Home Fintech Kripto Buatan Lokal Menjamur, Ini Dampaknya?
Kripto Buatan Lokal

Kripto Buatan Lokal Menjamur, Ini Dampaknya?

by Trendtech Indonesia

Trendtech, Jakarta – Banyak developer blockchain dari Indonesia yang mengembangkan dan membuat aset kripto sendiri selama beberapa tahun terakhir. Ini seiring dengan tren investasi aset kripto yang memang sedang booming. Kemungkinan, di tahun 2022 ini dan tahun-tahun mendatang, akan ada banyak “Kripto Buatan Lokal” lainnya yang bermunculan.

CEO Indodax Oscar Darmawan memberikan apresiasi atas kerja keras developer dalam negeri untuk mengembangkan blockchain dan aset kripto. Menurutnya, developer aset kripto dalam negeri tidak kalah inovatif dari developer luar negeri. Hal ini menandakan bahwa Indonesia semakin terbuka dengan adanya ekosistem ekonomi digital.

Baca juga: IFSOC Dorong Pemerintah Optimalkan Peran Fintech untuk Mempercepat Pemulihan dan Transformasi UMKM

“Dengan perkembangan teknologi yang terus menerus, saya sangat mengapresiasi inovasi dari para developer token kripto dalam negeri yang turut ambil bagian sebagai pengembang token kripto asli Indonesia. Sehingga developer dalam negeri tidak kalah inovatif dengan developer luar yang sudah lebih dulu mengembangkan token kripto,” kata Oscar Darmawan.

Dampak Banyaknya Token Buatan Lokal

Meskipun token kripto buatan dalam negeri semakin banyak yang bermunculan dan kemungkinan besar akan semakin banyak di tahun 2022, Oscar menganggap bahwa aset kripto lokal yang hanya akan bertahan adalah aset kripto yang memiliki beberapa kriteria.

Jika aset kripto tersebut memiliki jumlah pengguna yang banyak, komunitas yang solid dan kuat, volume transaksi yang besar, ekosistem yang baik dan memiliki kegunaan saya rasa kripto lokal tersebut dapat bertahan dan bahkan bisa bersaing dengan kripto luar negeri.

Dia menambahkan, karena aset kripto sangat bergantung pada utilitas atau fungsi, maka para developer tersebut akan menghadapi persaingan yang ketat bukan hanya di kancah lokal namun juga di luar negeri.

“Maka saya rasa ini merupakan PR besar bagi para developer yang mungkin akan terjun untuk membuat token kripto lokal. Karena nilai dari suatu aset kripto akan bergantung dari kegunaan token itu sendiri dan tentu ini akan mempengaruhi jumlah penggunanya nantinya,” jelas Oscar.

Namun, dari sisi investor atau trader, Oscar Darmawan mengingatkan bahwa mereka harus memiliki pikiran yang terbuka dengan informasi-informasi baru. Namun, mereka juga perlu untuk melihat bagaimana aset kripto dalam negeri tersebut sehingga tidak salah berinvestasi nantinya.

“Perlu mempelajari whitepaper nya,  siapa orang orang dibalik pembuatan aset kripto tersebut, kapan dibuatnya, apa tujuannya, bagaimana potensi dan prospek kedepannya apakah akan ada event atau pengembangan kedepannya, apakah aset kripto tersebut memiliki potensi scam atau tidak. Serta harus memastikan likuiditas kripto tersebut sehingga mudah untuk diperjualbelikan,” kata Oscar.

Baca juga: Prediksi Aset Kripto 2022 dan Kilas Balik 2021

Menurutnya, aset kripto yang bagus dapat dilihat dari kapitalisasi pasarnya. Karena dengan jumlah kapitalisasi pasar itu menunjukkan jumlah investor. “Jadi tetap harus diperhatikan secara seksama. Bursa kripto juga akan dibangun sebentar lagi, jadi ini juga bisa dimanfaatkan untuk memberikan perlindungan kepada investor”, tutup Oscar.

Untuk membeli suatu aset kripto, tentu masyarakat membutuhkan suatu wadah tempat jual beli aset kripto agar bisa bertransaksi. Bagi para pemula yang baru akan mulai untuk berinvestasi di kripto, pemula bisa bertransaksi di crypto exchanger terbesar dan terpercaya di Indonesia yaitu Indodax yang memperdagangkan lebih dari 180 aset kripto dan melayani lebih dari 4.9 juta member mulai dari harga 10 ribu Rupiah. Indodax memiliki counter offline yang bisa dipakai oleh para member untuk berkonsultasi yang berada di pusat perkantoran Sudirman, Jakarta Selatan dan Sunset Road di Bali.

Berita Lainnya

Leave a Comment