Trendtech, Jakarta – Tri Indonesia baru saja meresmikan Digital Network Operation Center (DNOC) di Jakarta. Digital NOC baru ini dibangun melalui kemitraan dengan Huawei dan di rancang dengan standar keandalan tertinggi untuk memastikan pengoperasian jaringan Tri Indonesia tanpa gangguan selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Dilengkapi dengan sistem catu daya redundan yang superior, Digital NOC milik Tri Indonesia tetap dapat beroperasi meskipun gangguan listrik terjadi.
Selain itu, Digital NOC didukung dengan teknologi Kecerdasan Buatan (AI) mutakhir dengan solusi berbasis Machine Learning (ML) untuk memonitor, mengontrol, dan mengoperasikan jaringan seluler Tri Indonesia yang mencakup Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Baca juga: Tri Indonesia Dirikan Data Center Menggunakan Solusi Modular Prefabrikasi
Terdapat pula teknologi Augmented Reality (AR) yang memungkinkan efisiensi pengoperasian dan pemeliharaan dari jaringan Tri Indonesia, termasuk pemulihan jaringan pasca bencana demi menjaga ketersediaan jaringan terbaik bagi pengguna Tri di Indonesia.
Cliff Woo, Presiden Direktur Hutchison Tri Indonesia mengatakan, selama dua tahun terakhir, jumlah sites 4G kami di seluruh Indonesia telah tumbuh hampir dua kali lipat. Menjadikannya jaringan seluler 4G terbesar ketiga di Indonesia. Digital Network Operation Center yang baru memungkinkan kami untuk meningkatkan pengelolaan jaringan dan membuka jalan bagi konektivitas 5G.
“Hal ini merupakan bukti komitmen kuat kami untuk terus menghadirkan jaringan yang sangat andal bagi para pelanggan kami, agar mereka mendapatkan pengalaman terbaik kapan pun dan di mana pun saat menikmati kehidupan digital mereka,” ujar Cliff.
Baca juga: Tri Indonesia Gunakan Teknologi Narrow Beam Antenna Untuk Gedung Tinggi
Menurut Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia, digital NOC yang baru akan meningkatkan kualitas dan efisiensi operasional jaringan bagi Tri Indonesia.
“Pusat operasi ini meningkatkan ruang kontrol jaringan dengan teknologi dan fasilitas komunikasi mutakhir, termasuk pusat komando untuk keadaan darurat dan kontrol akses mutakhir, serta fitur keamanan bagi personel untuk memasuki area operasi,” pungkas Jacky Chen.