Home Fintech Akhir Tahun 2019, LinkAja Klaim Punya 40 Juta Pelanggan
40 Juta Pelanggan

Akhir Tahun 2019, LinkAja Klaim Punya 40 Juta Pelanggan

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – Menutup akhir tahun 2019, LinkAja Tak hanya bertambah dari sisi pengguna terdaftar yang telah mencapai lebih dari 40 juta pelanggan, melampaui target awal yang ditetapkan, LinkAja pun semakin gencar melakukan kerja sama dengan beragam pihak baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, hingga berbagai perusahaan swasta, untuk menciptakan ekosistem holistik yang dapat memperluas adopsi penggunaan uang elektronik dalam memenuhi kebutuhan esensial.

Sejak terbentuk, LinkAja memiliki positioning, visi, dan misi yang berbeda dengan uang elektronik lainnya. Tak hanya bermain pada kebutuhan gaya hidup, LinkAja berfokus kepada upaya pemenuhan kebutuhan esensial masyarakat Indonesia mulai dari pembayaran tagihan, transportasi, BBM, telekomunikasi melalui pembelian pulsa, hingga pembayaran donasi.

Baca juga : LinkAja Hadirkan Metode Pembayaran Nontunai di Desa

Pada akhir tahun 2019 ini, LinkAja juga semakin mengukuhkan posisinya sebagai uang elektronik yang dapat digunakan di berbagai moda transportasi publik, mulai dari KRL Jabodetabek, Gojek, kereta api KAI antar kota, bus Damri, taksi Bluebird, Railink, Garuda/Citilink, dan berbagai transportasi lokal seperti Trans Lampung, Trans Semarang, dsb.

Danu Wicaksana, Direktur Utama LinkAja mengatakan, “Kami sangat bersyukur dengan pencapaian 40 juta pelanggan yang telah kami raih. Tujuan kami untuk mengedukasi masyarakat di seluruh daerah di Indonesia mengenai pentingnya bertransaksi secara digital, pelan tapi pasti semakin terwujud berkat adanya kerja sama dengan berbagai pihak lintas sektor. Hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah transaksi sebanyak lima kali lipat sejak beroperasi pada bulan Februari 2019.

“82% pengguna LinkAja pun tersebar di luar Jakarta, dengan 52% pengguna berada di luar pulau Jawa seperti kota-kota di Sumatera bagian utara, Sumatera bagian tengah, dan Sulawesi. Tentu saja pertumbuhan pengguna di berbagai wilayah ini merupakan hasil dari peningkatan penyediaan akses keuangan digital yang tersebar di seluruh Indonesia,“ ujar Danu Wicaksana.

Penyediaan akses terhadap produk finansial memang masih menjadi kendala di Indonesia, terutama bagi mereka yang berada di daerah dan pelosok. Kebiasaan masyarakat Indonesia yang nyaman bertransaksi secara tunai pun turut menjadi tantangan bagi perkembangan pembayaran elektronik.

Menyediakan kemudahan akses terhadap pembayaran elektronik, LinkAja memiliki akses cash in kepada masyarakat di lebih dari 700,000 titik pada akhir 2019, baik berupa bank channel, modern retail, hingga layanan keuangan digital.

Edukasi dan ajakan bertransaksi secara digital pun terus dilakukan dengan menggandeng lebih dari 250,000 merchant. Tak hanya itu, untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan pembayaran digital, LinkAja telah bekerjasama dengan beberapa pihak untuk menjadi sumber pengisian dana/ saldo di beberapa aplikasi nasional seperti Gojek, Bluebird Group, Damri, Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan masih banyak lagi.

Menjangkau masyarakat suburban, LinkAja telah melakukan kerja sama dengan beberapa pemerintah daerah melalui digitalisasi pasar tradisional, layanan retribusi, hingga pengembangan UMKM. Hingga akhir 2019 LinkAja telah melakukan digitalisasi pasar di Pasar Gunung Sahari Cirebon, Pasar Pabaeng-baeng Makassar, Pasar Peterongan Semarang, dan Pasar Beringharjo Yogyakarta.

Baca juga : LinkAja Berikan Solusi Praktis dalam Pembayaran Pertagas

Selain itu LinkAja juga berkontribusi pada Proyek Percepatan Keuangan Inklusif yang diinisiasi oleh Dewan Nasional Keuangan Inklusif untuk proyek percontohan ekosistem pembayaran nontunai di Desa Pegagan Kidul, Kabupaten Cirebon dan Desa Tanjung Batu di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

“Kami harap LinkAja tidak hanya berperan untuk mengedukasi masyarakat, tetapi juga menjadi solusi bagi permasalahan peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. LinkAja optimistis tujuan program Gerakan Nasional Non Tunai yang dicanangkan oleh pemerintah dapat segera tercapai berkat adanya sinergi berbagai pihak untuk menyediakan kemudahan akses pembayaran digital bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tutup Danu Wicaksana.

Berita Lainnya

Leave a Comment