Home News Zoom Ungkap Cara Perusahaan Meningkatkan Performa di Era Transformasi Digital
Zoom

Zoom Ungkap Cara Perusahaan Meningkatkan Performa di Era Transformasi Digital

by Trendtech Indonesia

Trendtech, JakartaZoom Video Communications, Inc. mengadakan Work Transformation Summit APAC 2023 dan mengundang sejumlah pimpinan industri dalam diskusi mengenai cara-cara terbaik untuk memenuhi ekspektasi pelanggannya, serta menggunakan data untuk mengidentifikasi tren dan meningkatkan pendapatan tanpa menambah risiko. Acara ini dihadiri oleh pembicara dari Zoom, antara lain Kelly Steckelberg, Chief Financial Officer dan Ricky Kapur, Head of Asia Pacific, para pimpinan industri dari penyedia jasa market intelligence global IDC, serta perusahaan konsultasi strategis Metrigy Research.

Di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini, peran teknologi menjadi semakin penting. Ricky Kapur melihat adanya kebutuhan akan pendekatan-pendekatan baru dan inovatif agar karyawan, pelanggan dan rekan kerja yang tersebar secara global dapat saling terhubung.

Kelly Steckelberg menambahkan, kami percaya bahwa kreativitas merupakan perangkat penting yang dapat membantu perusahaan mengubah ketidakpastian menjadi peluang.

Baca juga: Zoom Memperkenalkan Gaya Kerja Fleksibel Bagi Karyawan di Era Hybrid

Salah satu tindakan penting yang dapat dilakukan perusahaan apabila mereka memiliki cadangan dana untuk berinvestasi adalah dengan merasionalisasi dan menyederhanakan infrastruktur IT mereka, sehingga perusahaan dapat bergerak dan berkembang lebih cepat. Komunikasi dan kolaborasi telah menjadi bagian penting dalam strategi IT sebuah organisasi, terutama saat organisasi tersebut tengah beralih ke norma baru cara bekerja, yakni jarak jauh dan hybrid.

Para panelis dalam acara ini saling berbagi tentang bagaimana mereka menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas pengalaman pelanggan dan karyawan, termasuk membuat alur kerja sehari-hari menjadi lebih efisien, mengajar murid secara lebih personal, dan merancang ulang ruang fisik (seperti ruang rapat) untuk meningkatkan fleksibilitas.

Sebagai contoh, Ian Treweek, Head of Information Communications & Technology untuk The Disability Trust, melihat bahwa meningkatnya fleksibilitas, sebagai hasil dari peralihan ke gaya kerja hybrid, telah memunculkan kondisi yang menguntungkan bagi karyawan dan perusahaannya. Karyawan dapat menikmati keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi yang lebih baik, di mana hal ini turut menjamin dinamisme tim, sebab mereka dapat bekerja dengan jam kerja yang berbeda sepanjang hari.

“Kami paham bahwa gaya kerja dan kolaborasi hybrid memiliki makna yang lebih luas daripada sekadar menyediakan sarana untuk rapat,” kata Ricky Kapur.

“Ini juga berarti menjaga hubungan antar karyawan tetap hidup, senantiasa mempermudah mereka untuk membangun hubungan di lingkungan yang hybrid, serta mampu memberikan perpaduan yang baik antara kolaborasi di dalam kantor dengan fleksibilitas dan produktivitas,” tambahnya.

Conversation intelligence (percakapan dengan kecerdasan buatan) merupakan perangkat bernilai tinggi bagi para pimpinan bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi dan penjualan. Sebagai contoh, perangkat lunak conversation intelligence dari Zoom, Zoom IQ for Sales, telah membantu tim sales mengatasi berbagai rintangan selama siklus penjualan. Perangkat tersebut juga dapat memberikan masukan kepada para pimpinan sales dan timnya, terkait bagaimana mereka dapat meningkatkan kualitas percakapan dengan para pelanggan.

Menurut Kenny Scannell, Head of Zoom IQ for Sales, beberapa manfaat yang telah dirasakan langsung oleh para konsumen Zoom meliputi kemampuan untuk mendengarkan sentimen pelanggan, meningkatkan produktivitas bagi seluruh tim, dan membantu pemberdayaan tim sales untuk bekerja lebih efektif.

Baca juga: Ajak Pendengar Menyusuri Imajinasi Tanpa Batas, Noice Hadirkan Konten Audioseries

Tren dan fokus kerja di tahun 2023 dan seterusnya

Gaya kerja hybrid, otomasi, dan AI merupakan beberapa tren penting yang perlu diperhatikan di tahun 2023. Para pimpinan eksekutif dari IDC dan Metrigy Research menunjukkan bahwa perusahaan harus bisa memecahkan kebingungan seputar gaya kerja hybrid dan jarak jauh, sebab hal tersebut berkaitan dengan iklim ekonomi saat ini. Dr Jaekoo Kang, Director of AI Research untuk i-Scream Arts meyakini bahwa keinginan karyawan untuk mengadopsi solusi digital dari platform seperti Zoom, sangat penting untuk mendukung kesuksesan dalam menciptakan model kerja yang efektif.

Mewajibkan karyawan untuk kembali ke kantor sepenuhnya bukanlah tindakan tepat di tahun 2023. Namun, tidak ada satu pendekatan yang cocok untuk semua jenis karyawan dan perusahaan. Gaya kerja hybrid harus disesuaikan dengan setiap organisasi ketika mereka memilih teknologi terbaik untuk meningkatkan produktivitas.

Menurut Kelly, terdapat tiga hal penting yang dapat diterapkan oleh para pemimpin untuk strategi digital perusahaan mereka di tahun 2023, yakni:

  • Mengidentifikasi apa yang dibutuhkan karyawan dan pelanggan untuk tetap bertahan dan merasa dilibatkan
  • Meninjau posisi karyawan dan pelanggan dalam perjalanan transformasi digital mereka
  • Memperjelas area yang perlu ditata ulang untuk memperoleh dampak yang lebih besar

Berita Lainnya

Leave a Comment