Home Telko XL Axiata dan IWAPI Pentingnya Pemberdayakan Perempuan di Era Digital
XL Axiata

XL Axiata dan IWAPI Pentingnya Pemberdayakan Perempuan di Era Digital

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA), PT XL Axiata Tbk (XL Axiata), dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) sepakat mendorong penguatan kepemimpinan perempuan Indonesia di ranah publik dan swasta. Ketiga pihak menyerukan hal tersebut di dalam acara webinar bertema “Pentingnya Kepemimpinan Perempuan dalam Sektor Publik dan Privat”, Kamis (30/9/2021). Menurut mereka, kaum perempuan Indonesia memiliki peranan yang penting dalam memajukan dan menumbuhkan perekonomian negara.

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini memaparkan pengalaman perusahaannya dalam menerapkan kebijakan terkait kesetaraan gender dan dukungan kepada karyawan untuk mencapai level pimpinan perusahaan. Menurutnya, bagi XL Axiata yang merupakan perusahaan berbasis digital, keragaman talent memang diperlukan. Apalagi, berdasarkan penelitian, adanya perempuan di posisi pimpinan perusahaan akan meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan. Karena itu, kesetaraan gender di XL Axiata menjadi kebijakan dan agenda perusahaan.

Baca juga: 70 Desa di Sekeliling Danau Toba Terlayani Jaringan 4G XL Axiata

“Sejumlah program kemudian kami buat untuk mendorong karyawan perempuan untuk membangun karir hingga posisi pimpinan, bahkan mulai perekrutan tidak ada diskriminasi gender. Bahkan, ada program bimbingan khusus bagi talent perempuan yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan karirnya. Hasil dari kebijakan yang pro kesetaraan gender di XL Axiata tersebut telah membuahkan hasil positif. Saat ini ada dua perempuan yang menduduki posisi sebagai direktur. Selain itu, 30% posisi leader dipegang oleh perempuan. Lebih dari itu, karyawan perempuan menjadi lebih loyal, di mana perempuan yang berpindah ke perusahaan lain lebih sedikit di banding karyawan pria,” tambah Dian.

Dian juga menegaskan perlunya mengubah persepsi keliru yang selama ini sudah tertanam di benak sebagian masyarakat yang menyatakan bahwa bidang teknologi dan STEM bukanlah dunianya perempuan. Padahal menurutnya bidang STEM sama sekali tidak ada hubungannya dengan gender, atau dengan kata lain sama sekali tidak ada alasan perempuan tidak bisa menggeluti bahkan menjadi leader di bidang tersebut. Menurutnya, partisipasi perusahaan swasta dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan di Indonesia sangat diperlukan untuk memastikan kesetaraan bagi pekerja perempuan dalam mendapatkan kesempatan menduduki posisi pimpinan. Selain itu, perlu pula agar seluruh sektor, bekerja sama dalam menciptakan wadah maupun program yang dapat membantu para perempuan Indonesia mengembangkan usaha dan bakat mereka.

Ketua Umum DPP IWAPI, Nita Yudi menyampaikan, tantangan dalam upaya pemberdayaan perempuan adalah budaya patriarki yang masih kental yang menjadi beban ganda bagi perempuan dalam wujud stigma, stereotype, dan glass ceiling effect yang menghambat kemajuan karir perempuan. Padahal menurutnya, perusahaan yang menerapkan keseteraan gender pada karyawannya akan mendapatkan berbagai keuntungan yang bisa meningkatkan kinerjanya. Dia antara lain menyebut, kemampuan mengakomodir kebutuhan pelanggan akan meningkat. Karena itu, penerapan keseteraaan gender ini bukan hanya menyangkut jam kerja yang fleksible bagi karyawan perempuan, melainkan juga bagaimana melibatkan mereka dalam hal meraih kesuksesan serta dalam kebijakan strategis lainnya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Bintang Puspayoga juga mengatakan, berbagai tantangan masih dihadapi para perempuan di Indonesia seperti  diskriminasi, stigmatisasi, marginalisasi, subordinasi dan bahkan kekerasan. Oleh karenanya akses, partisipasi, kontrol dan manfaat perlu terus diperluas agar perempuan di dunia usaha bisa terus berkontribusi dalam pembangunan dan bisa menjadi bagian solusi terhadap berbagai tantangan yang dihadapi.

Sementara itu Indra Gunawan menyampaikan bahwa Kementerian PPPA bersama dengan XL Axiata dan IWAPI menjadi focal point dalam mempromosikan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam dunia usaha melalui G20 EMPOWER. Melalui aliansi ini Indonesia ingin mempromosikan praktik baik dari perusahaan maupun pemerintah dalam mendorong kepemimpinan perempuan. Indonesia juga telah memiliki advocate dari sektor privat yang terlibat dalam mempromosikan peran kepemimpinan yang berperspektif gender dalam perusahaan.

Menurutnya, inisiatif kesetaraan gender ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari berbagai perusahaan serta pemerintahan secara global dan nasional. Semakin hari semakin banyak perusahaan yang sadar dengan prioritas kesetaraan gender untuk mendorong inklusivitas, sekaligus meningkatkan produktivitas, profitabilitas, serta menjamin kesinambungan sumberdaya manusia, khususnya dalam jabatan managerial. Salah satu manfaat riil dari gender equality yang telah banyak dialami organisasi adalah tersedianya sumberdaya manusia untuk mendukung perkembangan dan mengoptimalkan kinerja dari organisasi atau perusahaan.

Baca juga: Layanan VoLTE XL Axiata Kini Hadir di 224 Kota/Kabupaten

Terkait hal ini, pada G20 Presidensi Indonesia 2022, G20 EMPOWER Indonesia akan membawa tiga tema utama. Pertama, meningkatkan akuntabilitas perusahaan dalam pencapain Key Performance Indicators untuk peningkatan peran perempuan. Kedua, memiliki program untuk mendorong peran UKM milik perempuan sebagai penggerak ekonomi. Ketiga, membangun dan meningkatkan ketahanan digital dan skill perempuan dalam model kerja yang akan datang.

Selain itu, ada beberapa isu yang akan dibahas sebagai bagian dari tema G20 EMPOWER, antara lain mengenai kepemimpinan perempuan di sektor publik dan privat, perempuan dan kesempatan pengembangan karir; serta kesetaraan, peran, kesempatan dan posisi perempuan dalam sektor publik dan privat. Kemudian juga ada terkait tentang peran perempuan dalam industri yang didominasi laki-laki (khususnya isu STEM).

Berita Lainnya

Leave a Comment