Trendtech, Jakarta – Seagate Technology Holdings plc, baru saja merilis laporan Data Dekarbonisasi. Laporan ini mengungkap tantangan serius yang dihadapi pusat data dalam memenuhi tuntutan kecerdasan buatan (AI) sambil menjaga keberlanjutan lingkungan.
Menurut Goldman Sachs Research, permintaan daya global dari pusat data diprediksi melonjak 165% pada 2030. Tak heran, 53,5% pemimpin bisnis kini menjadikan efisiensi energi sebagai prioritas utama. Namun, di tengah ledakan data dan adopsi AI yang masif, perusahaan terjepit antara mengelola emisi karbon, memperluas infrastruktur, dan mengendalikan biaya operasional.
Baca juga: Robot Humanoid Menaklukkan Lintasan Maraton di Beijing
Temuan Kunci Laporan Seagate
- AI Picu Lonjakan Penyimpanan Data
- 94,5% responden mengaku kebutuhan penyimpanan meningkat.
- 97% meyakini AI akan semakin mendorong permintaan ini.
- Dilema Lingkungan vs. Biaya: Hampir 95% khawatir dengan dampak lingkungan, tapi hanya 3,3% yang menjadikannya faktor utama dalam keputusan pembelian.
- Tantangan Keberlanjutan di Pusat Data
- Konsumsi energi tinggi (53,5%).
- Keterbatasan bahan baku (49,5%) dan ruang fisik (45,5%).
- Biaya infrastruktur (28,5%) dan akuisisi (27%).
- Siklus Hidup Perangkat yang Terabaikan: 92,2% setuju pentingnya memperpanjang usia perangkat penyimpanan, namun hanya 15,5% yang memprioritaskannya saat membeli.
Infrastruktur Data Masa Depan: Bukan Lagi Pilihan Biaya vs. Lingkungan
“Pusat data kini di bawah pengawasan ketat, bukan hanya karena menopang AI, tapi juga karena jadi salah satu sektor paling boros energi,” ujar Jason Feist, Wakil Direktur Senior Pemasaran Cloud Seagate. “Kita perlu perubahan paradigma—infrastruktur data harus mengoptimalkan biaya dan keberlanjutan sekaligus.”
Organisasi kini punya tiga opsi:
- Tingkatkan efisiensi infrastruktur yang ada.
- Perluas pusat data.
- Migrasikan beban kerja ke cloud.
Setiap pilihan melibatkan pertimbangan rumit antara biaya, emisi karbon, dan kontrol. Namun, laporan Seagate menegaskan: TCO (Total Cost of Ownership) dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan.
Baca juga: Datacomm & Wavenet Percepat Transformasi Digital Indonesia dengan Platform Low-Code
3 Pilar Strategi Berkelanjutan ala Seagate
- Inovasi Teknologi: Teknologi seperti pendinginan cair, sistem HVAC canggih, dan platform Mozaic 3+ berbasis HAMR milik Seagate mampu mengurangi emisi karbon hingga 70% per terabyte sekaligus memangkas biaya.
- Perpanjangan Siklus Hidup Perangkat: Reparasi, daur ulang, dan pemeliharaan perangkat penyimpanan bisa kurangi limbah elektronik.
- Kolaborasi Industri: Pengurangan emisi (Cakupan 1, 2, dan 3) hanya mungkin dicapai lewat kerja sama seluruh rantai pasok, termasuk vendor dan penyedia cloud.
“Keberlanjutan bukan tanggung jawab satu pihak. Butuh pendekatan holistik agar pertumbuhan AI tidak merusak lingkungan,” tegas Feist.