Jakarta, Trendtech – Dunia digital Indonesia sedang bertransformasi dengan cepat, terutama dengan hadirnya teknologi kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor. Namun, di balik peluang besar ini, tantangan seperti keamanan data, latensi jaringan, dan kepatuhan regulasi masih menjadi penghambat. Menjawab kebutuhan ini, F5 secara resmi meluncurkan Point of Presence (PoP) baru di Indonesia, memperkuat komitmennya dalam mendukung percepatan transformasi digital tanah air.
AI disebut-sebut akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia, dengan proyeksi nilai mencapai $366 miliar terhadap PDB pada 2030 menurut Kearney. Namun, pertumbuhan ini harus didukung infrastruktur yang mampu menjamin kecepatan, keamanan, dan kepatuhan terhadap regulasi data.
Selama ini, banyak perusahaan di Indonesia masih mengandalkan pusat data di luar negeri, seperti Singapura, yang menyebabkan latensi lebih tinggi dan risiko keamanan yang lebih kompleks. Dengan kehadiran PoP lokal, F5 memberikan solusi yang tidak hanya mempercepat akses data tetapi juga memastikan bahwa informasi sensitif tetap berada di dalam negeri, sesuai dengan UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) dan regulasi sektoral seperti POJK No. 11/2022 untuk industri keuangan.
Adam Judd, Senior Vice President F5 untuk kawasan Asia Pasifik, China, dan Jepang (APCJ), menjelaskan bahwa kehadiran PoP ini akan membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk lebih kompetitif di era AI. “Dengan infrastruktur yang lebih dekat, pelanggan bisa mengurangi latensi hingga 84% dibandingkan sebelumnya. Ini sangat penting untuk aplikasi berbasis AI yang membutuhkan pemrosesan data real-time,” ujarnya.
Selain itu, ancaman siber yang semakin canggih, termasuk serangan ransomware dan kebocoran data, menjadi perhatian serius. Data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat lebih dari 403 juta insiden trafik anomali pada 2023, dengan lebih dari satu juta di antaranya terkait ransomware. PoP F5 hadir dengan solusi keamanan berlapis, termasuk proteksi DDoS, Web Application & API Protection (WAAP), dan sistem deteksi berbasis AI untuk memitigasi serangan secara proaktif.
Surung Sinamo, Country Manager F5 Indonesia, menekankan bahwa kehadiran PoP ini juga akan membantu perusahaan dalam mengelola kompleksitas jaringan multicloud. “Banyak organisasi di Indonesia menggunakan lebih dari satu penyedia cloud, dan ini sering menimbulkan tantangan dalam hal keamanan dan efisiensi. Dengan F5 Distributed Cloud Services, semua bisa dikelola dari satu konsol terpusat,” jelasnya.
Baca juga:Â Robot Humanoid Menaklukkan Lintasan Maraton di Beijing
Fitur unggulan dari solusi ini meliputi optimasi jaringan multicloud, keamanan berbasis SaaS, dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan data residency. Industri seperti perbankan, telekomunikasi, dan layanan kesehatan akan sangat diuntungkan, mengingat ketatnya regulasi yang mengatur penyimpanan data mereka.
Kehadiran PoP F5 di Indonesia bukan sekadar ekspansi bisnis, melainkan bagian dari upaya membangun kedaulatan data digital Indonesia. Dengan infrastruktur yang andal, perusahaan lokal kini bisa bersaing secara global tanpa khawatir terhadap keterbatasan teknis maupun ancaman siber.
Bagi pelaku bisnis yang ingin memanfaatkan solusi ini, F5 menyediakan layanan berbasis pay-as-you-go melalui AWS Marketplace, memudahkan perusahaan untuk mengontrol pengeluaran sesuai kebutuhan.