Mixed Reality (MR)
Mixed Reality (MR) adalah teknologi yang menggabungkan elemen Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) untuk menciptakan pengalaman baru dan imersif. Tidak seperti AR dan VR, yang sering digunakan secara bergantian, MR bertujuan untuk menciptakan perpaduan sempurna antara lingkungan virtual dan dunia nyata.
Dalam Realitas Campuran, objek virtual tidak hanya dihamparkan ke dunia nyata (AR), juga pengguna tidak sepenuhnya tenggelam dalam lingkungan virtual (VR). Sebaliknya, MR memungkinkan objek virtual untuk berinteraksi dengan lingkungan fisik dan memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengannya secara alami dan intuitif. Ini dicapai dengan menggunakan sensor, kamera, dan algoritme canggih untuk memetakan dan memahami lingkungan dunia nyata secara waktu nyata.
Salah satu contoh Mixed Reality bisa dilihat di Microsoft HoloLens. HoloLens adalah tampilan yang dipasang di kepala yang memungkinkan pengguna untuk melihat dan berinteraksi dengan objek virtual di lingkungan dunia nyata mereka. Pengguna dapat memakai HoloLens dan mengalami konten holografik yang terintegrasi dengan mulus ke lingkungan mereka. Misalnya, pengguna dapat menempatkan furnitur virtual di ruang tamu mereka untuk melihat tampilannya di kehidupan nyata, atau mereka dapat berinteraksi https://youtu.be/7MxXtqTYLF4 dengan karakter virtual yang tampak hadir di ruang fisik mereka.
Contoh lain dari Mixed Reality adalah Magic Leap’s Magic Leap One. Mirip dengan HoloLens, Magic Leap One adalah perangkat yang dapat dipakai yang menggabungkan elemen virtual dan dunia nyata. Dengan Magic Leap One, pengguna dapat merasakan konten digital interaktif dan nyata yang terintegrasi dengan lingkungan mereka. Misalnya, pengguna dapat memainkan game virtual yang berlangsung di meja kopi mereka atau membuat patung 3D yang tampak hadir secara fisik di ruang kerja mereka.
Mixed Reality memiliki potensi untuk merevolusi berbagai industri. Dalam perawatan kesehatan, misalnya, MR dapat digunakan untuk membantu ahli bedah selama operasi dengan melapisi informasi penting pasien secara langsung ke bidang pandang mereka. Ini dapat meningkatkan presisi dan mengurangi risiko kesalahan.
Sekarang setelah kami menjelaskan masing-masing teknologi ini, mari kita lihat perbedaannya satu sama lain untuk pemahaman yang lebih baik.