Trendtech, Jakarta – OpenSignal, telah merilis laporan terbaru berjudul “Pengalaman Penggunaan Jaringan Mobile di Indonesia bulan Desember 2021″. Jika dilihat sekilas, tabel penghargaan terbaru menunjukkan bahwa Telkomsel terus menjadi operator yang mendominasi di Indonesia, tetapi sejumlah persaingan kerap belum terdeteksi.
Sekali lagi, Telkomsel memenangkan empat dari tujuh penghargaan sekaligus yang diraihnya sebelumnya — Pengalaman Video, Pengalaman Kecepatan Unduh, Pengalaman Kecepatan Unggah, dan Pengalaman Jangkauan 4G. Namun, dominasi Telkomsel pada pengalaman jaringan seluler di Indonesia terancam karena rival terdekatnya di dua kategori ini hampir menyamainya.
Baca juga: Telkomsel Hadirkan Solusi 5G SD-WAN Pertama di Indonesia
Sejak laporan OpenSignal sebelumnya, pengguna Telkomsel telah melihat pertumbuhan yang signifikan dalam metrik kecepatan, tetapi secara komparatif, pengguna XL dan Indosat mengalami peningkatan yang sedikit lebih tinggi masing-masing dalam Pengalaman Kecepatan Unduh dan Pengalaman Kecepatan Unggah. Hasilnya, kedua operator tersebut berjarak 1 Mbps untuk mengalahkan Telkomsel dalam masing-masing penilaian tersebut.
Di sisi lain, Telkomsel hanya berjarak satu poin untuk melampaui Tri dalam meraih posisi teratas pada Pengalaman Aplikasi Suara. Selain itu, Telkomsel juga telah mengurangi dominasi Tri dalam Pengalaman Game hingga hampir setengahnya sejak laporan terakhir, tetapi untuk skor 3 tetap unggul secara signifikan (6,6 poin) .
Beralih ke Ketersediaan 4G, pengguna di seluruh jaringan Indonesia mengalami peningkatan dalam proporsi waktu yang mereka habiskan untuk terhubung ke 4G, kecuali Smartfren. Pengguna kami dari keempat jaringan ini juga melaporkan peningkatan 0,1 poin dalam Pengalaman Jangkauan 4G, yakni penilaian tentang pengalaman pelanggan seluler terkait jangkauan 4G di jaringan suatu operator, dan Telkomsel memimpin papan skor dengan skor 8,5 poin pada skala 10 poin.
Dalam hal perubahan penting lainnya, 5G telah hadir di Indonesia. Saat Telkomsel dilaporkan sebagai operator pertama yang telah meluncurkan layanan 5G komersial di beberapa wilayah di Indonesia, Indosat telah mengumumkan peluncuran layanan 5G di Makassar, Solo, Jakarta, dan Surabaya. XL juga mengklaim telah meluncurkan layanan 5G di Medan, Depok, Jakarta Selatan, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya serta mengungkapkan rencana untuk memperluas jaringan di luar Jawa – menargetkan kota-kota lain termasuk Medan, Banjarmasin, dan Makassar. Sementara itu, operator nasional lainnya — Tri dan Smartfren — masih mempersiapkan jaringannya untuk menerapkan teknologi baru.
Sekalipun 5G masih dalam tahap pengembangan awal, akses yang tidak memadai ke spektrum 5G tetap menjadi salah satu tantangan terpenting seluruh operator di Indonesia. Operator dan pembuat regulasi Indonesia bekerja sama untuk mengatasi hambatan spektrum — baik dengan menyesuaikan sebagian atau seluruh spektrum yang saat ini mereka gunakan untuk jaringan 3G dan/atau 4G atau melalui konsolidasi jaringan. Untuk membantu menjelaskan berbagai strategi, dalam wawasan terbaru kami, kami menemukan bahwa Telkomsel telah melakukan refarming spektrum 3G di pita 2,1 GHz untuk mempercepat 4G dan implementasi 5G di masa mendatang, dan baru-baru ini, Kominfo telah mengumumkan penyelesaian refarming pita 2.3 GHz . Lebih lanjut, Kominfo juga telah menyetujui usulan penggabungan Tri dan Indosat sekalipun dengan syarat bahwa Indosat wajib mengembalikan spektrum 10 MHz di pita 2,1 GHz. Selain itu, Smartfren dan XL juga dilaporkan mencari opsi dan terbuka untuk konsolidasi.
Baca juga: Menata Bisnis Telekomunikasi dari Pandemi ke Endemi
Sekalipun 5G menjadi salah satu area fokus utama bagi operator Indonesia, 4G memainkan peran penting karena jaringan inilah yang hampir setiap saat terhubung ke konsumen dan juga akan menjadi landasan penting untuk kelancaran transisi ke jaringan 5G sebagai generasi selanjutnya.
Dalam laporan OpenSignal terbaru ini, jaringan seluler untuk lima operator nasional Indonesia — Tri, Indosat, Smartfren, Telkomsel, dan XL, selama periode 90 hari, mulai 1 Agustus 2021 hingga 29 Oktober 2021. Penilaian 5G berkontribusi pada hasil keseluruhan. Bersamaan dengan analisis nasional, kami juga telah mengamati skor operator di 10 wilayah di Indonesia.
