Trendtech, Jakarta – Maraknya tren e-Commerce kini, membuat banyak orang dengan cepat memanfaatkan fenomena tersebut. Salah satunya adalah Dhana Galindra. Dhana memulai proyek sampingan dengan nama Lean yang memiliki prinsip “Bagaimana berusaha seminim mungkin untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin”.
Tahun 2015, Dhana meluncurkan Lean brand sebagai brand olahraga yang dijual secara online. Dalam waktu singkat bisnisnya mulai naik daun. Tahun 2016, meski merupakan pekerja kantoran dan juga harus mengurus aktivitas lainnya, Dhana berencana untuk terus mengembangkan bisnis onlinenya. Dhana memutuskan untuk bermitra dengan karyawan yang bekerja di beberapa kantor logistik untuk menyimpan stok barang Lean dan memprosesnya ketika terjadi transaksi.
Mitra-mitra tersebut akan mendapatkan komisi Rp. 5.000 untuk setiap paket yang terkirim. Tujuannya adalah agar kompleksitas bisnis tidak meningkat ketika bisnisnya bertambah besar. Ternyata model ini bekerja dengan sangat baik, Dhana berhasil memperbesar stok barang tanpa perlu menyewa ataupun memperkerjakan karyawan.
Dari pengalaman tersebut, ternyata banyak pedagang e-Commerce lainnya menganggap ini adalah ide yang sangat bagus hingga mereka ingin menggunakan cara yang sama. Melihat kesempatan ini, Dhana memutuskan untuk membuat aplikasi agar penjual lainnya dapat menjalankan bisnis e-Commerce sambil berpergian, saat meeting dan bahkan saat liburan sekalipun, aplikasi tersebut dinamakan Crewdible.
Crewdible kemudian berevolusi menjadi jaringan pergudangan mikro untuk membantu pedagang-pedagang e-Commerce. Crewdible memanfaatkan fasilitas-fasilitas kosong seperti rumah, ruko, kantor dan gudang untuk dijadikan gudang-gudang kecil yang menjadi tempat fulfillment untuk pesanan e-Commerce.
Gudang-gudang Crewdible dapat ditempatkan dimanapun, bahkan di tempat-tempat yang sangat mahal dan strategis sekalipun seperti di pusat kota; Harga yang terjangkau karena Crewdible tidak perlu membayar biaya overhead seperti biaya sewa gudang, biaya setup, biaya pemeliharaan dan lain-lain;
Dengan keuntungan yang diberikan oleh Crewdible, maka Crewdible sangat cocok digunakan untuk para pekerja kantoran yang ingin tetap mempunyai bisnis sampingan, Ibu rumah tangga, atau siapapun yang ingin tetap berjualan tanpa menganggu kegiatan utamanya.
Pedagang e-Commerce yang berlokasi tidak strategis, tidak memiliki lapak berjualan dan yang ingin memperluas bisnisnya keseluruh kota di Indonesia menjadi untung dengan adanya Crewdible.
Ini adalah berbagai keuntungan yang mendorong pertumbuhan cepat Crewdible. Bulan September 2018, Crewdible mendapatkan pendanaan tahap awal (seed round) dari sejumlah angel investor.
Salah satu misi Platform ini adalah membantu penjual kecil untuk menjadi perusahaan besar dengan menawarkan jasa yang dapat mengatasi masalah operasional (pencatatan penjualan, inventory, stock opname, packing dan kirim ke ekspedisi) tanpa ada biaya sewa harian gudang, biaya hanya akan dikenakan jika terjadi transaksi.
Crewdible bertujuan untuk memberikan waktu lebih banyak kepada para pedagang agar mereka bisa fokus pada pengembangan bisnis, menambah produk dan melakukan pemasaran yang lebih baik.
“Dengan sistem yang mumpuni, kami berharap dapat membantu pedagang online dalam perjalanan bisnisnya mulai dari 20 transaksi sampai 100,000 transaksi per bulannya,” tutur Sony Gultom, CTO dan co-founder Crewdible.
Disisi lain, Crewdible “menyulap” tempat-tempat kosong yang tidak strategis menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Dengan sistem crowdsource, platform ini juga membantu para pemilik properti dalam memanfaatkan bangunan yang kosong atau tidak terpakai. Mereka bisa mendapat keuntungan dari hasil bermitra dengan Crewdible.
Desiree, VP Marketing dari Crewdible menjelaskan, kita sadar bahwa bisnis modelnya berjalan dengan baik ketika mitra-mitra gudang meminta izin agar mereka dapat membuka beberapa cabang. Jadi memang yang kami harus pastikan adalah Crewdible membawakan traffic yang cukup.
Sejak mendapatkan pendanaan tahap awal, berkembang 40 kali dalam waktu 12 bulan. Pertumbuhan yang luar biasa membantu meyakinkan Global Founder Capital, capital ventura ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan investasi. Bulan Oktober 2019, Crewdible mendapatkan pendanaan sejumlah Rp 21 milyar untuk tahap pre-series A yang dipimpin oleh Global Founders Capital.
“Kami percaya bahwa platform ini dapat mempermudah pedagang online dalam melakukan inventory management, packaging sampai urusan logistik sehingga dapat membantu pedagang online maupun UKM untuk mengembangkan bisnisnya tanpa harus berurusan dengan ribetnya urusan inventory management, packaging dan logistik,” jelas Melvin Hade, Partner dari Global Founders Capital di Indonesia.
Dhana Galindra, Founder dan CEO dari Crewdible menjelaskan bahwa dana investasi tersebut akan digunakan untuk memperluas kehadiran Crewdible di kota-kota besar di Indonesia, kegiatan pemasaran dan yang paling penting adalah untuk mengembangkan sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pasar yang sangat bervariasi dan jumlah traffic yang sangat banyak.
“Tim kami sudah sangat solid dan kuat. Dengan dana yang sangat sedikit yang kami dapatkan saat pendanaan tahap awal, kami tetap dapat menyelesaikan dan melakukan banyak hal. Sekarang dengan dukungan VC sebesar Global Founders Capital atau GFC, kami sangat excited dan optimis bisnis ini dapat tumbuh lebih cepat lagi,” tutup Dhana