Trendtech, Jakarta – Perkembangan teknologi digital tak luput dari aksi tindak kriminal di dunia maya. Awal tahun ini, isu tentang pencurian dan transaksi data pribadi yang bocor kembali merebak. Sejumlah perusahaan besar diterpa masalah kebocoran data pengguna di level internasional. Hal ini tentu sangat meresahkan masyarakat, terutama ketika data pribadi disalahgunakan oknum tak bertanggung jawab.
Terkait hal ini, perusahaan insurance technology Qoala berkomitmen kuat untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan data pengguna. Hal ini dilakukan dengan terus meningkatkan sistem keamanan dengan mengembangkan infrastruktur teknologi informasi terbaik.
Baca juga: OVO Luncurkan Fitur “Invest” yang Pertama di Indonesia
“Bagi kami, kepercayaan customer adalah prioritas utama, karena itu Qoala terus berupaya memberikan layanan terbaik, mulai dari mengembangkan produk asuransi hingga menjaga keamanan data customer. Database kami dienskripsi dan di-backup secara reguler. Akses ke data pribadi dikontrol secara ketat dan data-data yang sifatnya sensitif sangat dirahasiakan. Bahkan, jika customer ingin mengubah data yang sifatnya sensitif, harus melalui autentikasi kode one-time password atau OTP,” ungkap Chief Technology Officer (CTO) Qoala, Martin Hong dalam keterangan resminya, Senin (1/2).
Martin mengungkapkan, bahkan tim internal Qoala tidak memiliki otorisasi untuk mengakses password, semua disimpan menggunakan teknik hashing. Sebagai peningkatan pelayanan, penerapan fitur keamanan yang lebih canggih untuk melindungi sistem, akun dan data customer sangat penting. Saat ini, sambung dia, Qoala sedang dalam proses mendapatkan sertifikasi berstandar internasional ISO 27001.
Baca juga: Grab Financial Group Perkuat Kepemimpinan dengan Pendanaan Seri A lebih dari US$ 300 juta
“ISO dipilih karena merupakan sistem sertifikasi keamanan informasi yang mudah dikembangkan secara berkala, termasuk jika ke depannya dibutuhkan sertifikasi keamanan yang lebih spesifik. Dengan teknologi mutakhir, customer tentunya tak perlu ragu saat menggunakan aplikasi Qoala,” papar pria lulusan Imperial College London, Inggris, ini.
Ada tips pencegahan yang bisa diterapkan customer agar terhindar dari kejahatan pencurian data?
“Jangan pernah membagikan OTP kepada siapapun. Ganti password secara berkala dan upayakan tidak menggunakan password yang sama di berbagai situs atau aplikasi. Tentunya, password harus beda dan unik,” pungkas Martin.