan presisi tinggi.
Cloudera memahami bahwa setiap organisasi memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, strategi AI Cloudera dirancang untuk mendukung platform hybrid dan multi-cloud. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membangun dan menerapkan model AI secara lancar, baik di lingkungan on-premise, private cloud, maupun public cloud.
Baca juga:Â Tren Investasi AI di Asia Pasifik dan ASEAN: Fokus pada ROI dan Tantangan Adopsi
Dukungan Cloudera terhadap format data terbuka seperti Apache Iceberg juga memastikan bahwa bisnis tidak terjebak dalam vendor lock-in. Dengan demikian, perusahaan dapat memanfaatkan AI di mana pun data mereka berada, sambil menjaga keamanan dan skalabilitas kelas enterprise.
DeepSeek dan model AI efisien lainnya membuka pintu bagi lebih banyak inovasi di Indonesia. Dengan dukungan data yang handal, pendekatan open source, dan strategi pelatihan yang tepat, bisnis dapat memanfaatkan AI untuk mendorong pertumbuhan dan efisiensi. Cloudera, dengan platform hybrid dan multi-cloud-nya, siap menjadi mitra strategis bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan potensi AI mereka.