Trendtech, Jakarta – XL Axiata mencatat kenaikan trafik penggunaan layanan data saat lebaran 25% dibandingkan hari-hari normal sebelum masa pandemi Covid-19. Sementara itu, layanan legacy SMS dan percakapan mengalami penurunan sebesar 20% dan 10% dibandingkan hari normal sebelum masa pandemi Covid-19.
Plt Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa mengatakan, pola konsumsi layanan telekomunikasi dan data selama Lebaran tahun ini tidak terlepas dari situasi dan kondisi terkait keberadaan pandemi Covid -19 yang memaksa masyarakat Indonesia untuk lebih banyak berada di rumah saja. Apalagi, mudik juga dilarang, sehingga juga berpengaruh pada kebiasaan masyarakat dalam mengisi masa liburnya. Misalnya saja kebiasaan mengunggah foto atau video pengalaman berlibur menjadi tidak memungkinkan lagi karena lokasi wisata juga rata-rata tutup.
Baca juga: Jaringan XL Axiata Siap Layani Kebutuhan Lebaran
“Sebaliknya kini acara silaturahmi juga ‘sungkeman’ diganti dengan cara virtual memakai video call,” ujar Gede.
Gede menambahkan, pola penggunaan layanan telekomunikasi dan data yang terjadi selama Lebaran di tengah wabah Covid-19 sekaligus menunjukkan cara masyarakat menyesuaikan diri dengan kondisi yang new normal. Dalam hal ini, terbukti bahwa teknologi digital menjadi salah satu sarana paling penting dalam memfasilitasi masyarakat untuk mendapatkan solusi atas berbagai persoalan yang terjadi akibat dari adanya Covid-19. Karena itu, tidak mengherankan jika trafik layanan penggunaan data meningkat signifikan untuk berbagai jenis layanan, termasuk yang bersifat hiburan.
Tercatat dalam pusat monitoring XL Axiata, empat jenis layanan data yang mengalami kenaikan trafik paling tinggi selama periode lebaran dibandingkan periode hari normal sebelum pandemi Covid-19. Empat layanan tersebut diantaranya layanan layanan Instant Messaging (IM) 32%, layanan Video Call dan sejenisnya meningkat sebesar 26%, Social Network Service 22% dan layanan Streaming (game, video, music, movie) 14%. Penggunaan layanan video call mengalami kenaikan karena masyarakat memanfaatkannya untuk bersilaturahmi, sebagai pengganti tidak bisa mudik atau berkunjung langsung. Sementara itu, layanan peta atau penunjuk rute jalan seperti Google Map dan Waze tidak banyak lagi diakses seperti Lebaran tahun lalu karena saat ini mudik dan perjalanan antar daerah terlarang bagi masyarakat.
Sementara itu dari sisi lokasi, kenaikan trafik layanan tertinggi secara nasional selama periode lebaran dibandingkan hari normal sebelum masa pandemi Covid-19, berturut-turut terjadi di Jawa Timur naik sebesar 41%, Jawa Barat dan Jawa Tengah 32%, Sulawesi 31% serta Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah 20%. Kemudian untuk wilayah Jabodetabek juga mengalami peningkatan trafik layanan sebesar 7%.
Baca juga: Ajak Mudik Virtual, XL Axiata Berikan Paket Data untuk Mitra Penjual Pulsa
“Seperti yang sudah kami prediksi, sebaran area terjadinya kenaikan trafik akan berubah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Kini trafik layanan naik tidak lagi di lokasi wisata atau pusat keramaian yang menjadi langganan masyarakat dalam mengisi liburan Lebaran, tetapi lebih banyak dari area pemukiman. Kenaikannya trafik dari area pemukiman ini cukup signifikan, yaitu sekitar 12% hingga 30% terjadi di beberapa Kawasan perumahan di Jabodetabek seperti Depok, Bekasi, Bintaro,” sambung Gede.
Data monitoring XL Axiata juga mencatat tingkat perpindahan pelanggan yang cukup rendah dari wilayah Jabodetabek ke provinsi lain. Data-data ini sekaligus mengkonfirmasi dampak dari larangan mudik yang diserukan pemerintah. Tercatat, terjadi penurunan yang cukup tajam untuk tingkat perpindahan pelanggan tersebut, dari tahun lalu yang mencapai 16%, menjadi hanya 6,5% di tahun ini.