Home News HP Berdayakan Lebih dari 10 Juta Orang dengan Pendidikan dan Sumber Daya Berkualitas
HP

HP Berdayakan Lebih dari 10 Juta Orang dengan Pendidikan dan Sumber Daya Berkualitas

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – HP mengumumkan lebih dari 10 juta orang di Indonesia memiliki akses yang lebih baik ke pembelajaran dan sumber daya berkualitas berkat inisiatif pendidikan HP. Selain itu, perusahaan  juga baru merilis HP Sustainable Impact  Report   2022  yang menjelaskan  detail kemajuan HP menuju  berbagai target komprehensif dan ambisius dalam bidang lingkungan dan sosial.

Sejak   2015,  inisiatif  pendidikan  HP  di  Indonesia  telah   berkontribusi  terhadap target  global perusahaan untuk mendorong peningkatan pembelajaran bagi 100 juta orang pada tahun  2025. Di tahun   2022, HP telah melampaui target  globalnya dengan menjangkau 103,9 juta  siswa dari berbagai usia yang mendapatkan manfaat dari inisiatif dan solusi pendidikan HP.

“Sektor  pendidikan Indonesia adalah yang terbesar keempat di dunia, dengan lebih dari 40 juta siswa di 38 provinsi. Untuk mendorong dampak yang lebih besar, semua pemangku kepentingan disektor  pendidikan harus  bekerja  sama  untuk  membangun sebuah  ekosistem  yang dinamis sehingga kita  dapat  mewujudkan pendidikan berkualitas  untuk  semua,” kata Choon  Teck Lim, Managing Director HP Indonesia.

Baca juga: HP Memperkenalkan Powerful Portofolio Gaming

Untuk mencapai hal ini, HP menjalin kerja sama  dengan  berbagai pemangku  kepentingan  di bidang pendidikan,   tidak   hanya   untuk    mendukung para   siswa  secara   langsung,   tetapi   juga memberdayakan seluruh ekosistem pendidikan, seperti para guru, lingkungan sekolah, para orang tua, serta para pelajar dari berbagai usia.

Salah satu kerja sama yang dijalin HP adalah bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud) untuk program  virtual learning series  Semangat Guru. Sejak tahun  2021, program ini meningkatkan kemampuan para guru  dan tenaga pendidik  di  Indonesia,  sehingga mereka dapat beradaptasi dalam transformasi digital dan pembelajaran hybrid. Para guru  dan tenaga pendidik kemudian menciptakan dampak dalam keterampilan utama para siswanya, yakni dalam kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, logika komputasi, dan welas asih.

Pencapaian dalam menjangkau 10 juta orang untuk mengakses hasil pembelajaran yang lebih baik juga berasal dari inisiatif pendidikan HP lainnya. Inisiatif tersebut seperti Transformasi Pembelajaran Inovatif (Tpi), yaitu sebuah kerangka kerja transformasi digital pendidikan abad ke-21 yang  mendesain  ulang  ruang  kelas  dan  lingkungan  belajar  untuk  memperkenalkan  pengalaman inovatif. Selain itu, HP juga menggelar seminar daring NALE yang ditujukan bagi para orang tua untuk mendukung pembelajaran jarak jauh anak-anak mereka, serta program yang ditujukan untuk siswa kurang mampu, seperti HP Street Code  dan HP Tech Hubs yang mengajarkan coding dan keterampilan  masa depan. Selain itu, HP Printables,  HP Online Teaching Assistant, PC khusus pendidikan, dan sumber daya lain juga  tersedia untuk  menciptakan pengalaman belajar yang semakin kaya, menyenangkan, dan mudah diakses bagi para siswa.

Selain berkontribusi pada pilar pemerataan digital dari komitmen  global perusahaan, HP telah mencapai tonggak sejarah dalam aksi untuk iklim serta keberagaman dan inklusivitas di Indonesia. Melalui kerja sama dengan Project STOP untuk membentuk sistem pengelolaan limbah sirkular di Jawa Timur, HP telah mengumpulkan sekitar 5.800 ton plastik hingga akhir 2022.

HP Indonesia juga memiliki program pemberdayaan karyawan seperti Women Impact Network dan HP Women in Leadership Lab, yang menghubungkan para karyawan perempuan dengan mentor untuk mendorong pertumbuhan karir dan mendukung mereka untuk memiliki kemampuan dalam hal manajemen dan kepemimpinan. Perusahan juga mengutamakan keragaman dalam proses perekrutannya, dengan rata-rata 40% kandidat perempuan telah dipertimbangkan untuk semua posisi terbuka.

Perusahaan juga mengumumkan penelitian global baru yang mengungkap tindakan besar yang dilakukan banyak orang tua  akibat perubahan iklim,  mulai dari keputusan sehari-hari hingga perencanaan  berkeluarga jangka panjang. Studi global ini menemukan bahwa 91% orang tua mengkhawatirkan  krisis   iklim, yang  mana  mengubah  dan  membentuk  kembali  keputusan- keputusan dalam kehidupan dan kebiasaan belanja mereka. Lebih dari setengah (53%) responden mengatakan krisis iklim juga mengubah pandangan mereka untuk memiliki lebih banyak anak.

Penelitian tersebut  juga menemukan bahwa banyak orang tua  lebih meyukai perusahaan yang mengambil tindakan dalam mengatasi perubahan iklim dan mengharapkan sektor bisnis  untuk lebih serius dalam menangani isu ini. Hampir dua pertiga (64%) orang tua lebih menyukai produk yang berasal dari sumber yang keberlanjutan dan 60% mengatakan bahwa praktik keberlanjutan perusahaan berperan besar dalam  kebiasaan pembelian  mereka.  Kesediaan  untuk  mencari produk  dan keputusan yang mendukung keberlanjutan tetap ada, meskipun faktanya sebagian besar  responden (84%) mengakui meningkatnya  biaya hidup dan lebih dari separuh (57%) percaya bahwa terlibat dalam praktik ramah lingkungan membutuhkan lebih banyak waktu.

Baca juga: MediaTek Hadirkan Seri Dimensity 6000 untuk Perangkat 5G

Para orang tua  memang mengambil  langkah-langkah  tersebut,  namun   sebagian  besar  juga percaya bahwa para pemain kunci di dunia  korporat juga harus bertindak. Mayoritas orang tua yang disurvei secara global (51%) percaya bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab  “besar” terhadap aksi untuk iklim, dibandingkan dengan tanggung jawab pelanggan (36%).

HP bercita-cita untuk menjadi perusahaan teknologi yang paling sustainable dan adil. Pada tahun 2021, HP menetapkan tujuan-tujuan Sustainable Impact yang agresif di tiga bidang yang menurut perusahaan  dapat  membuat perbedaan  besar:  Aksi  Untuk  Iklim,  Hak  Asasi  Manusia,  dan Kesetaraan Digital. Laporan Sustainable Impact 2022 merinci kemajuan menuju ketiga area fokus tersebut, termasuk rantai nilai nol emisi karbon, memberikan kembali lebih banyak ke  hutan daripada yang diambil, menciptakan ekonomi yang lebih sirkular, membangun budaya kesetaraan dan pemberdayaan, dan mempercepat pemerataan digital di seluruh dunia  untuk  membantu masyarakat kurang mampu agar berkembang dalam ekonomi digital.

Berita Lainnya

Leave a Comment