Trendtech, Jakarta – Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi Indonesia (LPPMII), Indonesia ICT Institute bersama IndoTelko menggelar polling secara online untuk membantu Presiden terpilih Joko Widodo dalam menyusun personel Kabinet Indonesia Kerja Jilid II dan Lembaga Pendukung.
Polling yang dilakukan lembaga-lembaga yang cukup dikenal dalam penelitian sektor digital di tanah air serta memiliki pengalaman panjang dalam ikut membangun teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia, cukup unik. Hal itu karena untuk calon pembantu pemerintah Presiden Jokowi yang diusulkan adalah mereka yang memiliki latar belakang di sektor digital dan TIK. Dan yang garap juga adalah Kementerian yang memiliki kaitan erat dengan digitalisasi dan pengembangan ekonomi digital Indonesia hingga lima tahun ke depan.
Adapun Kementerian dan Lembaga yang diusulkan untuk mendapatkan Menteri dengan latar belakang sektor digital meliputi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ristekdikti, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdaganagn, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Ekonomi Kreatif, serta Badan Siber dan Sandi Negara.
Dari proses kurasi, didapat 27 nama yang dikurasi dan diadu untuk mendapatkan tanggapan publik dan netizen melalui Polling yang digelar selama sebulan penuh dari 1 – 31 Agustus 2019. Ke-27 nama tersebut memiliki latar belakang dan posisi berbeda-beda. Ada yang saat ini menjadi Menteri, Anggota DPR, Direktur Utama operator telekomunikasi, pejabat di Kementerian/Lembaga, petinggi dan mantan petinggi BUMN, komunitas dan pengusaha. Di antara nama yang dikurasi adalah Arif Yahya, Budi Karya Sumadi, Rusdi Kirana, Alex J Sinaga, Erick Thohir, Meutya Hafid, Rhenald Kasali, Ahmad Zaki, Nadiem Makarim, Triawan Munaf dan lainnya. Ada total 24.811 vote yang diberikan pada tokoh-tokoh IT Indonesia ini.
Sementara itu, posisi untuk menjadi orang nomor satu di Kementerian Perhubungan Kominfo, dan Badan Ekonomi Kreatif menjadi Kementerian/Lembaga yang mendapat masukan tertinggi. Kementerian Perhubungan mendapat vote 15,04%, Kementerian Kominfo 11,06% dan posisi Kepala Bekraf mendapat vote sebanyak 10,58% dari total 10.136 vote. Berikut ini daftar lengkap jumlah vote untuk masing-masing Kementerian/Lembaga.
Siapa Layak Jadi Menteri?
Berdasarkan vote yang didapat, beberapa nama difavoritkan pemilih untuk menduduki posisi 10 Kementerian/Lembaga. Nama-nama itu adalah:
Direktur LPPMII Kamilov Sagala menegaskan, pihaknya mengkurasi nama-nama tokoh digital tanah air tanpa adanya titipan atau pesanan. “Nama-nama yang diseleksi merupakan nama yang sesungguhnya dikenal masyarakat dan memiliki rekam jejak di sektor digital. Dan nama-nama itu yang kemudian dipilih oleh publik secara online selama sebulan penuh. Tak ada titipan,” yakinnya.
Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi menjelaskan, pemilihan Menteri sesungguhnya menjadi hak prerogatif Presiden. Nama -nama yang dipilih publik dapat menjadi pertimbangan Presiden Jokowi dalam membangun ekonomi digital ke depan. “Nama yang diajukan merupakan calon yang didukung atau setidaknya disukai masyarakat karena berbagai alasan. Tapi secara sepak terjang kita semua suda tahu,” katanya.
Dalam kesempatan ini Heru sebenarnya juga mengusulkan agar ada Kementerian yang mengatur secara spesifik soal ekonomi digital. Ada dua skenario yang disampaikan. “Pertama adalah menggabungkan Kementerian Kominfo dan Bekraf menjadi
Kementerian Ekonomi Digital dan Kreatif. Kedua, merevitalisasi Bekraf menjadi Kementerian Ekonomi Digital dan Kreatif,” usulnya.
Doni Ismanto Darwin, Founder IndoTelko menyampaikan. “Kami berterima kasih pada masyarakat dan publik yang telah ikut mensukseskan polling ini untuk dapat membantu Pak Jokowi membangun ekonomi Indonesia berbasis digital yang lebih kuat di masa depan. Dan saya yakin, Pak Jokowi akan mempertimbangkan tokoh-tokoh yang masuk radar kami dan dinilai publik layak menjadi pembantu Pak Jokowi di Kabinet mendatang,” pungkasnya.