Home Telko Telkom Kembangkan i-Chat 2.0, Solusi Digital untuk Kemudahan Penyandang Disabilitas Tuli dan Wicara
i-Chat 2.0 Telkom

Telkom Kembangkan i-Chat 2.0, Solusi Digital untuk Kemudahan Penyandang Disabilitas Tuli dan Wicara

by Trendtech Indonesia

Trendtech, JakartaTelkom kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan inklusif. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), Telkom meluncurkan i-Chat 2.0 (I Can Hear and Talk), platform pembelajaran bahasa isyarat berbasis web yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan disabilitas tuli dan wicara. Peluncuran ini dilakukan dalam rangkaian acara Indonesia Digital Learning (IDL) di Yogyakarta, dihadiri oleh lebih dari 100 guru Sekolah Luar Biasa (SLB).

Nama i-Chat sendiri merupakan akronim dari “I Can Hear and Talk”, menggambarkan semangat bahwa setiap anak, terlepas dari keterbatasannya, berhak untuk berkomunikasi, belajar, dan berkembang dengan percaya diri. Platform ini adalah penyempurnaan dari versi sebelumnya yang telah digunakan selama 15 tahun terakhir.

Baca juga: Telkomsel vs IM3: Siapa Raja Jaringan Seluler Indonesia? Analisis Terbaru Opensignal 2025

Dengan antarmuka yang lebih intuitif dan akses berbasis web, i-Chat 2.0 menawarkan fitur-fitur unggulan seperti:

  • Kamus visual bahasa isyarat berbasis SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia).
  • Fitur latihan mandiri untuk menyusun kalimat dalam bahasa isyarat.
  • Forum diskusi bagi pengguna dan guru untuk berbagi pengalaman.

“Melalui i-Chat 2.0, kami ingin memastikan bahwa teknologi tidak hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang nilai kemanusiaan,” ujar Hery Susanto, SGM Social Responsibility Telkom. “Ini adalah langkah nyata kami mendukung SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dan menciptakan dunia yang lebih inklusif.”

Anak-anak dengan disabilitas tuli dan wicara seringkali menghadapi tantangan besar dalam mengakses materi pembelajaran konvensional. i-Chat 2.0 hadir sebagai solusi dengan menyediakan:

  • Materi visual dan video isyarat SIBI untuk memudahkan pemahaman.
  • Alat bantu belajar interaktif yang bisa diakses kapan saja.
  • Dukungan guru SLB dalam menyampaikan kurikulum secara lebih efektif.

Dalam pelatihan IDL, para guru diajak langsung mencoba platform ini dan memberikan masukan untuk pengembangan lebih lanjut. Saat ini, i-Chat 2.0 menggunakan SIBI sebagai standar utama, namun Telkom juga membuka peluang integrasi BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) di masa depan, mengakomodasi bahasa alami komunitas Tuli.

Baca juga: Telkomsel Perkuat Pengalaman Roaming Global di Era 5G dengan RoaMAX Prestige & Auto-On

Kehadiran i-Chat 2.0 bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan bukti nyata bahwa kemajuan digital harus bisa dinikmati oleh semua kalangan. Dengan dukungan penuh dari Telkom, platform ini diharapkan dapat:

  • Meningkatkan partisipasi penyandang disabilitas dalam dunia pendidikan.
  • Memperluas akses komunikasi bagi anak-anak tuli dan wicara.
  • Mendorong kesetaraan dalam pembelajaran digital.

“Kami berharap i-Chat 2.0 bisa menjadi jembatan yang memudahkan anak-anak disabilitas untuk meraih mimpi mereka,” tambah Hery Susanto.

Berita Lainnya